Mohon tunggu...
Ndharu Sheto
Ndharu Sheto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Universitas Brawijaya, saya berasal dari kabupaten Madiun, Jawa Timur. Hobi saya adalah bermain bola, game.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

MMD UB 809 Universitas Brawijaya Mengangkat Pertanian Desa Lewat Hidroponik NFT dan DFT Desa Dolopo

20 Agustus 2023   16:49 Diperbarui: 20 Agustus 2023   17:25 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pertanian telah lama menjadi pilar penting dalam ekonomi dan ketahanan pangan suatu negara. Namun, dengan perkembangan teknologi dan semakin terbatasnya lahan pertanian, munculnya metode pertanian alternatif seperti hidroponik telah menjadi solusi yang menarik. Di Desa Dolopo, sebuah inisiatif inspiratif telah dilakukan oleh mahasiswa dari Universitas Brawijaya (UB), yang bekerja sama dengan perangkat desa, untuk memperkenalkan sistem hidroponik NFT (Nutrient Film Technique) dan DFT (Deep Flow Technique) guna mengangkat sektor pertanian desa.

Desa Dolopo, terletak pada Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Provinsi, selama ini telah mengandalkan pertanian tradisional dalam mendukung kehidupan masyarakatnya. Namun, dengan perubahan iklim dan tantangan lahan, semakin penting untuk mempertimbangkan alternatif pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan. Di sinilah peran mahasiswa UB berperan.

Dalam proyek ambisius ini, mahasiswa UB bekerja sama dengan perangkat desa dan komunitas lokal untuk membangun sistem hidroponik NFT dan DFT. Sistem hidroponik NFT dan DFT adalah metode pertanian yang revolusioner, di mana tanaman tumbuh tanpa menggunakan tanah, melainkan dalam larutan nutrisi yang diberikan secara teratur. Sistem NFT melibatkan aliran cairan nutrisi tipis di sepanjang akar tanaman, sedangkan sistem DFT melibatkan tanaman yang tumbuh dalam air yang bergerak perlahan di atas permukaan. 

Kelebihan utama dari kedua sistem ini adalah efisiensi air dan nutrisi yang tinggi, serta hasil panen yang lebih cepat dibandingkan dengan metode pertanian konvensional.. Pendekatan ini memiliki potensi untuk meningkatkan hasil panen, menghemat air, dan mengurangi penggunaan pestisida, sekaligus memberikan cara alternatif bagi pertanian di lahan yang terbatas.

Prosesnya dimulai dengan mahasiswa memberikan pelatihan tentang prinsip dasar hidroponik sederhana kepada Ibu -- ibu PKK Desa Dolopo. Mereka membagikan pengetahuan tentang pengaturan sistem, pilihan tanaman yang cocok, manajemen nutrisi, dan teknik perawatan yang tepat.

Selain itu, mahasiswa juga membantu dalam perakitan dan instalasi sistem hidroponik di beberapa lokasi di desa.Inisiatif ini memiliki nilai lebih dari sekadar pertanian. Kolaborasi antara mahasiswa dan komunitas lokal menciptakan hubungan positif yang saling menguntungkan. 

Mahasiswa mendapatkan wawasan tentang tantangan nyata yang dihadapi petani desa dan belajar bagaimana teknologi dapat disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Di sisi lain, komunitas desa mendapatkan akses ke pengetahuan dan teknologi baru yang dapat mengubah cara mereka berkebun dan menghasilkan makanan.Hal ini tidak hanya meningkatkan ketersediaan makanan yang sehat di desa, tetapi juga memberikan inspirasi untuk menciptakan model pertanian berkelanjutan di desa-desa sekitarnya.

Inisiatif mahasiswa UB dalam membantu perakitan hidroponik NFT dan DFT di Desa Dolopo adalah contoh nyata bagaimana pendidikan tinggi dapat berperan aktif dalam mendorong inovasi dan pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal. Melalui kolaborasi yang erat antara mahasiswa, perguruan tinggi, dan masyarakat, potensi teknologi dapat diterjemahkan menjadi solusi praktis yang memberi dampak positif bagi kehidupan sehari-hari masyarakat pedesaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun