Mohon tunggu...
Tias Maulidina Wulandari
Tias Maulidina Wulandari Mohon Tunggu... -

Jurusan Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kombinasi yang HARUS Dimiliki Setiap Insan

23 November 2014   14:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:04 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan dan agama memiliki hubungan dalam kombinasi yang harus dimiliki setiap manusia. Tanpa adanya pendidikan kita akan fanatik dalam agama dan tidak berilmu semestinya yang dianjurkan oleh agama islam dalam hadist

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ
Artinya : ”Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari suatu ilmu. Niscaya Allah memudahkannya ke jalan menuju surga”. (HR. Turmudzi),

sebaliknya jika kita hanya terpaku dalam pendidikan saja apalagi pendidikan duniawi tanpa adanya pengendali yaitu agama manusia akan mengejar pendidikan saja tanpa adanya tata krama, rasa terima kasih kepada Tuhan Sang Pemberi segalanya di dunia. Manusia akan menjadi makhluk yang angkuh dan sombong tanpa adanya pengendali yaitu agama.

Terutama di keluarga primer orang tua harus memiliki ketegasan kepada anak-anaknya bahwa pendidikan dan agama adalah dua hal yang sama-sama penting. Jika kedua komponen tersebut diajarkan sejak dini maka Si Anak akan terbiasa dengan sendirinya ketika dewasa, bahkan Si Anak akan memiliki kesadaran sendiri bahwa mensejahterakan diri di dunia melalui pendidikan itu penting bahkan lebih penting lagi bahwa kita juga selalu bersyukur dan mengingat Tuhan dalam setiap langkah kita untuk mensejahterakan diri di dunia. Sebab, sekeras kita berusaha untuk mencapai kesuksesan di dunia tetaplah ingat bahwa Tuhanlah sang penentu dari segala penentu kehidupan kita.

Ada sebuah fakta kehidupan seorang Letkol di salah satu kesatrian TNI Angkatan Darat. Awal kehidupan Pak Letkol ini dulunya adalah dari keluarga yang sederhana. Pak Letkol memiliki 4 saudara yang orang tua mereka yakni sang ibu buruh tani sedangkan ayahnya seorang sopir angkot. Kalau dilihat dari penghasilan orang tua Pak Letkol sangatlah minim untuk menghidupi 4 orang anak yang mana mereka bersekolah semua. Tapi apa yang orang tua Pak Letkol tanamkan?? Sebuah kesederhanaa yang mana makan, pakaian, rumah mereka seadanya. Makan saja hanya dengan nasi dan krupuk itupun kalau ada uang lebih ditambah dengan lauk tempe. Sekarang?? Anak-anak tidak mau makan kalau tidak di restoran mahal, makan fried chiken, humberger, spaghetti. Minumnya susu belum vitamin-vitamin yang lain tapi sekolahnya biasa-biasa saja. Nilai plus yang saya dapat dari Pak Letkol ini apa yang beliau katakan? “Kecerdasan bukan karena makan makanan enak dan minum susu tapi karena kedekatan kita kepada Tuhan” Subhanallah kata-kata beliau. Karena orang tua Pak Letkol ini menanamkan agama begitu kuat disamping pendidikan juga penting. Alhamdulillah Pak Letkol dan 4 saudaranya sekarang menjadi orang-orang yang sukses dimana 2 diantaranya menjadi dokter yang satunya menjadi dosen di salah satu Universitas Negeri.

Sebuah cerita kehidupan yang menarik dan perlu untuk kita renungkan dan kita lakukan pula. Seperti Hadits :
مَنْ أَرَا دَالدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِا لْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَالْاآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
Artinya : ”Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”. (HR. Turmudzi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun