Mohon tunggu...
Nandu Saprudin
Nandu Saprudin Mohon Tunggu... Lainnya - S.Pd., M.M | Accounting Education | Financial Management

Setiap tulisan adalah jejak pemikiran, semoga bermanfaat dan menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bank Indonesia Kejutkan Pasar: Suku Bunga Acuan Dipangkas Jadi 5,75% di Tengah Tekanan Rupiah

17 Januari 2025   11:25 Diperbarui: 17 Januari 2025   11:23 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sukabumi -- Dalam langkah yang mengejutkan, Bank Indonesia (BI) mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,75% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar Januari 2025. Keputusan ini menandai perubahan kebijakan moneter yang signifikan di tengah pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, yang telah mencapai level terendah dalam enam bulan terakhir.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik yang melambat pada kuartal terakhir 2024. "Kami melihat peluang untuk mendukung pemulihan ekonomi, terutama dengan inflasi yang tetap terkendali di bawah target 3%. Pelonggaran kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat daya beli masyarakat dan investasi," ujar Perry dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (16/1).

Menurut Perry, data menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2024 lebih rendah dari ekspektasi awal, dipengaruhi oleh melemahnya permintaan global dan perlambatan di sektor manufaktur. Di sisi lain, inflasi tahunan tercatat pada level 2,85%, memberikan ruang bagi BI untuk melonggarkan kebijakan moneter tanpa risiko signifikan terhadap stabilitas harga.

"Kami tetap memprioritaskan stabilitas ekonomi, tetapi langkah ini juga mencerminkan komitmen kami untuk mendukung momentum pemulihan di tengah tantangan global yang masih berlanjut," tambahnya.

Pasar keuangan memberikan respons beragam terhadap keputusan ini. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sempat melemah hingga menyentuh angka Rp15.300 per dolar, mencatatkan penurunan terbesar sejak Agustus 2024. Namun, BI menegaskan bahwa pelemahan ini masih dalam batas terkendali, berkat cadangan devisa yang cukup untuk menstabilkan pasar valuta asing jika diperlukan.

Di sisi lain, pelaku pasar saham merespons positif, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 1,2% pada penutupan perdagangan hari yang sama. Saham-saham di sektor properti dan perbankan mencatatkan kenaikan signifikan, didorong oleh harapan peningkatan likuiditas dan penurunan biaya pinjaman.

Ekonom senior Universitas Indonesia, Faisal Basri, menyebut langkah BI ini sebagai keputusan yang berani namun penuh risiko. "Di satu sisi, pemangkasan suku bunga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor konsumsi dan investasi. Namun, di sisi lain, tekanan terhadap nilai tukar rupiah harus diwaspadai, terutama jika aliran modal keluar meningkat akibat perbedaan suku bunga dengan negara lain," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Arsjad Rasjid, menyambut baik keputusan ini. "Ini adalah angin segar bagi dunia usaha. Dengan suku bunga yang lebih rendah, pelaku usaha dapat mengakses kredit dengan biaya yang lebih terjangkau, sehingga dapat mendorong ekspansi bisnis di berbagai sektor," kata Arsjad.

Langkah ini diharapkan dapat memberikan stimulus tambahan bagi perekonomian Indonesia yang tengah menghadapi tekanan dari perlambatan ekonomi global. Bank Indonesia juga memastikan akan terus memantau perkembangan ekonomi domestik dan global, serta siap mengambil langkah-langkah lanjutan untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.

Dengan kebijakan ini, Bank Indonesia mengirimkan sinyal bahwa pemulihan ekonomi tetap menjadi prioritas utama, meskipun tantangan eksternal, seperti fluktuasi nilai tukar dan ketidakpastian global, masih membayangi. Masyarakat dan pelaku usaha kini menantikan dampak nyata dari keputusan ini terhadap kehidupan sehari-hari, dari penurunan suku bunga kredit hingga peningkatan aktivitas ekonomi di berbagai sektor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun