Mohon tunggu...
Nida ZA
Nida ZA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

We only live once, so why not try them all~

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anak dengan Spektrum Autis? Bagaimana ya Perkembangan Sosial Emosionalnya?

20 Desember 2022   23:47 Diperbarui: 21 Desember 2022   00:00 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perilaku anak spektrum autis juga tidak terkontrol sehingga sering kali tidak sesuai dengan keadaan sekitar. Emosi yang dimiliki juga sering berubah-ubah seperti menangis dan marah secara tiba-tiba. Oleh karena itu, anak spektrum autis cenderung dijauhi oleh orang lain dan teman sebayanya karena tidak dapat berinteraksi dengan benar.

Anak ASD sering kali kurang dalam memperlihatkan respon sosial serta gagal dalam membentuk ikatan sosial dan kerap memanifestasikan orang disekitar sebagai objek untuk mencapai kebutuhannya.

Selain itu, anak dengan autisme juga memiliki gangguan pada perasaannya. Dapat dilihat dengan kurangnya rasa empati pada anak, rendahnya toleransi, tertawa, marah, dan menangis tanpa alasan yang jelas, serta sulit untuk dikendalikan. Apabila keinginan anak tidak dipenuhi, anak akan menunjukkan perilaku agresif dan jika terjadi perubahan pada rutinitas hariannya maka akan berujung pada distress (Pieter, 2011).

Kesimpulan

Sebagai individu, anak dengan spektrum autis juga mengalami apa yang dikemukakan oleh Erikson. Namun anak yang mengalami autisme memiliki perbedaan dalam perkembangan sosial dan emosionalnya. Anak dengan spektrum autis kurang bisa dalam hal menunjukkan ketertarikan berinteraksi sosial dengan orang lain. 

Emosi yang dimiliki juga sering berubah-ubah seperti menangis dan marah secara tiba-tiba. Anak spektrum autis juga cenderung dijauhi oleh orang lain dan teman sebayanya karena tidak dapat berinteraksi dengan benar. Karenanya aspek perkembangan sosial anak autisme sebatas orang-orang terdekat yang dirasanya tidak mengancam dan dapat menerima dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun