Mohon tunggu...
Necholas David
Necholas David Mohon Tunggu... Editor - Editor

"Nico", tinggal di Malang. Berpikir untuk Menulis; Menulis untuk Berpikir.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bola Lampu Pijar, 135 Tahun Penemuan yang Mengubah Dunia

22 Oktober 2014   15:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:08 4241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_368390" align="aligncenter" width="521" caption="http://www.chicksaintfunny.com/"][/caption]

Hari ini kita memperingati 135 tahun penemuan bola lampu pijar, sebuah penemuan yang mengubah dunia. Pada 22 Oktober 1879, setelah melalui banyak percobaan, Thomas Alva Edison akhirnya berhasil menyalakan seutas karbon di dalam tabung hampa udara selama 13,5 jam.

Usaha mencari sumber cahaya buatan itu sendiri sudah dimulai jauh sebelumnya. Dalam catatan sejarah, terdapat lebih dari dua puluh ilmuwan yang pernah meneliti cara menciptakan bola lampu pijar sejak awal abad ke-19. Pada masa itu, hasil penemuan mereka belum menggembirakan. Lampu yang dihasilkan hanya mampu bertahan sebentar dan memerlukan arus listrik besar serta biaya pembuatan yang tinggi. Ini menyebabkan bola lampu pijar masih sulit untuk diproduksi secara massal.

Kemudian Thomas Alva Edison berhasil membuat bola lampu pijar yang dapat menyala cukup lama, 13,5 jam. Bahkan, beberapa bulan kemudian, dia memperbaiki temuannya hingga mampu bertahan 1200 jam. Pada 4 November 1879 dia mendaftarkan penemuannya ini dengan paten Amerika Serikat nomor 223.898 (disahkan pada 27 Januari 1880). Paten yang didaftarkan adalah lampu listrik yang menggunakan seutas karbon atau lempeng karbon yang dipelintir dan dihubungkan dengan kawat platina.

Bola lampu pijar ini memiliki tingkat kehampaan udara yang lebih baik dan daya tahan lebih tinggi sehingga dapat dipakai di banyak tempat. Penemuan ini juga mendorong berkembangnya jaringan listrik hingga ke rumah penduduk. Mulai hari itu, bola lampu pijar menjadi bagian dari hidup manusia. Manusia menggunakannya untuk lampu di rumah, penerangan di jalan, senter maupun lampu mobil. Dunia pun berubah. Perlahan-lahan lilin dan lampu minyak diganti dengan bola lampu pijar.

[caption id="attachment_368375" align="aligncenter" width="567" caption="Bola lampu Thomas Alfa Edison (sumber: Wikipedia)"]

1413969631712637751
1413969631712637751
[/caption]

Berapa kali Thomas Alva Edison mencoba?

Penemuan bola lampu pijar sangat fenomenal dan tak asing bagi kita. Hingga saat ini kita sering membaca atau mendengar guru, motivator atau pembicara mengenang peristiwa penemuan ini, khususnya ketika memberi semangat kepada orang lain agar tidak mudah menyerah. Kita sering mendengar kalimat seperti, “Berapa kali Thomas Alva Edison gagal sebelum menemukan bola lampu pijar?”

Jawabannya pun bermacam-macam. Ada yang mengatakan Thomas Alva Edison mencoba 999 kali. Baru pada kali ke-1000 dia berhasil. Bahkan di internet, kita dapat menemukan sangat banyak versi, ada yang menyebut 300, 700, 999, 1000, 2000, 3000, 5000, 10.000, bahkan 20.000. Tidak jelas mana yang benar.

Seorang kontributor di salah satu media yang cukup terpandang, Forbes, mengutip kata-kata Thomas Alva Edison sebagai berikut:

“I have not failed 10,000 times. I have not failed once. I have succeeded in proving that those 10,000 ways will not work. When I have eliminated the ways that will not work, I will find the way that will work.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun