Presiden Joko Widodo memenuhi janjinya. Menyambungkan ujung barat dan ujung timur Pulau Jawa. Ia selesaikan 616 kilometer Jalan Tol Jakarta - Surabaya sebagai bagian dari 1.150 kilometer Jalan Tol Trans Jawa.
Saat meresmikan penggunaan jalan tol tersebut di Kendal, Jawa Tengah pada Kamis (20/12) kemarin, ia menyebut pencapaian ini sebagai sejarah baru transportasi Indonesia.
Jokowi langsung merasakan sendiri mengaspal di jalan tol itu. Bersama isteri dan beberapa menterinya, ia menempuh perjalanan menggunakan bus Damri dari Surabaya menuju Semarang.
Kerja keras itu sejatinya telah dimulai Jokowi melalui tangan dingin Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sejak 2015 silam.
Basuki menyiapkan beberapa ruas jalan tol pelengkap untuk menghubungkan jalan-jalan tol yang telah ada lebih dulu. Mulai dari Cikopo-Palimanan, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Kertosono - Mojokerto, Surabaya -- Mojokerto, dan Gempol -Pasuruan. Tahun 2019 Â satu ruas lagi tengah dikebut penyelesaiannya dari Probolinggo menuju Banyuwangi.
Banyak manfaat yang akan dirasakan masyarakat dengan hadirnya Jalan Tol Trans Jawa itu. Bayang-bayang kemacetan dan jarak tempuh yang lama saat arus mudik, natal, dan juga liburan mungkin akan berkurang. Â
Tak hanya itu, infrastruktur transportasi yang baik akan mendukung pertumbuhan ekonomi. Jokowi menyadari itu. Ia meyakini Jalan Tol Trans Jawa akan memicu pertumbuhan industri di daerah sekitarnya. Proses distribusi dan pasokan bahan baku menjadi lebih singkat dan menciptakan efisiensi produksi.
Jokowi telah membuktikan janjinya. Membuat akses transportasi di Pulau Jawa bisa dilaju dalam satu jalur tanpa putus.
Sumber:
1. Detik Finance [Resmikan Trans Jawa, Jokowi Buka 616 Km Tol Dalam 4 Tahun]
2. Kontan [Jokowi: Tol Trans Jawa adalah sejarah baru transportasi Indonesia]
3. Suara Merdeka [Tol Trans Jawa Diyakini Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Industri]