Mohon tunggu...
Negara KITA
Negara KITA Mohon Tunggu... Penulis - Keterangan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bio

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Memberdayakan Diaspora Indonesia

22 Februari 2019   14:30 Diperbarui: 22 Februari 2019   14:37 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat siang bro, sis, kakak, adik, bapak, ibu, kang batagor...

Sudah pada tahu belum dengan Diaspora Indonesia? Mungkin istilah yang tidak asing disebut sebagai 'orang perantauan'. Tapi bedanya, orang perantauan ini tidak hanya merantau dari satu daerah ke daerah lain di negeri kita tercinta. Mereka merantau hingga ke negara lain nun jauh di sana. Tentunya karena berbagai keperluan, seperti bekerja, sekolah, menikah, atau bahkan memang dari lahirnya sudah di sana.

Lalu berapakah jumlah para Diaspora Indonesia ini? Berdasarkan data Bank Dunia tahun 2016, saat ini terdapat 9 juta warga Indonesia yang memilih bekerja di luar negeri. Wah, banyak juga ya Diaspora Indonesia di luar negeri. Mereka kerja apa aja sih? Ternyata banyak dari mereka yang memiliki peran penting di dunia ilmu pengetahuan sebagai ilmuwan, peneliti, hingga dosen.

Sementara di bidang perekonomian, Banyak Diaspora Indonesia yang sukses di bisnis seperti Formcase Inc kepunyaan Fify Manan, Marvell Technology pimpinan Sehat Sutarja, dan banyak contoh-contoh lainnya yang kalau disebutkan artikel ini jadi kepanjangan. Selain hidup berusaha di negeri orang, Diaspora Indonesia juga memperkenalkan tentang Indonesia di negara-negara perantauannya. Contohnya USINDO yang memberikan wawasan ke-Indonesiaan dalam peta pendidikan dan politik Washington DC. Tak ketinggalan juga organisasi serta individu yang memperkenalkan Indonesia melalui kuliner, tari, musik, batik, bahasa, hingga lukisan.

Lantas apakah peran Diaspora Indonesia hanya untuk memperkenalkan tentang Indonesia. Salah besar. Karena benar adanya TKI sebagai pahlawan devisa. Remitansi atau transfer uang ke Indonesia oleh para diaspora yang bekerja di sana pada tahun 2018 mencapai 10,8 miliar dollar AS atau senilai 151 triliun rupiah. Bayangkan saja uang sebanyak itu masuk ke perekonomian Indonesia.

Oleh karena itu, Diaspora Indonesia menjadi kunci sukses bagi nusantara di era globalisasi. Di saat semuanya connected, konsep suatu negara tidak lagi tentang batas wilayah. Tapi faktor yang penting adalah warga negara kita yang berada di negara lain. Maka, memberdayakan Diaspora Indonesia adalah kunci penting investasi dalam menjalin hubungan bilateral dan multilateral di masa mendatang.

Pihak yang memiliki perhatian untuk memberdayakan Indonesia akan concern terhadap para diaspora. Pihak yang memberdayakan Diaspora Indonesia mulai dari organisasi nirlaba, pemerintah, hingga partai politik, adalah mereka yang memiliki visi terhadap masa depan Indonesia yang progresif. 

Dari organisasi, kita bisa lihat contohnya dari Indonesian Diasporan Network (IDN) yang secara khusus memfasilitasi suara para Diaspora Indonesia di berbagai negara. Dari sisi pemerintah, banyak program yang telah dilakukan untuk memberdayakan Diaspora Indonesia contohnya memfasilitasi Diaspora Indonesia untuk membentuk koperasi.

Dari sisi partai politik, beberapa partai politik turut menaruh perhatian khusus pada Diaspora Indonesia. Seperti Partai Gerindra yang berdayakan Diaspora Indonesia lewat memperluas akses dan meningkatkan fasilitas bagi masyarakat Indonesia di luar negeri. Lalu ada Partai PSI yang inginkan perwakilan Diaspora Indonesia menduduki kursi khusus di parlemen. Terakhir, partai NasDem yang menginginkan pemerintah untuk memberi ruang dan tempat sesuai dengan kompetensi yang dimiliki masing-masing diaspora ketika mereka memilih pulang di ke tanah air.

Sumber:

1. SWA

2. Tribunnews Manado 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun