Menurut Bu Lia, sampah itu seharusnya dipilah menjadi 5 macam. Yaitu sampah barang bekas berbahaya dan beracun (B3), sampah organik, sampah residu, sampah daur ulang, dan sampah guna ulang. Akan tetapi untuk skala rumah tangga, pemilahan sampah menjadi 3 jenis saja itu sudah bagus. Yaitu sampah organik, sampah anorganik, dan sampah B3.
Sampah organik itu meliputi semua yang berasal dari sel-sel hidup. Seperti daun-daun kering dari halaman, kulit buah, sisa makanan, potongan-potongan sayur, tulang-tulang ikan, bahkan hingga ke cangkang telur.Â
Adapun sampah anorganik itu meliputi semua sampah yang bahannya bukan berasal dari sel-sel hidup. Contohnya kaleng, plastik, botol, dan sejenisnya. Sedangkan sampah B3 itu adalah golongan sampah yang berbahaya dan beracun.
Pada tahu kan sampah B3? Itu lho, sampah yang punya sifat mudah meledak, mudah terbakar, reaktif, beracun, infeksius, dan korosif. Misalnya saja botol bekas parfum yang mudah meledak, botol bekas alkohol, kemasan bekas pestisida, jarum suntik, dan lain-lain.
Pengelolaan sampah rumah tangga yang paling sederhana adalah memilah mana saja barang-barang bekas yang bisa dimanfaatkan kembali tanpa harus dibuang ke tempat sampah. Seperti misalnya mengumpulkan kertas koran dan jenis kertas-kertas lainnya, serta barang-barang yang terbuat dari plastik dan lalu menyalurkannya kepada tukang rongsokan.
Itu untuk yang bisa digunakan kembali. Untuk sampah B3, langsung saja dipisahkan. Jika kita tidak tahu apa yang harus dilakukan, lebih baik kumpulan sampah B3 tersebut diberikan ke tukang sampah. Dan biar petugas sampah yang mengerti caranyalah yang mengelola sampah B3 tersebut.
Pengelolaan Sampah Organik Rumah Tangga
Hal yang bisa kita lakukan sendiri adalah mengelola sampah organik rumah tangga. Benar, semua sampah dari daun-daun kering dari halaman, kulit buah, sisa makanan, potongan-potongan sayur, tulang-tulang ikan, bahkan hingga ke cangkang telur tadi bisa kita olah menjadi kompos. Ada pun caranya, Bu Lia menjelaskannya melalui 3 cara, yaitu Metode Kascing, Metode Komposter Pot, dan Metode Komposter Tanam (Komposter Rumah Tangga).
1. Metode Kascing
Tahukah teman-teman apa itu Kascing? Kascing adalah kependekan dari bekas cacing. Yupp, kompos yang dihasilkan melalui metode ini merupakan produk yang dikeluarkan oleh cacing. Jadi metode kascing itu menggunakan cacing sebagai agen pengubah sampah menjadi kompos.
Secara detailnya, media yang digunakan dalam metode kascing itu menggunakan tanah, kompos, dan kotoran hewan (misal kotoran sapi) dengan perbandingan 1 : 1 : 3. Setelah semua diaduk, media tersebut dimasukkan ke dalam wadah dengan ditambahkan air, sehingga kadar air media menjadi 55%. Barulah setelah itu, cacing tanah (cacing kalung) ditambahkan ke dalam media dengan jarak 5 cm.