A.Pengertian Karakteristik Belajar
1.Pengertian karakteristik
karakteristik adalah fitur pembeda dari seseorang atau sesuatu. Karakteristik didefinisikan sebagai kualitas atau sifat. Contoh dari karakteristik adalah kecerdasan. Karakteristik adalah kualitas tertentu atau ciri yang khas dari seseorang atau sesuatu.
Karakteristik adalah ciri-ciri dari individu yang terdiri dari demografi seperti jenis kelamin, umur serta status sosial seperti tingkat pendidikan, pekerjaan, ras, status ekonomi dan sebagainya.
MENURUT PARA AHLI
a.Wayn
karakteristik adalah berkaitan dengan teknis dan cara yang digunakan untuk menerapkan nilai-nilai kebaikan ke dalam sebuah tingkah laku maupun tindakan. Karakter diperoleh dari nilai-nilai atau pandangan seseorang yang diwujudkan ke dalam bentuk tingkah laku.
b.Ryan & Bohlin
karakteristik adalah berasal dari sebuah pola perilaku, sehingga karakter yang baik akan paham mengenai kebaikan, menyenangkan kebaikan, serta mengerjakan sesuatu yang baik pula, begitu juga sebaliknya.
c.Maxwell
karakteristik adalah pilihan yang bisa menentukan sukses atau tidaknya seseorang. Berkaitan dengan proses belajar seseorang dan kemampuan menghadapi proses tersebut menjadi penentu tingkat keberhasilannya.
d.Kamisa
karakteristik adalah berfokus pada sisi keberagaman karakter dari masing-masing individu, karena setiap karakter terbentuk dari proses kehidupan yang tidak sama satu dengan yang lain.
e.Gulo W
karakteristik adalah dapat dilihat dari kepribadian seseorang baik dari segi titik moral maupun tolak etisnya. Contoh, kejujuran. Karakter kejujuran diperoleh dari nilai-nilai moral yang ditanamankan oleh masing-masing keluarga, begitu pula dengan nilai sopan santun lainnya.
2.Pengertian belajar
Secara umum belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Reber (1988) dalam buku psikologi pendidikan (2007: 72) mendefinisikan belajar dalam dua pengertian. Pertama, belajar sebagai proses memperoleh pengetahuan dan kedua, belajar sebagai perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat. Sedangkan Kimble (1961: 31) mendefinisikan belajar sebagai perubahan yang relative permanen didalam behavioral potentiality (potensi behavioral) yang terjadi sebagai akibat dari reinforced practice (praktik yang diperkuat). Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang relatif permanen atau menetap karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya.
Kimble (1961: 33) mengkaji lebih dalam tentang belajar yaitu:
a.Belajar diukur berdasarkan perubahan dalam perilaku, dengan kata lain hasil dari belajar harus selalu diterjemahkan ke dalam perilaku atau tindakan yang dapat diamati. Sehingga setelah menjalani proses belajar, pembelajar (learner) akan mampu melakukan sesuatu yang tidak bisa mereka lakukan sebelum belajar.
b.Perubahan behavioral ini relatif permanen, artinya hanya sementara dan tidak menetap.
c. Perubahan perilaku itu bertindak secara berbeda, potensi untuk bertindak ini mungkin tidak akan diterjemahkan ke dalam bentuk perilaku secara langsung.
d.Perubahan perilaku berasal dari pengalaman atau praktik (latihan).
e.Pengalaman atau praktik harus diperkuat, artinya hanya respon-respon yang menyebabkan penguatanlah yang akan dipelajari. Didalam penguatan ada istilah mengenai reward dan reinforcement yang sering kali dianggap sebagai satu hal yang sama. Akan tetapi beberapa ahli menolak penyamaan kedua istilah tersebut diantaranya Skinner dan Pavlov.
3.Pengertian karakteristik belajar
karakteristik belajar pada umumnya adalah bersifat menetap pada diri individu, perubahan yang terjadi menyeluruh baik secara fisik maupun mental, perubahannya selalu ke arah yang positif dan lebih baik.
B.Ciri-ciri Karakteristik Belajar
1.Ciri-ciri karakteristik
Ciri-ciri dari individu yang terdiri dari demografi seperti jenis kelamin, umur serta status sosial seperti tingkat pendidikan, pekerjaan, ras, status ekonomi dan sebagainya. Singkatnya karakteristik tersebut dapat meliputi karakter, akhlak, perangai, kepribadian, perilaku, sifat, watak, hingga tabiat.
2.Ciri-ciri belajar
Dapat ditinjau dari dua sisi, yaitu:
a.Dari segi proses
*Adanya aktivitas (fisik, mental dan emosional)
*Melibatkan unsur lingkungan
*Bertujuan kearah terjadinya perubahan tingkah laku (behavioral changes)
b.Dari segi hasil
Bersifat relatif tetap. Diperoleh melalui usaha yang maksimal.
Sugihartono, dkk (2007: 35) menegaskan bahwa tidak semua tingkah laku dikategorikan sebagai aktivitas belajar, adapun tingkah laku yang dikategorikan sebagai perilaku belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
*Perubahan tingkah laku terjadi secara sadar
Suatu perilaku digolongkan sebagai aktivitas belajar jika pelaku tersebut menyadari adanya perubahan atau sekurang-kurangnya merasakan adanya suatu perubahan dalam dirinya sebagai akibat dari proses belajar yang dilakukan, misalnya menyadari bahwa pengetahuannya bertambah.
*Perubahan bersifat kontinu dan fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan dan tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan selanjutnya akan berguna bagi kehidupan atau bagi proses belajar berikutnya. Contohnya jika seseorang sedang berlatih melakukan passing pada permainan sepak bola, maka ia akan mengalami suatu perubahan teknik passing dari kurang baik menjadi lebih baik, sehingga ketika proses belajar benar-benar dilakukan dengan baik maka hasil yang akan didapatkan adalah ia dapat melakukan passing dengan tepat dan terarah.
*Perubahan bersifat positif dan aktif
Perubahan tingkah laku merupakan hasil dari proses belajar apabila perubahanperubahan itu bersifat positif dan aktif. Dikatakan positif jika perilaku senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Makin banyak usaha belajar yang dilakukan maka makin baik dan makin banyak perubahan yang didapatkan. Perubahan dalam belajar bersifat aktif berarti bahwa perubahan tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha individu sendiri. Oleh karena itu, perubahan tingkah laku karena proses kematangan yang terjadi dengan sendirinya karena dorongan dari dalam tidak termasuk perubahan dalam pengertian belajar.
*Perubahan bersifat permanen
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Misalnya kecakapan seseorang dalam bersepeda, setelah belajar tidak akan hilang begitu saja akan tetapi terus dimiliki bahkan akan semakin berkembang seiring dengan proses belajar dan latihan yang dilakukan.
*Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
Perubahan tingkah laku dalam mensyaratkan adanya tujuan yang akan dicapai oleh pelaku belajar dan terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. Misalnya seseorang yang belajar mengetik, sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin dapat dicapai dengan belajar mengetik. Dengan demikian perbuatan belajar yang dilakukan senantiasa terarah kepada tingkah laku yang ditetapkannya.
*Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.
C.Bentuk-Bentuk Kegiatan Belajar
1.Belajar menemukan
2.Belajar menyimak
3.Belajar meniru
4.Belajar menghafal
5.Belajar merangkai
6.Belajar menganalisi
7.Belajar mengamalkan
8.Belajar merespon
9.Belajar mengorganisasikan
10.Belajar menghayati
D.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1.Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar individu. Muhibbinsyah (1997: 23) membagi faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menjadi tiga macam, yaitu: faktor internal, yang meliputi keadaan jasmani dan rohani siswa.
2.faktor eksternal, yeng merupakan kondisi lingkungan di sekitar siswa, dan
3.faktor pendekatan belajar, yang merupakan jenis upaya belajar dari siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pembelajaran.
Ditinjau dari faktor belajar, terdapat tiga bentuk dasar pendekatan belajar siswa menurut hasil penelitian Biggs (1991: 79), yaitu:
*Pendekatan surface
Yaitu kecenderungan belajar siswa karena adanya dorongan dari luar (ekstrinsik), misalnya seseorang mau belajar karena takut tidak lulus ujian sehingga dimarahi orangtua. Oleh karena itu gaya belajarnya santai dan tidak mementingkan pemahaman yang mendalam.
*Pendekatan deep
Yaitu kecenderungan belajar siswa karena adanya dorongan dari dalam (intrinsik), misalnya seseorang mau belajar karena memang tertarik dengan materi dan merasa sangat membutuhkan materi tersebut.
BAB III
PENUTUP
A.Simpulan
Karakteristik belajar pada umumnya adalah bersifat menetap pada diri individu, perubahan yang terjadi menyeluruh baik secara fisik maupun mental, perubahannya selalu ke arah yang positif dan lebih baik. Karakteristik belajar merupakan hal yang fundamental untuk memang disampaikan atau diajarkan secara tertip dan teratur kepada generasi penerus bangsa.
B.Saran
Kami dari segenap anggota kelompok tiga, sangat-sangat membutuhkan saran maupun kritik dari teman-teman kelompok lain, lebih-lebih saran ataupun masukan dari ibunda dosen pengampu mata kuliah, agar kekurangan maupun kesalahan dalam penyusunan makalah ini dapat kami revisi dan sempurnakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H