Mohon tunggu...
Andi Gunawan
Andi Gunawan Mohon Tunggu... lainnya -

Anak Indonesia dan Tukang Cerita. Untuk kalimat pendek, colek saya di @ndigun

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Buat Apa Menghujat Matahari?

19 Oktober 2010   18:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:17 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

berongga, sombong. Si penguap barisan

kata yang tertunda ucap, pun bukan Matahari.

Mungkin lainnya, mentari.

Mentari kerap pergi,

diam-diam. Beranjak. Matahari bergerak.

Tak pernah benar-benar berjarak.

Ia, yang setia, mengamini

bait-bait para pendoa.

Hari masih separuh saat gelap

bergulir. Lusinan doa terapal,

cepat-cepat. Mengiringi Matahari,

lambat-lambat.

Tak akan ada Ia lagi

setelahnya.

----------------------

Depok, 2010

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun