Mohon tunggu...
Nden Mas Bei
Nden Mas Bei Mohon Tunggu... Insinyur - Pranata Humas Ahli Madya

ASN Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Bola

Mengungkap Skandal Kecurangan dalam Pertandingan Sepakbola Sulteng Vs Aceh

17 September 2024   07:03 Diperbarui: 17 September 2024   07:06 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertandingan sepakbola antara kesebelasan Sulawesi Tengah (SULTENG) dan Aceh pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 baru-baru ini menjadi sorotan publik. Skandal kecurangan yang mencuat dalam pertandingan ini tidak hanya mencoreng semangat sportivitas, tetapi juga menimbulkan pertanyaan serius mengenai integritas dan kewibawaan penyelenggaraan kompetisi olahraga di Indonesia.

Kronologi Kejadian

Pertandingan yang berlangsung di Stadion H Dimurthala, Banda Aceh, pada 14 September 2024, awalnya berjalan dengan tensi tinggi. Namun, situasi memanas ketika tim SULTENG menyadari bahwa wasit yang memimpin pertandingan berbeda dengan nama yang tercantum di line-up. Menurut manajer tim SULTENG, Susik, lima menit sebelum kick-off, mereka menerima line-up yang mencantumkan nama wasit Achmad Hafid Hilmi. Namun, ketika pertandingan dimulai, wasit yang bertugas adalah Eko Agus Sugih Harto.

Kontroversi dan Dugaan Kecurangan

Perubahan mendadak ini menimbulkan kecurigaan dari pihak SULTENG. Mereka merasa ada sesuatu yang tidak beres, terutama karena keputusan-keputusan wasit Eko Agus Sugih Harto dianggap kontroversial dan cenderung menguntungkan tim Aceh. Salah satu insiden yang paling mencolok adalah ketika pemain SULTENG, Muhammad Rizky Saputra, memukul wasit Eko Agus Sugih Harto setelah merasa dirugikan oleh keputusan wasit.

Reaksi dan Tindakan PSSI

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, segera merespons dengan mengumumkan bahwa PSSI akan melakukan investigasi mendalam terkait kejadian ini. Erick menegaskan bahwa sanksi berat akan dijatuhkan kepada siapa pun yang terbukti terlibat dalam pengaturan hasil pertandingan. "Memalukan. Sangat memalukan. PSSI akan mengusut tuntas peristiwa ini dan akan menjatuhkan sanksi terberat," tegas Erick.

Dampak dan Implikasi

Skandal ini tidak hanya merusak citra PON sebagai ajang olahraga nasional, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran mengenai adanya mafia dalam dunia sepakbola Indonesia. Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo, juga mengungkapkan bahwa investigasi akan mencakup dugaan adanya mafia atau "permainan" dalam laga Aceh Vs SULTENG.

Kesimpulan

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya transparansi dan integritas dalam penyelenggaraan kompetisi olahraga. Semua pihak, mulai dari penyelenggara, wasit, hingga pemain, harus menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas dan kejujuran. Hanya dengan demikian, kita dapat memastikan bahwa olahraga tetap menjadi ajang yang fair dan menginspirasi.

Semoga investigasi yang dilakukan oleh PSSI dapat mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat. Kita semua berharap agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan, dan semangat sportivitas dapat kembali ditegakkan dalam setiap pertandingan olahraga di Indonesia.

Sumber: Kompas dan Tirto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun