Dan yang menambah keseruan kali ini adalah karena kami saling meratapi nasib kami yang gagal mendapatkan es campur dan berakhir dengan sebotol air mineral dan gorengan yang sebenarnya sudah tersedia di rumah. Dan bukannya menangis kami justru menertawai nasib kami sendiri dengan polosnya. Jadi kalau kata penulis sih kebahagiaan tidak harus karena sesuatu yang wah tetapi bahagia bisa didapat dengan menjadikan sesuatu menjadi wah. Blibet ya kata-katanya? Kalau blibet yaudah deh diringkas. Intinya jangan lupa dan jangan pernah putus dari rasa syukur.
Nasib kurang baik mungkin memang membuatmu tak suka tetapi dengan hadirnya kamu akan lebih menghargai dan mensyukuri nasib baikmu sekarang. Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Wah gimana? Ceritanya sudah selesai loh. Apakah ada diantara kalian yang pernah mengalami keseruan anti mainstream seperti penulis? Kalau ada selamat ya, tandanya kalian punya teman senasib disini. Â Â Â Â Â Â Â Â
Paragraf terakhir dari penulis. Jangan lupa bersyukur hari ini karena syukur akan menciptakan kebahagiaan. Dan jangan lupa untuk mengintai dan memburu Takjil terbaik kalian untuk satu bulan ini. Bulan dimana para takjil sedang berada di pinggir-pinggir jalan menanti uang kalian. Jadi pastikan kalian tidak mengecewakan para takjil dengan dompet kalian yang isinya hanya struk belanja atau struk atm ya. Â Â Â Â Â
Dan.........
Sampai jumpa di tulisan berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H