Mohon tunggu...
Nebraska Kaawoan
Nebraska Kaawoan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Kristen Indonesia

In Nomine Patris et Filii et Spiritus Sancti

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sejarah Politik dalam Gereja Katolik

21 Juni 2024   13:28 Diperbarui: 21 Juni 2024   13:44 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PANDANGAN MENURUT BAPA GEREJASanto Thomas Aquinas, Imam (1225)

Merupakan Patristik (Bapa Gereja) yang menemukan gagasan Bonum Commune sebagai landasan politik Gereja. Sehingga menjunjung tinggi kebaikan dan moralitas yang baik bagi seluuh umat manusia.

https://kupang.tribunnews.com
https://kupang.tribunnews.com

Santo Agustinus dari Hippo, Uskup (396)

Merupakan Seorang Uskup dan pujangga Gereja yang semasa hidupnya mengadapi berbagai gejolak mulai dari Arianisme hingga permasalahan sosial di suatu wilayah (Hippo). Ia mencetuskan pemikiran mengenai City of God atau dalam bahasa latin disebut De Civitate Dei. 

Dimana gagasan tersebut memiliki definisi suatu perwujudan Gereja dalam menyebarkan ajaran perdamaian dan kebaikan ke seluruh bangsa agar mencapai perdamaian yang sejati. Dan gagasan tersebut didukung oleh pernyataan bahwa Gereja itu katolik; Ia mewartakan seluruh iman; ia mempunyai da membagi-bagikan kepenuhan sarana keselamatan; ia diutus kepada semua bangsa; ia berpaling kepada semua manusia; ia merangkum segala waktu; ia adalah misionaris menurut hakikatnya.

https://parokifatubenao.org
https://parokifatubenao.org

Ajaran Sosial Gereja (ASG)

sebagai Implikasi Merupakan ajaran Gereja yang diperuntukkan bagi kebaikan bersama (common good) dalam masyarakat, untuk mengarahkan masyarakat kepada kebaikan.


Wikimedia.Commons
Wikimedia.Commons

MASA KEGELAPAN GEREJA

Inkuisisi

Indonesia Papist
Indonesia Papist

Dalam sejarahnya merupakan implikasi dari sebuah tulisan Bapa Gereja yang dinamakan Extra Ecclesiam Nulla Salus yang ditulis oleh Santo Siprianus dari Kartago, Uskup. Sehingga pada zaman itu para raja memiliki kesadaran bahwa Kepausan dan para klerus membawahi raja-raja di Eropa. Sehingga ajaran Gereja mempengaruhi regulasi ataupun aturan di setiap kerajaan. Dengan demikian Inkuisisi merupakan tindakan pembersihan kesesatan atau bidat dalam masyarakat Eropa pada masa itu, yang melawan hukum kanonik (Gereja Katolik).

https://alif.id
https://alif.id

Adapun penguat tindakan Inkuisisi yang dilakukan oleh para raja termaktub pada Konsili Vatikan I (DS 3074) yang menjelaskan bahwa “Jika paus Roma berbicara ex cathedra, yakni melaksanakan tugas sebagai pastor dan guru bagi semua orang Kristen sesuai dengan ototritas kerasulan tertingginya menjelaskan yang harus dipatuhi oleh seluruh Gereja, ia melaksanakan tigas berdasarkan pimpinan ilahi yang dijanjikan kepadanya dalam diri St. Petrus dengan jaminan tidak dapat salah (infalibilitas) sejalan dengankehendak sang Penebus yang menginginkan Gereja diberikan ajaran iman dan kesusilaan yang benar.” (bdk. KGK 891: LG 25).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun