Mohon tunggu...
Nia K. Haryanto
Nia K. Haryanto Mohon Tunggu... Penulis - Blogger, Freelancer

Kuli Ketak Ketik... http://www.niaharyanto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bonus Demografi, Kesempatan Emas untuk Meningkatkan Kesejahteraan Negeri

10 Oktober 2014   16:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:37 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua Bisa Diantisipasi...
Supaya bonus demografi tidak menjadi boomerang dan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, semua kemungkinan kondisi terburuk harus bisa dicegah. Generasi produktif yang akan dominan dan berperan penting bagi kemajuan negara tersebut harus dipersiapkan secara matang agar berkualitas ‘luar dan dalam’. Seperti apa persiapan yang bisa dilakukan agar generasi produktif pengubah kemajuan negara itu siap mengoptimalkan kesempatan?


  • Pemerintah melakukan pengontrolan yang intensif terhadap kesehatan dan kecukupan gizi agar generasi produktif sehat secara jasmani. Misalnya saja dengan diadakannya cek kesehatan gratis yang rutin di sekolah-sekolah negeri, perguruan tinggi negeri, lembaga-lembaga pemerintah, dan pewajiban hal serupa pada instansi swasta.
  • Pemerintah melakukan pengawasan yang ketat terhadap peredaran narkoba dan penyakit-penyakit menular yang berbahaya (seperti HIV/AIDS).
  • Pemerintah memberikan beasiswa pendidikan yang lebih banyak untuk pelajar dan mahasiswa, baik untuk belajar di dalam negeri maupun di luar negeri.
  • Pemerintah memberikan pendidikan dan pelatihan terhadap pegawai negeri serta mewajibkan hal serupa pada pihak swasta agar para pegawai lebih profesional.
  • Pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan yang banyak agar pendapatan per kapita meningkat.
  • Pemerintah memberikan pelatihan dan workshop untuk para wirausahawan agar mereka semakin maju dan mandiri, serta bisa menjadi lahan penyedia lapangan pekerjaan bagi generasi produktif lainnya.
  • Pemerintah menciptakan kondisi negara yang agamis (untuk semua agama yang ada di Indonesia) yang bisa membuat semua warga negara kuat secara mental dan spiritual. Hal ini agar generasi produktif tersebut tahan terhadap berbagai macam ‘godaan’ yang bisa meruntuhkan manfaat bonus demografi.
  • Pemerintah terus menggalakan program KB agar bonus demografi tersebut tak hanya berlangsung sekali saja, tetapi bisa terus-menerus terjadi.
  • Pemerintah menerapkan sistem reward dan punishment yang tegas agar tercipta situasi kompetisi yang sehat di semua bidang kehidupan.
  • Pemerintah melakukan semua hal di atas secara merata di seluruh wilayah negara Indonesia, termasuk di pelosok-pelosok desa.


Mari Optimalkan Bonus Demografi!

Bonus demografi sudah di depan mata. Akan sangat disayangkan jika negara kita tak bisa menikmatinya. Sebab masa itu, jika sekarang terlewatkan begitu saja, bisa dipastikan kita akan menunggunya datang kembali dalam waktu berpuluh-puluh tahun mendatang. Itu pun jika sekarang program KB berhasil menekan angka kelahiran dan laju pertumbuhan penduduk. Jika tidak, empat permasalahan kependudukan di Indonesia, yaitu jumlah yang besar, pertumbuhan yang tinggi, persebaran yang tidak merata, dan kualitas yang rendah, akan semakin parah dan semakin membebani negara.

Pemerintah memang adalah garda terdepan yang bisa membuat bonus demografi ini termanfaatkan dengan optimal, namun peranserta rakyat Indonesia di dalamnya juga tak kalah penting. Nah jadi, yuk kita ikut andil di dalam mengoptimalkan bonus demografi ini. Toh manfaatnya, kita sendiri yang akan menikmatinya. Caranya tentu dengan meng-upgrade diri kita agar berkualitas ‘luar dan dalam’ tanpa harus menunggu komando dari pemerintah. Sudah siapkah kita untuk itu? Harus siap!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun