Mohon tunggu...
Nechin Rilus
Nechin Rilus Mohon Tunggu... Relawan - Aktivitis Kebenaran

Simple Life

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengapa Setiap Jam 9 Pagi Mengantuk?

31 Juli 2024   07:27 Diperbarui: 31 Juli 2024   07:30 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Jadwal tidur yang konsisten sangat penting dalam mendukung ritme sirkadian yang sehat. Ketidakcocokan antara jam tidur dan kegiatan harian dapat menyebabkan gangguan tidur, menyebabkan rasa mengantuk di sore hari dan ketidakmampuan untuk fokus. Pada orang dewasa, idealnya, waktu tidur harus terjadi dalam kisaran waktu tertentu setiap malam agar tubuh dapat beradaptasi dengan siklusnya. Pelanggaran terhadap jadwal ini, misalnya akibat begadang atau pekerjaan shift yang tidak teratur, dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik.

2.1 Penjelasan tentang Ritme Sirkadian

Ritme sirkadian merupakan siklus biologis yang berlangsung selama sekitar 24 jam, yang berfungsi mengatur berbagai proses fisiologis dalam tubuh, termasuk pola tidur dan kewaspadaan. Dipicu oleh faktor lingkungan seperti cahaya dan suhu, ritme ini membantu tubuh beradaptasi dengan perubahan di siang dan malam hari. Dalam konteks mengantuk di jam 9 pagi, ritme sirkadian dapat berperan signifikan. Pada umumnya, tubuh manusia memasuki fase kantuk setelah periode bangun yang panjang. Sebagian besar orang mengalami penurunan energi natural di pagi hari, berkaitan dengan kurva ritme sirkadian yang turun menuju puncak tidur.

Pemahaman mendalam tentang ritme sirkadian sangat penting untuk mengatasi isu mengantuk di pagi hari. Gangguan terhadap ritme ini, seperti yang terjadi akibat pekerjaan malam atau paparan cahaya buatan yang berlebihan di malam hari, dapat memperburuk masalah. Dengan mengetahui cara kerja ritme sirkadian, individu bisa lebih mudah mengelola kebiasaan tidur dan meningkatkan produktivitas sepanjang hari.

2.2 Dampak Kurang Tidur pada Kesehatan

Kekurangan tidur memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan fisik dan mental individu. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan peningkatan risiko berbagai penyakit, seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung. Ketika seseorang tidak mendapatkan cukup tidur, tubuhnya mengalami kesulitan dalam memulihkan diri dan memperbaiki sel-sel yang rusak, yang dapat mengakibatkan gangguan sistem imun.

Di sisi lain, aspek mental juga terpengaruh oleh kurang tidur. Individu yang sering terjaga di malam hari mungkin mengalami masalah konsentrasi, gangguan suasana hati, dan gejala kecemasan yang lebih tinggi. Hal ini berkaitan dengan penurunan fungsi kognitif dan memori jangka pendek, yang semakin memperburuk kinerja sehari-hari di tempat kerja.

Dengan demikian, penting untuk memahami bahwa kurang tidur tidak hanya sekadar masalah lelah, tetapi juga ancaman serius bagi kesehatan jangka panjang. Memperbaiki pola tidur dapat menjadi langkah vital untuk meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

3. Faktor Lingkungan dan Psikologis

Mengantuk pada jam 9 pagi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor fisiologis, tetapi juga oleh faktor lingkungan dan psikologis. Lingkungan kerja yang tidak nyaman, seperti pencahayaan yang redup atau kualitas udara yang buruk, dapat menyebabkan penurunan energi dan fokus. Penelitian menunjukkan bahwa karyawan yang bekerja dalam kondisi yang lebih baik cenderung merasa lebih segar dan bersemangat. Kelembapan tinggi dan suhu yang tidak ideal juga dapat berkontribusi pada rasa kantuk.

Di sisi lain, faktor psikologis seperti stres dan beban kerja juga berperan besar dalam tingkat kewaspadaan seseorang di pagi hari. Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan kelelahan mental, membuat individu merasa lebih mengantuk dan tidak mampu berkonsentrasi. Ketidakjelasan tugas atau tekanan untuk memenuhi target yang tinggi dapat mengganggu pengalaman tidur sebelumnya dan meningkatkan rasa kantuk di pagi hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun