Tanpa cek dan ricek, Prabowo selaku Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden 2019 Prabowo Subianto turut memberikan pernyataan mengenai kabar dikeroyoknya Ratna Sarumpaet pada Rabu malam, 3 Oktober 2018. Ia mengatakan kejadian sebagai  tindakan dan melanggar HAM.  "Seorang perempuan 70 tahun yang berjuang untuk orang miskin, berjuang untuk keadilan, untuk demokrasi. Ini ancaman serius terhadap demokrasi,"  tegasnya.
Mungkin ia dan cs-nya berharap bisa menyerang pemerintah dengan tuduhan tidak bisa memberikan rasa aman kepada warganya. Usut punya usut, belakangan Ratna mengakui bahwa dirinya telah berbohong. Bukan karena dianiaya, efek lebam di wajah di dapat usai menjalani sedot lemak.
Akhirnya buru-burulah ia mengklarifikasi bahwa pihaknya juga telah menjadi korban kebohongan Ratna Sarumpaet.
Yang terbaru adalah ketika Prabowo memperkirakan ada sekitar 25% anggaran negara yang bocor akibat tindak mark up atau penggelembungan harga yang dilakukan segelintir orang. Akibatnya, anggaran negara berpotensi hilang sekitar Rp500 trilun dari yang seharusnya sekitar Rp2.000 triliun.
Terkait hal ini, Presiden Joko Widodo menantang rivalnya tersebut untuk membuktikan ucapannya dan melaporkan temuan itu itu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sumber:Â
1. CNN Indonesia [Sandiaga dan Polemik Drama Tangisan Petani Bawang]Â
2. Tempo [Demagogi]Â
3. Â Detik [Subkhan yang Nangis Ketemu Sandiaga Bantah Bikin Surat Ngaku Sandiwara]Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H