Mohon tunggu...
Nchie Hanie
Nchie Hanie Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Blogger dan Practioners Access Consciousness

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menciptakan Lingkungan Sehat dengan Inovasi Balitbang

7 Desember 2017   11:49 Diperbarui: 7 Desember 2017   11:55 1585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keseruan Kompasianer Bandung dengan Admin Kompasiana (dokpri)

Lalu bagaimana cara membuat Ecotech Garden? Sistem tersebut bisa dibangun di halaman rumah atau taman taman yang ada di kompleks perumahan. Biasanya  dapat kerjasama dengan lingkungan RT/RW setempat. Tanaman yang dapat digunakan untuk Ecotech Garden bisa disesuaikan sesuai  dengan kebutuhan seperti tanaman obat atau tanaman hias air.

Manfaat dari Ecotech Garden ini:

  1. Mengurangi  unsur pencemaran sungai
  2. Mengurangi bau
  3. Meningkatkan estetika lingkungan dengan tanaman bunganya yang beraneka ragam
  4. Menambah estetika lingkungan permukiman yang nyaman
  5. Air sisa olahan dapat digunakan kembali misalnya untuk mengairi kolam ikan

Selain manfaat yang didapat tentunya dibutuhkan pemeliharaan yang ekstra dan telaten. Sebagai Ibu-ibu baru tahu juga dari event ini, semoga dapat diimplementasikan program dari Pusair ini di lapisan masyarakat sekitar.

Apalagi sekarang ini curah hujan di Bandung sangat tinggi, tentunya bisa dimanfaatkan. Inovasi dari Balitbang tentunya sudah melalui penelitian terlebih dahulu, hingga sistem yang ada hanya tinggal sosialisasi dan diimplementasikan saja. ABDULLAH dan ABSAH ini  bisa dibuat di komplek perumahan, meski membutuhkan biaya yang taksedikit, namun hasilnya nanti bisa dinikmati bareng-bareng. Wow, kreatif ya.

ABDULLAH (dokpri)
ABDULLAH (dokpri)
ABSAH (dokpri)
ABSAH (dokpri)
PUSLITBANG JALAN DAN JEMBATAN

Keseruan di CFD Dago sangat meriah, semua lapisan masyarakat mulai dari anak-anak, remaja dan dewasa berkumpul  di sini sambil mantengin obrolan santai  acara Balitbang  ini.  Selain memperkenalkan  produk Puslitbang  Sumber daya Air  di atas, masih  ada lagi yaitu  produk dari Puslitbang  Jalan dan Jembatan  yang diperkenalkan kepada pengunjung, diantaranya :

  1. Aspal plastik, dimana aspal  untuk jalan dicampur dengan plastik kantong kresek dengan tujuan akan mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh kantong kresek yang selama ini masih jarang dimanfaatkan
  2. Green Road, adalah penyediaan  fasilitas untuk pejalan kaki yang turut berperan dalam mewujudkan kota hijau. Salah satu prinsip penyediannya adalah aksesbilitas dan konektivitas, kenyamanan, keselamatan dan keamanan.

Wow kan terobosan dari Balitbang, kantong kresek hitam bisa jadi aspal plastik, maka dari itu mulai dari sekarang mulai pisahkan sampah-sampah, karena memang plastik ini sebelumnya susah banget untuk di daur ulang.

Aspal Plastik (dokpri)
Aspal Plastik (dokpri)
Teknologi Aspal Plastik (dokpri)
Teknologi Aspal Plastik (dokpri)
Selfie dulu bersama sampah plastik yang siap menjadi aspal (dokpri)
Selfie dulu bersama sampah plastik yang siap menjadi aspal (dokpri)
PUSLITBANG PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN

Tidak mau ketinggalan,  produk yang dikenalkan pada masyarakat dari Puslitbang Perumahan dan Pemukiman adalah:

  1. RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat), adalah rumah layak huni dan terjangkau yang dapat dibangun secara bertahap berdasarkan modul, knockdown dan tahan gempa. Waktu pengerjaan rumah ini hanya 24 jam saja.
  2. Produk pengolahan sampah berbasis masyarakat dengan menggunakan pendekatan 3 R (Reduce, Ruese dan Recycle)

RISHA (dokpri)
RISHA (dokpri)
Keseruan Kompasianer Bandung dengan Admin Kompasiana (dokpri)
Keseruan Kompasianer Bandung dengan Admin Kompasiana (dokpri)
Semoga dengan adanya kampanye  dari Balitbang ini, bisa memperkenalkan produk dan informasi seputar hasi litbang dapat diterima oleh masyarakat.  Sehingga produknya dapat dilaksanakan diberbagai lapisan masyarakat kota Bandung  untuk menjaga dan memelihara terciptanya lingkungan sehat kota Kembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun