Mohon tunggu...
Najwa Jannatun Naima
Najwa Jannatun Naima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang Mahasiswi jurusan Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manfaat Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) untuk Pilkada di Tasikmalaya 2024

10 Oktober 2024   23:46 Diperbarui: 10 Oktober 2024   23:58 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instagram.com/bawaslu_tasik

Selain itu, program P2P juga berkontribusi pada transparansi pemilu. Dengan melibatkan masyarakat dalam proses pengawasan, setiap langkah dalam penyelenggaraan pemilu dapat diawasi dan dilaporkan secara langsung. Hal ini tidak hanya meningkatkan akuntabilitas penyelenggara pemilu, tetapi juga memberikan kepercayaan kepada masyarakat bahwa pemilu berlangsung secara adil dan transparan (Prasetyo, 2023).

Dampak positif lainnya dari program P2P adalah peningkatan kesadaran masyarakat tentang hak dan kewajiban mereka sebagai pemilih. Melalui pendidikan ini, masyarakat tidak hanya diajarkan tentang pengawasan, tetapi juga tentang pentingnya memilih secara bijak. Kesadaran ini sangat penting untuk menciptakan pemilih yang cerdas dan bertanggung jawab, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pemilu secara keseluruhan (Sari, 2022).

Dengan demikian, Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas pemilu di Tasikmalaya. Melalui penguatan kapasitas pengawas dan peningkatan partisipasi masyarakat, diharapkan Pilkada 2024 dapat berlangsung dengan lebih baik, menciptakan lingkungan demokrasi yang sehat dan berkelanjutan. 

Kesimpulannya, dalam konteks Pilkada di Tasikmalaya 2024, Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pengawasan pemilu. 

Melalui program ini, peserta mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjalankan tugas mereka sebagai pengawas.

 Selain itu, program ini juga mendorong partisipasi masyarakat dalam pengawasan, yang merupakan kunci untuk menciptakan pemilu yang demokratis dan akuntabel.

Dampak positif dari program P2P terlihat dari peningkatan kapasitas pengawas, peningkatan partisipasi masyarakat, dan kualitas pemilu yang lebih baik. Dengan melibatkan berbagai kalangan, program ini menciptakan kesadaran kolektif tentang pentingnya pengawasan pemilu dan peran masyarakat dalam menjaga integritas demokrasi. 

Oleh karena itu, penting bagi BAWASLU dan pihak terkait untuk terus melanjutkan dan mengembangkan program Pendidikan Pengawas Partisipatif ini sebagai upaya untuk menciptakan pemilu yang lebih baik di masa depan. 

Referensi:

BAWASLU. (2020). Laporan Tahunan BAWASLU.

BAWASLU. (2021). Statistik Pelanggaran Pemilu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun