Sumber : Tribunnews [Masih Izinkan TKA masuk RI, Komisi IX Batalkan Rapat Bahas Anggaran Kemenaker]
Bukankah saat ini Indonesia tengah mengalami krisis akibat pandemi? Jika meminjam pernyataan dari Presiden Jokowi, "Ini apa enggak punya perasaan? Suasana ini krisis!" Namun masih banyak menterinya yang bekerja seperti biasa-biasa saja.
Seharusnya capaian program stimulus ekonomi bagi sektor riil dapat menekan angka PHK. Namun hingga kini belum ada progress yang signifikan. Seharusnya setiap usaha mikro, kecil, dan semua usaha lainnya yang berkaitan dengan perekonomian padat karya menjadi prioritas agar tidak terjadi PHK. Kenyataannya PHK besar-besaran masih terjadi di mana-mana.
Bahkan makin diperparah dengan kehadiran TKA China yang kedatangannya justru menyakiti hati pekerja Indonesia.
Sumber : CNBC Indonesia [Korban PHK Akibat Corona Jadi Sorotan Jokowi]
Oleh karena kinerja kementerian yang masih biasa-biasa saja itu pula, Presiden Jokowi mengancam akan merombak atau reshuffle kabinetnya. Menterinya harus melakukan langkah yang extraordinary. Jangan semua terkendala gara-gara urusan peraturan. Jika harus menggunakan perppu atau perpres akan ia keluarkan.
Sumber : Kompas [Jengkelnya Jokowi dan Ancaman Reshuffle Kabinet di Tengah Pandemi]
Hal ini semestinya telah menjadi alarm bagi Kemenaker, khususnya bagi Menaker Ida Fauziyah. Keputusannya mengizinkan TKA China tentu berdasarkan peraturan yang mengikat antara Pemerintah RI dengan perusahaan yang mempekerjakan TKA China tersebut.
Apa salahnya ia meminta presiden untuk membuatkan peraturan yang mengharuskan pekerja lokal dipekerjakan terlebih dahulu selama pandemi berlangsung ketimbang melanggar kesepakatan dengan Komisi IX DPR?
Namun karena Menaker telah mengizinkan 500 TKA China masuk, maka tak heran pula apabila ia akan di-reshuffle Presiden Jokowi dalam waktu dekat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H