Mohon tunggu...
Galih setyo ardi
Galih setyo ardi Mohon Tunggu... Buruh - KARYAWAN

MENCOBA MENULIS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lumbung pangan yang terlupakan

27 Juni 2019   15:30 Diperbarui: 28 Juni 2019   20:58 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: goodnewsfromindonesia.id

Apalagi sektor pangan, tantangan semakin berkembangnya penduduk akan membuat sektor ini semakin diminati oleh pasa investor atau pengusaha. Para pengusaha di sektor pangan jelas tidak menginginkan monopoli oleh pemerintah, turun naiknya harga pangan adalah ladang mereka untuk mencari profit. 

Jika semuanya diserahkan ke pasar bebas, apa gunanya sebuah negara. Begitu pula jika semua BUMN harus memperoleh profit, toh semua profit yang diperoleh lembaga-lembaga negara juga untuk rakyat juga. Peran lumbung bagi kehidupan sangatlah penting, karena masyarakat kita yang semakin apatis terhadap pentingnya lumbung hendaknya negara hadir dengan menguatkan lumbung nasional. Peran bulog sebagai suatu lumbung nasional harus dikuatkan dari cerminan kearifan lokal negeri ini, lumbung yang mencerminkan goyong royong, lumbung bagian dari mitigasi bencana, dan lumbung untuk rakyat.

LUMBUNG NEGERI PELAUT

Jika suatu saat terjadi kekeringan atau bencana, kita tengok lumbung dirumah kita.

Ternyata lumbung gerabah sudah dilupakan, kosong dan bahkan tiada.

Kita kemudian lari ke lumbung desa,

begitupun disana lumbung telah reot dan kosong.

Kita lari ke penguasa meminta sekantong beras,

ternyata lumbung sudah digadaikan kepada saudagar.

Hanya tinggal penyesalan untuk dimakan sanak saudara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun