Mohon tunggu...
Negara Baru
Negara Baru Mohon Tunggu... Freelancer - Tentang Saya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi Sudut Pandang Baru Negara Kita

Selanjutnya

Tutup

Money

Resep Baru Papua: Economy First, Bappenas Leads

11 Maret 2020   20:35 Diperbarui: 12 Maret 2020   12:06 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendekatan kebudayaan pada rakyat Papua pernah direkomendasikan antropolog Indonesia Dr. Koentjaraningrat. Hal ini sangat penting dilakukan karena Papua memiliki budaya dan sejarah kebangsaan yang berbeda dengan daerah lain di Indonesia.

Sumber: LIPI [Pendekatan Budaya Koentjaraningrat untuk Penyelesaian Konflik Papua]

Salah satu kunci dalam meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan di Papua adalah dengan melakukan pemekaran wilayah. Pemekaran wilayah menyebabkan pusat pemerintahan dan dunia usaha tak lagi berada di kota besar seperti Jayapura.

Rencana pemekaran Papua menjadi sejumlah daerah otonomi baru sebaiknya diikuti pula dengan wacana pemekaran daerah otonomi baru di Provinsi sebelah, yakni Maluku. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua I DPD RI, Nono Sampono.

Menurutnya pemekaran daerah otonomi baru di Papua telah disetujui oleh berbagai pihak seperti DPR, DPD, dan Pemerintah guna menjawab persoalan sosial ekonomi di Papua. Ia berharap agenda pemekaran Papua menjadi pintu masuk bagi pemekaran 13 Daerah Otonomi Baru di Maluku.

Sumber : Kompas [Nono Sampono: Papua Pintu Masuk 13 Daerah Otonomi Baru di Maluku]

Pemekaran Papua dan Maluku adalah investasi jangka panjang. Tidak masalah melakukan keduanya dalam satu paket, yang penting bertujuan untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Apalagi mengingat Papua, Papua Barat, dan Maluku termasuk ke dalam provinsi termiskin di Indonesia.

Bagaimana bisa status termiskin dapat lepas tanpa investasi dan pemekaran. Tidak selamanya Papua dan Maluku harus 'disapih' Pemerintah Pusat, bukan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun