Praktik "uang pelicin" merupakan virus yang merusak tatanan budaya dan menimbulkan berbagai tantangan bagi ASN dalam gerakan anti-korupsi. Dampak sosial dan budaya, tantangan ekonomi, pengaruh lingkungan kerja, dan kurangnya transparansi adalah beberapa faktor yang perlu diatasi. Namun, dengan komitmen yang kuat dari setiap individu ASN, dukungan dari lingkungan kerja dan keluarga, serta penggunaan teknologi informasi, gerakan ini dapat berhasil menciptakan budaya integritas dan transparansi di kalangan ASN.
Pemerintah juga memiliki peran penting dalam mendukung gerakan ini melalui kebijakan yang mendukung dan insentif bagi ASN yang berintegritas. Dengan mengatasi tantangan-tantangan ini, diharapkan gerakan anti-korupsi dapat membawa perubahan positif dan memberantas korupsi di Indonesia. Integritas dan transparansi bukan hanya menjadi slogan, tetapi menjadi budaya yang melekat dalam setiap tindakan dan keputusan ASN.
Sumber: Gerakan ASN Anti-Korupsi: "Menghidupkan Nilai-Nilai Kesederhanaan"; Pencegahan Korupsi dalam Tata Kelola Pemerintahan; dan Percepatan Anti Korupsi bagi Aparatur Sipil Negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H