7. Pengaturan Model Kerja Alternatif (WFH, WFA, dll)
Untuk mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, beberapa perusahaan menawarkan fleksibilitas dalam hal jam dan waktu kerja. Sebuah studi oleh The Families and Work Institute di tahun 2012, melaporkan bahwa banyak perusahaan yang kini memberikan fleksibilitas waktu dan tempat, serta menyediakan waktu tertentu selama hari kerja untuk memenuhi kebutuhan pribadinya**. Opsi ini mungkin merupakan manfaat keseimbangan kehidupan kerja yang paling umum dan paling mudah ditawarkan. Apalagi hustle culture pasca pandemi Covid19 lalu, mengubah budaya kerja yang benar-benar fleksibel. Sebut saja WFA (work from anywhere), WFH (work from home), blended working (separo kantor-separo rumah) hingga digital nomad.
Kesimpulan
Terdapat banyak cara untuk mengukur kepuasan karyawan dalam bekerja (employee satisfaction), dan organisasi/perusahaan banyaknya menggunakan kombinasi dari teknik-teknik yang ada dengan mempertimbangkan relevansinya dengan bidang usaha, sektor industri, jumlah karyawan, dan lain sebagainya.
Â
Referensi:
*Chauhan, Shubham & Sharma, Shubham & Vidani, Jignesh. (2024). Work-Life Balance. SSRN Electronic Journal. 11. 38-51. 10.2139/ssrn.4849867.
**Rutger Blom, Eva Jaspers, Eva Knies, Tanja van der Lippe, Family-friendly policies and workplace supports: A meta-analysis of their effects on career, job, and work-family outcomes, Journal of Vocational Behavior, Volume 157, 2025,104091, ISSN 0001-8791, https://doi.org/10.1016/j.jvb.2025.104091.(https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0001879125000107)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI