Mohon tunggu...
Neeza GazaLi
Neeza GazaLi Mohon Tunggu... Lainnya - Creative Thinker

Ma Da Ma Da Ne

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pengetahuan Ilmu

12 November 2023   18:44 Diperbarui: 12 November 2023   22:43 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Semesta raya terkonversi dalam langgam bahasa dan ragam rasa menjadi pengetahuan, ilmu dan kesadaran. Dengan pengetahuan; mengetahui, dengan ilmu; mengerti dan dengan kesadaran; memaknai. 

Pengetahuan merupakan bagian esensial eksistensi manusia. Pengetahuan bagian dari common sense dengan referensi dan asumsi. Pengetahuan diperoleh melalui treatment trial and error dan repetisi. Pengetahuan tak lain persepsi subyektif terhadap obyek realitas dan domain entitas dengan kesadaran tertentu. 

Akumulasi pengetahuan dan kesadaran yang sistematis, logis dan empiris disebut Ilmu. Ilmu menjawab "intellectual curiosity" manusia. Ilmu dasar berkreasi, berinovasi serta berimprovisasi. Ilmu mendiferensiasi dari genus lainnya sebagai hayawan nathiq.

Pengetahuan dan ilmu mengaktifkan fikiran dan akal dalam kesadaran inderawi dan non inderawi. Dua jalur yang kelihatan berbeda secara diametral tetapi bermuara pada domain yang sama; kesejatian eksistensi dan esensi. 

Tela'ah orisinalitas eksistensi dan esensi, telah menjadi "centre of gravity" bagi analisis filsafat tinggi. Bagi kaum "peripatetik," eksistensi dan esensi di-approach intelektual semata. Hal yang sama dipakai oleh penganut "illumination" dengan kompliment penyucian jiwa. 

Bagaimana sesuatu mengada "being" dan menjadi "becoming" kerap didekati dengan interpolasi peripatetik dan ektrapolasi iluminasi. Theorema, silogisma, aksioma, postulat, dalil, dan lainnya merupakan algoritma ekspresi bagi logika. Demikian; intuisi, inspirasi dan "khatir" elemen pengetahuan untuk hati.

Intelektual ilmuan dan intelegensia cendikiawan terkait erat dengan mindset yang bersifat universal. Integrasi "bashar" dan "basyirah" menuntun manusia menjadi "ulul albab" menggapai kebenaran sejati. Wallahu'alam

Pasee, 26 Rabiul akhir 1445
#NGz #NGzLine #NGzLens

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun