Berbicara mengenai kesadaran, saya teringkat akan sebuah pernyataan dari seorang FIlsuf Modern Rene Descartes dengan istilah "Cogito Ergo Sum" (saya berpikir maka saya ada).Â
Pernyataan "Cogito Ergo Sum" Descartes ini lebih di pahami sebagai " saya menyadari maka saya ada". Yang penting di sini adalah kata "menyadari". Penekankan akan kata "menyadari" sangat penting karena Descartes akhirnya sampai pada suatu kesimpulan bahwa "aku" sebagai "yang sadar" dan bahwa "yang sadar" itu adalah "aku" yang mengenal diriku. Inilah yang disebut dengan imanentisme Descartes bahwa "aku' secara sadar mengenal diriku sendiri bukan orang lain.
Berbicara tentang Kesadaran, Kierkegaard memiliki pandangannya tersendiri. Ia merumuskan sebuah istilah "aku memilih maka aku ada". Hidup ini adalah pilihan.Â
Keberadaan manusia sebagai pribadi otentik nampak dalam pilihan -- pilihan hidup yang dijalaninya. Selanjutnya Kierkegaard menambahkan bahwa pilihan -- pilihan hidup harus didukung oleh kebenaran moral dan religious.Â
Kebenaran ini menawarkan cara bagaimana sebagainya manusia hidup. Sebagai contoh, ketika individu menghadapi situasi dilematis yang membutuhkan pilihan krusial dalam hidup, ia tidak hanya mengandalkan rasionya untuk membuat pilihan tapi perlu menimbang -- nimbang atas dasar kebenaran moral dan berbicara dengan Tuhannya. Â
Modernitas menuntut pengaktualisasian diri dan eksistensi namun kita hendaknya mampu tetap berpendirian teguh dengan memiliki ketepatan hati yang teguh untuk senantiasa menjadi pribadi yang asli dan otentik.
Senantiasa sadar di manapun dan dalam situasi apapun bahwa kita adalah pribadi yang mampu menunjukan nilai -- nilai yang baik dengan bertitik tolak dari kebenaran moral dan religious. Â