Mohon tunggu...
Djumiko
Djumiko Mohon Tunggu... Guru - kepala SMK Negeri 1 Songgom

Pemulung Pengatahuan yang terus belajar untuk meningkatkan kualitas diri

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Pembelajaran Praktik di Masa Pandemi

18 Januari 2021   15:11 Diperbarui: 18 Januari 2021   15:19 1428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pandemi Covid-19 telah berlangsung hamper 1 tahun. Selama masa itu, telah banyak merubah pola perilaku kehidupan manusia di berbagai bidang. Pandemi telah memaksa dunia pendidikan menerapkan pola pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran konvesional yang selama ini diterapkan di dunia pendidikan, dimana interaksi antara guru dan peserta didik terjadi secara langsung, diubah menjadi interaksi virtual. Perubahan interaksi virtual itulah yang setidaknya menimbulkan kekawatiran terhadap terdistorsinya penguatan pendidikan karakter dan pembelajaran praktikum, khususnya bagi Sekolah Menengah Kejuruan.

Penggunaan platform Pembelajaran jarak jauh (PJJ), digadang-gadang mampu untuk mengurangi dampak terdistorsinya penguatan pendidikan karakter. Misalnya platform PJJ yang menawarkan tatap muka virtual, seperti Zoom, Google Meet, Cisco Webex, maupun Microsoft Teams, dimungkinkan dapat mengatasi kekawatiran terhadap penguatan pendidikan karakter yang terabaikan selama PJJ. Dalam tatap muka virtual interaksi antara guru dan peserta didik bisa berjalan dengan saling melihat layar virtual masing-masing. 

Guru bisa melihat apakah peserta didik menggunakan seragam sekolah dengan benar selama pembelajaran atau tidak. Guru juga dapat melihat performa penampilan peserta didik, apakah potongan rambut bagi peserta didik laki-laki, sesuai dengan tata tertib sekolah atau tidak. Tetapi penggunaan platform tatap muka virtual tersebut menimbulkan masalah terkait dengan kuota. 

Biasanya durasi guru dalam menggunakan platform tatap muka virtual berkisar antara 1 sampai 2 jam, selebihnya interaksi pembelajaran guru dan peserta didik dilakukan dengan menggunakan pendekatan asyncrounous. Maka untuk efektivitas dan kualitas interaksi antara guru dan peserta didik dalam tatap muka virtual, sebaiknya dilakukan untuk melakukan konfirmasi materi pembelajaran dan fokus pada pemberian motivasi serta penguatan pendidikan karakter. Adapun penguasaan materi pembelajaran selanjutnya dapat dilakukan melalui pembelajaran asyncrounous.

Pembelajaran praktik secara konvensional biasa dilakukan di laboratorium maupun bengkel-bengkel praktik yang ada di sekolah. Bagi sekolah menengah kejuruan (SMK), pembelajaran praktik merupakan suatu keharusan. Bahkan struktur kurikulum SMK untuk pembelajaran kelompok C (kompetensi keahlian) yang menuntut dilakukan dengan praktikum langsung, porsi jam pembelajarannya sangat besar.

 Per pekan sesuai dengan struktur kurikulum kelompok C3 SMK untuk kelas XI ada 31 jam pelajaran dan kelas XII ada 33 jam pelajaran. Dengan jumlah jam pembelajaran sebanyak itu perpekan, artinya lulusan SMK dituntut kompeten dalam penguasaan materi sesuai dengan kompetensi keahlian masing-masing.

Selama berlangsung pembelajaran jarak jauh, praktis peserta didik tidak dapat lagi melihat ruangan bengkel atau laboratorium yang rutin mereka kunjungi selama pembelajaran praktik. Alat-alat dan bahan praktik juga tidak lagi tersetuh oleh jari-jari tangan mereka. Selama ini mereka hanya melihat praktik membongkar mesin misalnya, dari tanyangan youtube yang di share oleh para guru kejuruan. Mereka diajak untuk berimajinasi praktik. Jelas hal ini sangat mempengaruhi kompetensi psikomotor peserta didik SMK. Maka harus ada solusi bagaimana peserta didik SMK bisa melakukan praktik, tetapi tetap mengamankan kebijakan pemerintah, untuk melaksanakan kegiatan belajar dari rumah.

Solusi pembelajaran praktik dimasa pandemi yang kami lakukan di SMK Negeri 1 Songgom, mulai semester genap tahun pelajaran 2020/2021, dengan memberikan 2 (dua) alternatif pilihan yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan peserta didik. Alternatif tersebut adalah 1. Pembelajaran parktik di Industri / dunia kerja (Iduka) yang berada disekitar tempat tinggal peserta didik atau di zona aman terpapar covid-19 dan 2. Pembelajaran praktik dirumah, dengan alat yang dipinjam dari sekolah dan bahan yang diambil di sekolah. Adapun sintaks dari kedua alternative pembelajaran praktik tersebut adalah sebagai berikut :

Sintaks pembelajaran praktik alternative 1 :

Pemetaan lokasi Iduka yang berada dalam zona aman atau terdekat dengan tempat tinggal peserta didik

Pemetaan KD-KD esensial yang memerlukan Praktik langsung

Melakukan pendekatan dengan iduka sebagai tempat praktik peserta didik diwujudkan dengan MoU

Pemetaan kebutuhan bahan praktik yang tidak bisa disediakan oleh Iduka

Siswa tetap melakukan pembelajaran daring, saat materi praktik maka siswa melakukan praktik di Iduka, dan mengirimkan portofolio praktik melalui aplikasi buku catatan kelas di Microsoft teams.

Penilaian portofolio praktik siswa sekaligus dijadikan sebagai penilaian PKL siswa

Iduka bisa menerbitkan sertifikat praktik untuk siswa

Sintaks pembelajaran praktik alternative 2 :

Pemetaan KD-KD esensial yang memerlukan Praktik langsung

Siswa ke sekolah hanya untuk mengambil alat dan bahan praktik di lab/bengkel sekolah

Siswa tetap melakukan pembelajaran daring, saat materi praktik maka siswa melakukan praktik di Rumah masing-masing, dan mengirimkan portofolio praktik melalui aplikasi buku catatan kelas di Microsoft teams.

Siswa mendiskusikan hasil praktik dengan guru melalui daring, setelah guru mempelajari portofolio praktik yang dikirimkan oleh siswa melalui kelas Teams

Siswa mengirimkan produk hasil praktik ke sekolah untuk di nilai oleh guru mata pelajaran

Pembelajaran praktik pada alternative 1, juga dapat diterapkan ketika pandemi telah selesai, dan sekolah melaksanakan pembelajaran normal seperti sebelum ada pandemi. Proses pembelajaran praktik pada alternative 1 merupakan bentuk transformasi pembelajaran yang terdesentralisasi. 

Sebelumnya peserta didik melakukan parktik ditempat yang sama tiap hari, yaitu di laboratorium dan bengkel masing-masing sesuai kompetensi keahlian. Transformasi praktik yang kami tawarkan, adalah memindahkan tempat praktik yang selama ini di bengkel atau laboratorium sekolah, ke industry dan dunia kerja. Sehingga diharapkan peserta didik memperoleh pengalaman belajar riil dan natural secara langsung, yang diharapkan ketika mereka lulus dan bekerja, mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan.

Selama masa pandemi, dimana kebijakan pembelajaran jarak jauh diberlakukan di setiap jenjang satuan pendidikan, harus disikapi oleh sekolah dengan bijak, terukur, terarah dan terintegrasi. Tuntutan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) peserta didik, harus di respon dengan inovasi dan kreativitas pengelolaan pendidikan. Ikhtiar pembelajaran praktik di masa pandemi dimaksudkan agar SKL peserta didik di SMK Negeri 1 Songgom terutama pada indikator psikomotor, tidak terdistorsi terlalu dalam. Bekal kompetensi ketrampilan yang menjadi ciri khas lulusan SMK tetap ada, meskipun pembelajaran dilaksanakan secara virtual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun