Mohon tunggu...
Negara Kertagama
Negara Kertagama Mohon Tunggu... -

Tukang Mebel

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Beranikah "Para Capres" Umumkan Kabinet sebelum Debat Terakhir

2 Juli 2014   02:29 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:54 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Black Campaign Bosaaaan.

Kebanyakan dari kita kemungkinan besar sudah bosan dengan segala bentuk Black Campaign yang marak belakangan ini. Efek nya saya yakin seyakin yakinnya bahwa yang akan berubah pilihan karena black campaign pada saar saat sekarang ini sangat kecil. Lebih banyak yang terjadi adalah semakin meningkatnya kebencian dan caci maki. Sesama warga terutama di dumay memamerkan kebenciannya dengan vulgar dan tanpa malu. Lempar fitnah tanpa malu. Bahkan anggota timses yang merupakan petinggi dan warga terhormat di timnya memberi contoh dengan berbicara dan mencaci tanpa malu lagi. Sungguh aneh seolah yang berbeda dengannya boleh dicaci maki tanpa rasa berdosa.

Demikian juga dengan janji janji dan visi semuanya juga begitu gampang diucapkan, dengan pola pikir yang penting jadi dulu masalah ngeles gampang banyak jalannya. Oleh karena itu kebanyakan masyarakat tidak terlalu perduli dengan janji janji yang kebanyakan normatif dan bisa dipastikan kemungkinan dilaksanakan kecil.

Tetapi sungguh aneh bin ajaib masyarakat (termasuk saya) terkadang senang membaca komen komen caci maki yang kalau diucapkan langsung dijamin bisa terjadi baku pukul. Oleh karena di dumay orang merasa bebas ngomong seenak jidatnya tanpa diketahui identitasnya. Tetapi sungguh berbahaya karena sudah terbiasa di dumay diucapkan penghinaan itu bisa terbawa ke dunia nyata.

Oleh karena itu boleh dibilang pengaturan pilpres di masa puasa di negara mayoritas  muslim ini adalah sangat betul. Sungguh suatu kesempatan yang baik juga untuk semua timses, pengagum, fans klub dan pendukung untuk menurunkan tensinya. Jangan sampai setelah tanggal 9  juli tensinya malah meninggi. Baiknya dari saat ini sudah waktunya menurunkan tensi.

Oleh karena saat puasa ini kampanye terbuka tentunya kurang efektif kecuali di daerah yang mayoritas non muslim. Juga dengan kampanye terbuka saat ini dan koar koar para jubir yang ngawur selain sudah tidak ada manfaatnya yang ada malah menurunkan simpati dan meningkatkan permusuhan antar pendukung saya yakin seyakin yakinnya sedikit sekali lah yang akan berpindah dukungan dengan model ngomong ngawur masalah dikecam pikir belakang. Justru ngomongan ngawur ini malah menyenangkan kubu lawannya.

Jadi Beranikah Capres Cawapres dan Timses umumkan Kabinet.

Dari pada kampanye konvensional yang sudah tidak efektif beranikah para timses untuk umumkan Kabinet sebelum debat terakhir. Pengumuman Kabinet ini penting sekali bagi Pemilih. Dengan Umumkan kabinet saat ini maka kita akan terhindar dari membeli kucing dalam karung.

Saya paham mungkin saat ini waktunya sangat pendek sekali, justru ini kita mau menguji keefektifan tim ses dan kekompakan timses. Juga kita bisa menilai bagaimana kabinet masing masing timses. Bisa dipahami ini sangat tidak mudah oleh karena itu kita memberikan juga fleksibilitas tetap boleh diganti.

Mengensi fleksibilitas dan boleh diganti tersebut misalnya setiap departemen boleh diajukan 2-3  nama jadi ada yang posisi menteri ada sebagai deputi. Saya kira ide deputi ini tetap perlu karena kompleksitas tugas menteri. Sang deputi ini nantinya punya akses langsung ke Presiden, begitu juga bisa mengakses sekjen dan dirjen di kementrian itu. Masalah dari Parpol atau profesional silahkan saja yang terpenting justru adalah umumkan sekarang jadi rakyat jangan sampai kecewa dan beli kucing dalam karung.

Pengumuman kabinet ini memang tidak ada dalam peraturan kpu dan dalam uu pilpres. Mungkin malah tidak ada dalam pilpres manapun di dunia. Tetapi sekali lagi tetap boleh fleksibel tetapi jangan diganti semua. Tentunya kita juga tidak senang dengan orang yang mempermalukan orang lain digeser masih ok  asal tidak dibuang sama sekali.Dari sini justru visi dan misi dari timses dan calonnya akan terlihat lebih nyata seperti apakah arah yang hendak dicapai dari capres dan cawapresnya. Karena ada pepatah

"Jika Kamu Tidak Bisa Mengenali Seseorang Kenalilah Temannya"

Saya tunggu Timses manas yang berani akan saya pilih Capresnya?

Salam Indonesia Raya damai jauhi black campaign.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun