Oleh: Heru Bramoro, ASN Kemenpora RI
Dalam era globalisasi yang semakin kompleks, pembangunan pemuda menjadi salah satu prioritas utama bagi banyak negara, termasuk Indonesia. Pemuda adalah aset bangsa yang memiliki potensi besar untuk mendorong kemajuan dan perubahan. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan kolaborasi yang kuat dan sinergi dari berbagai pihak. Konsep pentahelix, yang melibatkan lima unsur utama, yaitu: pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas, dan media, menjadi kunci dalam membangun pemuda maju untuk Indonesia Raya.
Pemerintah: Penggerak Kebijakan dan Regulasi
Pemerintah memiliki peran sentral dalam menciptakan kebijakan dan regulasi yang mendukung pengembangan pemuda. Melalui berbagai program dan inisiatif, pemerintah dapat menyediakan fasilitas dan sumber daya yang diperlukan untuk mengembangkan potensi pemuda. Misalnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam pengembangan pemuda. Dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2022, pemerintah berupaya mempercepat transformasi pelayanan kepemudaan di Indonesia.
Akademisi: Sumber Pengetahuan dan Inovasi
Institusi pendidikan dan akademisi memainkan peran penting dalam menyediakan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh pemuda. Melalui penelitian dan pengembangan, akademisi dapat memberikan solusi inovatif untuk berbagai tantangan yang dihadapi oleh pemuda. Kolaborasi antara universitas dan lembaga penelitian dengan pemerintah dan sektor bisnis dapat menghasilkan program pendidikan yang relevan dan aplikatif. Selain itu, akademisi juga dapat berperan dalam mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri dan pasar kerja.
Bisnis: Mitra dalam Pengembangan Ekonomi
Sektor bisnis memiliki peran krusial dalam menciptakan lapangan kerja dan peluang ekonomi bagi pemuda. Melalui program magang, pelatihan, dan kemitraan dengan institusi pendidikan, perusahaan dapat membantu mempersiapkan pemuda untuk memasuki dunia kerja. Selain itu, bisnis juga dapat berkontribusi dalam pengembangan kewirausahaan pemuda dengan menyediakan modal dan bimbingan. Kolaborasi antara pemerintah dan sektor bisnis dapat menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan inovasi.
Komunitas: Penggerak Sosial dan Budaya
Komunitas dan organisasi kepemudaan memiliki peran penting dalam membangun karakter dan nilai-nilai positif pada pemuda. Melalui kegiatan sosial, budaya, dan olahraga, komunitas dapat membantu pemuda mengembangkan keterampilan interpersonal dan kepemimpinan. Selain itu, komunitas juga dapat menjadi wadah bagi pemuda untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat. Kolaborasi antara komunitas, pemerintah, dan sektor bisnis dapat menciptakan program-program yang memberdayakan pemuda dan meningkatkan partisipasi mereka dalam pembangunan nasional.
Media: Penyebar Informasi dan Inspirasi
Media memiliki peran strategis dalam menyebarkan informasi dan inspirasi kepada pemuda. Melalui berbagai platform, media dapat mengedukasi dan menginspirasi pemuda untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Media juga dapat berperan dalam mengangkat isu-isu kepemudaan dan memberikan ruang bagi suara pemuda. Kolaborasi antara media, pemerintah, dan komunitas dapat menciptakan kampanye yang efektif untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi pemuda dalam berbagai program pembangunan.
Sinergi dan Kolaborasi: Kunci Keberhasilan
Kolaborasi pentahelix bukan hanya sekadar konsep, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Sinergi antara pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas, dan media dapat menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan pemuda secara holistik. Sebagai contoh, pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96, Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dr. Raden Isnanta, M.Pd. menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi lintas sektor dalam mendorong kemajuan Indonesia. Raden Isnanta berharap agar sinergi dan kolaborasi yang digaungkan bukan hanya menjadi sekadar wacana, tetapi juga diimplementasikan dalam berbagai program dan kegiatan.
 Tantangan dan Peluang
Meskipun kolaborasi pentahelix menawarkan banyak manfaat, implementasinya tidak selalu mudah. Tantangan utama yang dihadapi adalah koordinasi antara berbagai pihak yang terlibat. Setiap unsur memiliki kepentingan dan prioritas yang berbeda, sehingga diperlukan komunikasi yang efektif dan komitmen bersama untuk mencapai tujuan yang sama. Namun, dengan adanya dukungan dari semua pihak, tantangan ini dapat diatasi.
Peluang besar juga terbuka dengan adanya perkembangan teknologi dan digitalisasi. Teknologi dapat menjadi alat yang efektif untuk memfasilitasi kolaborasi dan komunikasi antara berbagai unsur pentahelix. Platform digital dapat digunakan untuk menghubungkan pemuda dengan berbagai sumber daya dan peluang, serta untuk memantau dan mengevaluasi program-program yang dijalankan.
 Kesimpulan
Kolaborasi pentahelix merupakan kunci dalam membangun pemuda maju untuk Indonesia Raya. Sinergi antara pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas, dan media dapat menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan pemuda secara holistik. Dengan adanya kolaborasi yang kuat dan komitmen bersama, pemuda Indonesia dapat menjadi agen perubahan yang mendorong kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Mari kita bersama-sama bekerja untuk mewujudkan Indonesia Raya yang lebih maju dan sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H