Karimunjawa, sebuah pulau yang menjadi tujuan banyak wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Beberapa waktu lalu saya bersama seorang teman saya memutuskan untuk backpacker ke karimunjawa. Dokumentasi perjalanan memang menjadi salah satu tujuan utama saya secara pribadi yang lagi seneng nulis tentang perjalanan ke sebuah daerah. Kali ini saya mau bercerita tentang pengalaman saya bersama seorang teman saya yang bernama adit saat bertualang ke Karimunjawa.
27 Oktober 2014 merupakan tanggal yang tertera di karcis seharga 5 ribu rupiah ketika saya melangkahkan kaki masuk area Taman Nasional Karimunjawa. Cukup murah bagi saya untuk menikmati pulau yang begitu luas. Berbeda lagi apabila wisatawan asing yang datang, karena harga karcisnya kalau tidak salah adalah 150 ribu. Kurang murah apa coba untuk wisatawan lokal? Meski butuh merogoh kocek sekitar 45 - 130 ribu untuk kapal dari Jepara menuju Karimunjawa.
Nuansa pedesaan sungguh kental terasa, dan saya merasakan ini Indonesia banget. Tidak ada hiruk pikuk kota dimana klakson kendaraan saling bersahutan di persimpangan jalan. Jalanan yang lenggang meski tanpa aspal yang mulus bak jalan provinsi masih ramah untuk para pejalan kaki. 2 Km saya berjalan dari Pelabuhan menuju ke salah satu homestay dengan harga 80ribu/malam.
Sambutan hangat pemilik homestay yang kemudian dilanjutkan dengan berbagai cerita dan tips trik saat mengunjungi karimunjawa memang bermanfaat sekali untuk saya dan teman saya. Karena kami datang tidak menggunakan jasa agen travel maupun paketan apapun.
Setelah beristirahat, dengan patokan instruksi pemilik homestay kami sewa sebuah motor yang dibandrol 75ribu per harinya. Hari pertama di Karimunjawa kami menjelajahi beberapa spot darat yang menarik.
Bukit Joko Tuwo
Merupakan kawasan bukit yang berada di Karimunjawa. Dari bukit ini kita bisa melihat 'kotanya' Karimunjawa. Mulai dari pelabuhan, dermaga, pulau-pulau hingga dermaga nelayan. Kita bisa naik bukit dengan membawa motor, ada retribusi yang ditarik entah resmi atau tidak seharga 5 ribu supiah.
Meski matahari masih cukup terik pada pukul 15.00, namun pemandangan di sini benar-benar keren. Saya dan adit telah mempersiapkan diri untuk foto dan memamerkan kecantikan Indonesia. Terutama keindahan alam Karimunjawa dari bukit. Karena selama ini Karimunjawa memang identik dengan wisata bahari (tapi memang benar adanya)
[caption id="attachment_352118" align="aligncenter" width="640" caption="Menikmati Suasana Karimunjawa dari Ketinggian"]
Di bukit ini terdapat banyak sebuah fosil ikan paus joko tuwo yang memiliki panjang 12 meter. Fosil ini lah yang menjadi daya tarik wisata bukit ini.
[caption id="attachment_352119" align="aligncenter" width="637" caption="Fosil ikan joko tuwo"]