Mohon tunggu...
Nda_ndot Nda_ndot
Nda_ndot Nda_ndot Mohon Tunggu... karyawan swasta -

lagi belajar nulis FIKSI...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Remembrance Sunday dan Poppy Appeal untuk Pahlawan Inggris

12 November 2012   00:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:36 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_222711" align="alignleft" width="284" caption="poppy appeal. courtesy: telegraph.co.uk"][/caption] A tribute to our heroes, memperingati Hari Pahlawan 10 November 2012

Jika Anda berkunjung ke Inggris di awal bulan November, selain disuguhi pemandangan spektakuler musim gugur dan pernak-pernik sisa Halloween Anda akan melihat satu lagi pemandangan unik

Anda akan melihat orang-orang mengenakan pin bunga merah di baju mereka, orang-orang kantoran, pelajar, sopir truk, anak TK sampai manula.

Anda yang di tanah air mungkin bisa melihat news anchor BBC atau pemain-pemain liga Inggris mengenakan pin serupa. Tidak hanya dikenakan di baju, lambang bunga poppy ini juga dipasang di mobil pribadi, bus, truk tronton, poster dan iklan dimana-mana.

Itulah Poppy Appeal. Satu gerakan yang salah satunya adalah fund rising/charity yang diprakarasi oleh Royal British Legion untuk menggalang dana bagi para veteran perang Inggris sekaligus menghormati jasa-jasa mereka.

Poppy Appeal adalah satu gerakan masif yang sepanjang pengamatan saya salah satu yang terbesar di Inggris. Tahun ini ditargetkan 42 juta poundsterling terkumpul dari kegiatan amal yang sudah menjadi semacam tradisi sejak tahun 1921. Penggalangan dananya sebenarnya dilakukan sepanjang tahun. Donatur bisa menyumbang sekali atau rutin tiap bulan melalui direct debet. Menjelang bulan November kegiatan ini dilaksanakan secara masif. Dimanapun, di minimarket, supermarket, pom bensin, kantor sekolah sampai jalanan anda akan menemukan ”kencleng”. Anda bisa menyumbang koin/receh berapapun jumlahnya dan menukarnya dengan pin bunga poppy.

Di supermarket-supermarket Anda akan melihat suakrelawan (bisa siapa saja, karyawan, ibu rumah tangga) bahkan kakek-kakek atau nenek-nenek mengenakan baret korps dan sederet bintang jasa di jas mereka berdiri di pojok dengan trolly kadang sambil memegang tongkat ikut berperan serta dalam kegiatan ini. Demi mengumpulkan dana bagi rekan-rekan sesama veteran yang terluka, cacat bahkan meninggal. Solidaritas yang sungguh mengharukan.

Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang Poppy Appeal, bagaimana fund rising dilakukan, kemana disalurkan lengkap dengan beberapa kisah vetaran yang menjadi korban keganasan peperangan, Anda bisa berkunjung di www.britishlegion.org.uk

[caption id="attachment_222712" align="aligncenter" width="364" caption="seorang veteran yang menjadi sukarelawan poppy appeal. courtesy: photoslondon.com"]

13526808771846289692
13526808771846289692
[/caption]

Remembrance Sunday

Puncak kegiatan ini adalah Remembrance Sunday, yang diperingati setiap hari Minggu kedua bulan November jam 11 siang. Tepat ketika Big Ben berdentang menandakan pukul 11 siang, di Hyde Park dilakukan penembakan meriam salvo dan 2 minutes silence di seluruh penjuru Inggris. Di semua tempat orang-orang akan menghentikan semua yang dikerjakan untuk mengheningkan cipta sejenak mengenang jasa para pahlawan mereka. Ratu diikuti para pejabat kerajaan, perwakilan RAF, Royal Navy, Royal Army dan lainnya kemudian meletakkan karangan bunga poppy di Whitehall.

Menurut Mike, veteran Royal Air Force teman satu kantor yang duduk di sebelah saya, asal usul bunga poppy dijadikan lambang Remembrance Sunday (juga Poppy Appeal) adalah banyak ditemuinya bunga Poppy ketika Perang Dunia I di palagan Eropa (Perancis).

Hari Minggu tanggal 11 bulan 11 pukul 11 sendiri diambil dari saat tembakan terakhir di Eropa sebagai tanda diakhirinya Perang Dunia I pada bulan November 1918. Sejak saat itu tanggal tersebut diperingati sebagai “Hari Pahlawan” kerajaan Inggris untuk mengenang jasa para pahlawan Perang Dunia I dan perang-perang sesudahnya, dari Theatre Eropa sampai palagan Afghanistan.

[caption id="attachment_222713" align="aligncenter" width="275" caption="Ratu Elizabeth memimpin upacara peringatan Remembrance Sunday. courtesy: standard.co.uk"]

13526809531733854705
13526809531733854705
[/caption]

Malam sebelumnya, di Royal Albert Hall diselenggarakan Festival of Remembrance yang di hadiri oleh Ratu, keluarga besar kerajaan, pejabat, artis dan masyarakat. Di acara itulah Craig, salah seorang kolega di kantor (litteraly boss saya, :-D) seorang veteran Royal Army mendapat kehormatan membawa panji Royal Army di depan Ratu dan para hadirin. Terbayang deh si old man dengan seragam kebesaran dan sederet bintang jasa berbaris rapi di bawah hujan confetti…. Old soldier memang never die..

Mike, bilang, war is horribe..perang sangatlah mengerikan. Pada Perang Dunia II, personel RAF dikatakan hanya punya kesempatan 3 sampai 4 misi sebelum gugur. Tapi saat itu kami harus melawan. Kami tidak bisa membiarkan tanah air kami dikuasai Jerman saat itu. Yang bisa kami lakukan sekarang adalah mengenang mereka yang rela kehilangan hidupnya untuk kami sekarang.

Nasib Pahlawan Bangsaku

Saya begitu terinspirasi dengan cara masyarakat Inggris menghargai para pahlawannya. Royal British Legion memang punya sejarah yang panjang tapi kita, bangsa Indonesia juga memiliki pahlawan yang jauh lebih hebat. Namun sayang, jasa mereka nyaris terlupakan. Hari Pahlawan yang kita peringati setiap 10 November ironisnya diambil ketika arek-arek Suroboyo berjuang melawan tentara Inggris. Namun nasib veteran di kedua belah pihak jauh berbeda. Saya tidak berbicara tingkat kesejahteraan karena memang tidak bisa dibandingkan tetapi minimal bagaimana kita memperlakukan pahlawan kita.

Saya membaca di sebuah surat kabar ketika seorang veteran perang kemerdekaan mengeluh bahwa mereka tidak sanggup membeli ban mobil para jenderal jaman sekarang yang tidak pernah ikut berperang.

Di bagian akhir buku Konspirasi di Balik Tenggelamnya Matjan Tutul, Julius Pour menyisipkan kisah tragis para pelaku pertempuran Laut Aru. Ada yang nyaris dikuburkan secara tidak layak (beruntung sang komandan Laksamana Soedomo yang datang melayat menulis memo kepada penggali kubur sehingga saat-saat akhir bisa mendapatkan penguburan yang layak). Ada juga perwira yang harus menerima kenyataan rumahnya digusur hampir setengah abad setelah pertempuran Laut Aru.

Tahun lalu saya pernah menulis artikel bertema sama dengan judul Poppy Appeal, Sebuah Penghormatan Untuk Para Pahlawan. Tidak banyak tanggapan yang saya peroleh. Pun ketika saya forward ke email admin Legiun Veteran RI lewat websitenya, jangankan tanggapan berbalaspun tidak. Saya memimpikan dirintisnya satu gerakan mirip poppy appeal di Indonesia.

Tapi slogan Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya rupanya masih sebatas semangat (kalau tidak boleh dikatakan omong doang). Kita memang mewarisi semangat dan nasionalisme para pahlawan. Gampang sekali kita meneriakkan Ganyang…!! Ketika harga diri bangsa terusik, namun lupa berterima kasih kepada mereka yang rela kehilangan nyawa untuk kita.

Para veteran kita hanya diingat ketika 17 Agustus dan 10 November. Selebihnya infotainment dan acara-acara idol lebih menarik di kalangan anak muda kita.

Lewat tulisan ini saya ingin mengingatkan kembali (mungkin terdengar klise) jasa para pahlawan kita yang telah tiada terlebih lagi yang masih ada. Agar kita terhindar dari menjadi bangsa yang durhaka.

Terlalu lebay? Mungkin. Tapi di akhir obrolan kami pagi itu, Mike mengatakan, ”we shall not forget where we come from because it’s our identity. And also they who make gave us life like we have today..

And I definitely agree with this old man..

Huntingdon, 11 November 2012

Salam,

Nda Ndot

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun