Mohon tunggu...
Nchie Hanie
Nchie Hanie Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Blogger dan Practioners Access Consciousness

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menciptakan Lingkungan Sehat dengan Inovasi Balitbang

7 Desember 2017   11:49 Diperbarui: 7 Desember 2017   11:55 1585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bandung, 19 November 2017, tepatnya  Car Free Day Dago di halaman Eduplex menjadi lautan berbaju kuning. Kali ini  Balai Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umun dan Pemukiman Rakyat atau BALITBANG PUPR akan mengkampanyekan sebuah karyanya yang bertepatan dengan rangkaian peringatan Hari Bhakti (HARBAK) PUPR Ke 72  jatuh pada tanggal 3 Desember, dengan tema "Ciptakan Lingkungan Sehat dengan Inovasi Balitbang."

Pagi yang mendung sendu tak menyurutkan antusias pengunjung untuk mengikuti acara yang diadakan Balitbang PUPR. Dimeriahkan dengan senam zumba bersama, ada lomba poto cantik dengan background figura foto, jalan sehat, ngobrol ringan seputar permasalahan banjir, sampah dan limbah. Selain itu juga ada akustik, games dan pembagian hadiah dan doorprize.

Dimulai dengan  olah raga Zumba bareng dan tak lupa mengabadikan poto selpi di boothnya Balitbang yang selalu ramai. Pengunjung pun antri dan saling bergantian, sesekali membaca poster hasil karya Balitbang yang dipajang di sekitaran CFD  Dago. Setelah berolahraga ria  dan bagi-bagi doorprize kemudian menyambut rombongan jalan sehat dengan  yang dimulai dari PUSAIR menuju Eduplex, aksi pungut sampah sepanjang jalan adalah bentuk kepedulian untuk mengedukasi warga Bandung tentang pentingnya mengelola sampah agar Kota Bandung tetap cantik, tidak banjir dan tentunya ramah lingkungan.

Salah satu boot favorit (dokpri)
Salah satu boot favorit (dokpri)
Pak Herry Vaza (dokpri)
Pak Herry Vaza (dokpri)
Pembukaan acara yang diwakili oleh Bapak Herry Vaza (Sekretaris BalitbangPUPR), menjelaskan kepada para pengunjung bahwa kegiatan ini digelar dengan tujuan  agar masyarakat kota Bandung  mengenalkan hasil karya litbang yang terbaik dan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap inovasi teknologi yang telah dihasilkan oleh Balitbang PUPR. Salah satunya adalah memperkenalkan produk seputaran banjir, sampah dan teknologi pengolahan sampah  yang diutamakan pada limbah plastik kresek yang dapat dijadikan aspal untuk jalan. Dan kegiatan ini merupakan perdana di CFD Dago Bandung.

Nah, yang menarik di sini, beberapa waktu yang lalu Bandung kan terkenal dengan banjirnya dimana-mana tentunya dibutuhkan solusi  jitu untuk mengatasinya. Kali ini  Puslitbang  akan memberikan beberapa pengetahuan yang terkait untuk menanggulangi banjir dengan teknologi sederhana dan mudah diaplikasikan oleh masyarakat.  Balai Penelitian dan Pengembangan PUPR saat ini mencakup 3  bidang yang digarap.

PUSLITBANG SUMBER DAYA AIR

Kebetulan kemaren, sempat mengobrol asyik dengan Ibu Nur Fizili Kifli perwakilan dari Puslitbang Sumber Daya Air dan kehadiran Bapak Eko Winar sebagai Kepala Puslitbang Sumber Daya Air semakin melengkapi obrolan pagi itu.  Ternyata produk-produk litbang yang dihasilkan diperkenalkan kepada para pengunjung CFD pagi ini  dintaranya:

  1. Ecotech Garden, adalah salah satu teknologi alternatif pengolahan air selokan (grey water) atau effluent tangki septik dengan menggunakan tanaman hias
  2. ABSAH atau Bangunan Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan yang merupakan salah satu bangunan konservasi sekaligus pendayagunaan, Tanaman Penyerap Limbah Rumah Tangga
  3. ABDULLAH atau Akuifer Buatan Daur Ulang Air Hujan, adalah konservasi dengan penerapan prinsip penguunaan air hujan yang disimpan untuk dipakai secara berulang-ulang. Secara spiritual bangunan ABDULAH merupakan bangunan akuifer untuk suci ulang air yang berasal dari air hujan

Dari obrolan  santai di atas, aku tertarik dengan yang  namanya Ecotech Garden. Berhubung tinggal di perumahan yang mempunyai selokan di depan rumah menjadi salah satu masalah yang dialami warga terutama ibu-ibu.

Adanya limbah cair domestik yang menggenang di sekitaran rumah pastinya sangat mengganggu, apalagi jika mengeluarkan bau yang tak sedap. Dan dengan teknologi yang dapat mengolah limbah cair tersebut yang mudah diolah adalah limbah cair Grey Water, misalkan air yang berasal dari mencuci baju, piring atau air bekas kamar mandi.

Untuk mengatasi Grey Water ini  solusinya dengan Ecotech Garden  yang merupakan teknologi tepat guna sebagai alternatif untuk mengolah air selokan yang tercemar oleh grey water dengan memanfaatkan proses biologis dari tanaman hias air.

Ecotech Garden (dokpri)
Ecotech Garden (dokpri)
Seperti yang Ibu Nur jelaskan bahwa pengaliran grey water ke Ecotech Garden dilakukan dengan cara memasang bendungan di selokan, sehingga air dapat dibelokkan ke Ecotech Garden. Akan menyaring unsur-unsur hara (N,P dan K) yang terkandung dalam air dan unsur bahan pencemar air lainnya seperti COD, detergent, bakteri patogen, dll. Unsur pupuk dibutuhkan tanaman untuk tumbuh sedangkan unsur pencemar akan disaring oleh akar dan media penahan tanaman.

Lalu bagaimana cara membuat Ecotech Garden? Sistem tersebut bisa dibangun di halaman rumah atau taman taman yang ada di kompleks perumahan. Biasanya  dapat kerjasama dengan lingkungan RT/RW setempat. Tanaman yang dapat digunakan untuk Ecotech Garden bisa disesuaikan sesuai  dengan kebutuhan seperti tanaman obat atau tanaman hias air.

Manfaat dari Ecotech Garden ini:

  1. Mengurangi  unsur pencemaran sungai
  2. Mengurangi bau
  3. Meningkatkan estetika lingkungan dengan tanaman bunganya yang beraneka ragam
  4. Menambah estetika lingkungan permukiman yang nyaman
  5. Air sisa olahan dapat digunakan kembali misalnya untuk mengairi kolam ikan

Selain manfaat yang didapat tentunya dibutuhkan pemeliharaan yang ekstra dan telaten. Sebagai Ibu-ibu baru tahu juga dari event ini, semoga dapat diimplementasikan program dari Pusair ini di lapisan masyarakat sekitar.

Apalagi sekarang ini curah hujan di Bandung sangat tinggi, tentunya bisa dimanfaatkan. Inovasi dari Balitbang tentunya sudah melalui penelitian terlebih dahulu, hingga sistem yang ada hanya tinggal sosialisasi dan diimplementasikan saja. ABDULLAH dan ABSAH ini  bisa dibuat di komplek perumahan, meski membutuhkan biaya yang taksedikit, namun hasilnya nanti bisa dinikmati bareng-bareng. Wow, kreatif ya.

ABDULLAH (dokpri)
ABDULLAH (dokpri)
ABSAH (dokpri)
ABSAH (dokpri)
PUSLITBANG JALAN DAN JEMBATAN

Keseruan di CFD Dago sangat meriah, semua lapisan masyarakat mulai dari anak-anak, remaja dan dewasa berkumpul  di sini sambil mantengin obrolan santai  acara Balitbang  ini.  Selain memperkenalkan  produk Puslitbang  Sumber daya Air  di atas, masih  ada lagi yaitu  produk dari Puslitbang  Jalan dan Jembatan  yang diperkenalkan kepada pengunjung, diantaranya :

  1. Aspal plastik, dimana aspal  untuk jalan dicampur dengan plastik kantong kresek dengan tujuan akan mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh kantong kresek yang selama ini masih jarang dimanfaatkan
  2. Green Road, adalah penyediaan  fasilitas untuk pejalan kaki yang turut berperan dalam mewujudkan kota hijau. Salah satu prinsip penyediannya adalah aksesbilitas dan konektivitas, kenyamanan, keselamatan dan keamanan.

Wow kan terobosan dari Balitbang, kantong kresek hitam bisa jadi aspal plastik, maka dari itu mulai dari sekarang mulai pisahkan sampah-sampah, karena memang plastik ini sebelumnya susah banget untuk di daur ulang.

Aspal Plastik (dokpri)
Aspal Plastik (dokpri)
Teknologi Aspal Plastik (dokpri)
Teknologi Aspal Plastik (dokpri)
Selfie dulu bersama sampah plastik yang siap menjadi aspal (dokpri)
Selfie dulu bersama sampah plastik yang siap menjadi aspal (dokpri)
PUSLITBANG PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN

Tidak mau ketinggalan,  produk yang dikenalkan pada masyarakat dari Puslitbang Perumahan dan Pemukiman adalah:

  1. RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat), adalah rumah layak huni dan terjangkau yang dapat dibangun secara bertahap berdasarkan modul, knockdown dan tahan gempa. Waktu pengerjaan rumah ini hanya 24 jam saja.
  2. Produk pengolahan sampah berbasis masyarakat dengan menggunakan pendekatan 3 R (Reduce, Ruese dan Recycle)

RISHA (dokpri)
RISHA (dokpri)
Keseruan Kompasianer Bandung dengan Admin Kompasiana (dokpri)
Keseruan Kompasianer Bandung dengan Admin Kompasiana (dokpri)
Semoga dengan adanya kampanye  dari Balitbang ini, bisa memperkenalkan produk dan informasi seputar hasi litbang dapat diterima oleh masyarakat.  Sehingga produknya dapat dilaksanakan diberbagai lapisan masyarakat kota Bandung  untuk menjaga dan memelihara terciptanya lingkungan sehat kota Kembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun