Kewirausahaan merupakan keterampilan kreatif dan inovatif yang menjadi landasan, kiat, dan sumber daya untuk menemukan peluang menuju kesuksesan. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan nilai  di pasar dengan mengelola sumber daya dengan cara yang baru dan berbeda (Kementerian Keuangan). Kata kewirausahaan berasal dari kata "wira" dan "bisnis". Menurut KBBI, pahlawan berarti pejuang, pemberani, mulia, dan mulia. Usaha artinya bersedekah, bekerja, melakukan sesuatu.Â
Jadi berwirausaha berarti menjadi pejuang yang berbuat sesuatu. Belakangan ini, minat menjadi wirausaha  muda semakin meningkat. Penguatan  kewirausahaan dan UMKM di Indonesia juga semakin meningkat yaitu sebesar 3,1% atau sekitar 8,06 juta orang, menurut data Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.Â
Saat ini, banyak sekali wirausahawan yang meraih kesuksesan di usia yang relatif muda. Misalnya James Planant, pendiri Kopi Kenangan, dan Abraham Victor, CEO  PT. Hangry India merupakan  startup kuliner multi-brand pertama di india. Dari kisah-kisah inspiratif para wirausaha muda ini, Generasi Z juga bisa belajar bagaimana menjadi wirausaha dan memulai bisnisnya sendiri.
Karakteristik Wirausahawan
Karakteristik  wirausaha merupakan faktor internal yang menunjang keberhasilan usaha. Para wirausaha membutuhkan kualitas tersebut karena dalam membangun sebuah bisnis selalu ada tahapan dimana mereka diuji dengan berbagai macam tes. Wirausahawan harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: Harus mempunyai semangat yang  tinggi,  keinginan untuk terus berinovasi, bertanggung jawab, berani mengambil resiko, serta terus optimis dan  positif. Menjadi wirausaha berarti  bekerja keras, kreatif dan gigih, serta berani mengambil risiko.Â
Anda harus memiliki kualitas-kualitas ini  dalam diri Anda untuk sukses dalam bisnis impian Anda. Pasalnya, tidak jarang  para pengusaha memulai bisnisnya membutuhkan waktu yang lama karena jatuh bangun dan akhirnya menyerah. Salah satu penelitian  Karunanithy dan Jeyaraman (2013) menemukan bahwa kewirausahaan berpengaruh terhadap keberhasilan suatu perusahaan (Indarto, 2020).
Korelasi Passion dengan Kewirausahaan
Dalam konteks psikologi, passion merupakan aktivitas kewirausahaan yang penting bagi para wirausahawan karena merangsang minat mereka untuk berwirausaha dan mempengaruhi setiap keputusan. Collewaert (2016) menemukan dalam penelitiannya bahwa gairah adalah kunci kewirausahaan dan  memotivasi orang untuk memulai bisnis dan bertahan dalam situasi sulit. Gairah berwirausaha atau "entrepreneurial passion" adalah emosi positif yang dialami seseorang secara sadar ketika melakukan kegiatan wirausaha yang bermakna dan menonjol bagi identitas diri wirausaha (Newman et al., 2019). Penelitian yang dilakukan  Indyastuti (2021) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara semangat berwirausaha dan niat berwirausaha sehingga menjadi faktor penting  dalam membentuk minat jangka panjang individu untuk berwirausaha.
Korelasi Kreatifitas dan Inovasi dalam Berwirausaha
Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan menemukan cara-cara baru untuk mengidentifikasi masalah dan peluang. Kreativitas adalah kemampuan mengembangkan ide dan konsep melalui pemikiran kreatif untuk menciptakan hal-hal baru, dan ide yang ditemukan dapat memecahkan permasalahan yang ada di masyarakat dan menciptakan peluang untuk menghasilkan keuntungan dari usaha. Inovasi adalah penerapan  praktis dari ide-ide kreatif. Inovasi dapat dicapai melalui kreativitas yang  tinggi (Rusdiana, 2014). Pengusaha harus berani memulai perusahaan baru dan inovatif meskipun ada risiko, memanfaatkan peluang, dan  menghadapi persaingan agar perusahaan dapat berkembang lebih jauh. Menurut Saragih (2017), kewirausahaan adalah kemampuan untuk berkreasi dan inovatif, mengidentifikasi peluang secara cermat, dan  selalu terbuka terhadap masukan dan perubahan  positif untuk lebih mengembangkan usaha.
Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Seorang Dalam Berwirausaha
Menjadi seorang wirausaha berarti harus siap  menghadapi apapun yang terjadi dalam menjalankan bisnis, termasuk  kegagalan yang terus menerus terjadi. Namun meski mengalami kegagalan, berkat kegigihan dan kerja keras para pengusaha, usaha ini akan membuahkan hasil yang baik. Keberhasilan atau kegagalan wirausaha tergantung pada faktor-faktor berikut:
1.Faktor Kesuksesan
Kesuksesan bisnis terjadi ketika suatu perusahaan mengalami peningkatan dibandingkan hasil sebelumnya. Hasil bisnis kami menunjukkan kondisi yang baik dan menguntungkan dibandingkan tahun sebelumnya. Kesuksesan dalam berbisnis merupakan syarat yang lebih penting dibandingkan orang lain yang setingkat atau sekelas. Faktor keberhasilan bisnis berikut ini berdasarkan penelitian Fahrul Husaini dkk. (2022):
 -- Memanfaatkan Peluang Banyak sekali peluang bisnis di sekitar kita, namun penting untuk memilih, mempertimbangkan dan memanfaatkan peluang yang tepat. Yang dimaksud dengan eksploitasi peluang yang berhasil adalah mencocokkan peluang bisnis dengan keterampilan, potensi, kemampuan, dan sumber daya masyarakat.
- Perencanaan yang matang, Jika Anda memutuskan untuk terjun dalam bisnis, pastikan untuk memahami bidang bisnis yang akan Anda jalankan. Hal ini memudahkan dalam merencanakan dan menyiapkan sumber daya untuk mendukung bisnis yang  dijalankan. Pengusaha sukses yang merencanakan dengan matang tidak hanya memulai bisnis tanpa dasar. Perlu diketahui, keberanian bukan berarti maju tanpa berpikir panjang dan hanya mengandalkan nasib. Namun perencanaan dan persiapan yang matang sangatlah penting. Rencana tersebut dilaksanakan sedemikian rupa sehingga  risiko dan kemungkinan kegagalan diminimalkan. Rencananya harus komprehensif, mulai dari menentukan pangsa pasar, sasaran pelanggan, menetapkan harga produk dan strategi pemasaran yang realistis hingga menentukan lokasi perusahaan.
 -- Tekad yang kuat dan kemauan yang kuat, kesuksesan ditentukan oleh faktor internal pengusaha. Kewirausahaan adalah salah satu kunci kesuksesan yang paling penting. Tidak peduli berapa kali kamu terjatuh. Yang penting adalah seberapa sering Anda mencoba bangkit dan  bangkit Kembali.  Inilah yang disebut dengan tekad dan kemauan yang kuat. Tekad dan kekuatan membuat wirausahawan dapat terus berusaha mencapai tujuannya.
- Permodalan dan Kondisi Keuangan Yang Baik, Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu faktor penting dalam berbisnis adalah faktor finansial atau modal. Tanpa dukungan modal yang cukup maka akan sulit bagi para pengusaha untuk memulai atau bahkan mengembangkan usahanya. Selain itu, faktor  keuangan dan perencanaan keuangan, kemampuan mengelola laba dan rugi, serta kemampuan mengelola pengeluaran dengan lebih efektif juga turut menentukan keberhasilan suatu usaha.
 -- Pemasaran yang Benar, Pemasaran mencakup segala hal mulai dari menentukan pangsa pasar yang sesuai hingga memperkenalkan produk kepada konsumen. Kami melakukan berbagai tindakan menarik pelanggan, mulai dari kampanye pengambilan sampel hingga kampanye diskon harga.
 -- Pendukung Sumber Daya Manusia, Pegawai suatu perusahaan adalah aset yang perlu dijaga, bukan menjadi beban. Itulah mengapa penting untuk menjaga karyawan Anda. Kami juga memastikan kompetensi melalui pelatihan reguler dan pendidikan lebih lanjut. Itu sebabnya kita  membutuhkan manajer yang mampu mengelola sumber daya manusia secara efektif. Semua ini akan membantu pengusaha menjalankan bisnisnya dengan lancar.
 -- Relasi yang luas, hubungan memainkan peran penting dalam perusahaan dan bisnis. Hubungan dan jaringan yang luas memungkinkan para pengusaha dengan mudah mendistribusikan produk dan jasa yang mereka hasilkan. Hubungan yang luas juga memungkinkan para pengusaha untuk lebih mengembangkan perusahaannya.
 -- Kreatif dan inovatif, Persaingan yang ketat selalu menuntut inovasi dan kreativitas dari para wirausaha. Tujuannya  agar produk  tidak monoton. Tugas pengusaha adalah memastikan keinginan dan kebutuhan konsumen  tidak  ketinggalan jaman. Berbagai inovasi  membawa produk kami ke pasar dan dikenal masyarakat. Tentunya untuk mempromosikan suatu produk yang sudah dikenal masyarakat, Anda perlu memperhatikan kualitasnya.
2. Faktor Kegagalan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, gagal adalah tidak berhasil, tidak tercapai maksudnya. Kegagalan berkebalikan dengan keberhasilan. Tidak berhasil berarti pula tidak tercapainya target yang telah ditetapkan. Karena adanya target untuk dapat dipakai sebagai pengukur suatu keberhasilan. Kegagalan adalah awal dari kesuksesan dan apabila seseorang menyerah dari kegagalan berarti dia tidak tahu bahwa kesuksesan sudah sangat dekat. Dengan kegagalan, kita dapat belajar dari kesalahan dan lebih mapan pengalaman sehingga keberhasilan dapat tercapai. Berikut factor -- factor yang kerap kali menjadi factor kegagalan seorang wirausaha:
- Manajemen yang buruk, Kurangnya pengalaman manajerial dan keterampilan pengambilan keputusan merupakan penyebab utama  kegagalan bisnis pada usaha kecil dan menengah.
- Pengusaha tidak memiliki keterampilan kepemimpinan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis.
- Finansial yang tidak stabil, Kunci kesuksesan bisnis adalah pengelolaan keuangan yang tepat.  Di sisi lain, usaha kecil dan menengah sering melakukan dua kesalahan finansial yaitu modal yang tidak mencukupi dan  kebijakan kredit yang lemah terhadap pelanggan.
- Perencanaan yang kurang matang, Tanpa  strategi yang  jelas, suatu perusahaan tidak akan memiliki dasar yang berkelanjutan untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif di pasar.
- Lokasi yang tidak strategis, Pemilihan lokasi yang cocok hendaknya didasarkan pada penelitian, observasi, dan perencanaan. Selain itu, Anda perlu mempertimbangkan jumlah biaya sewa yang harus Anda bayarkan. Beberapa pemilik bisnis  memilih lokasi hanya karena tersedia ruang.
Keuntungan dan Kerugian Kewirausahaan
Secara umum kewirausahaan akan menawarkan pada dua sisi yaitu keuntungan dan kerugian. Keuntungan atas manfaat kewirausahaan akan diraih bagi mereka yang bersedia menghadapi risiko dan berani menghadapi tantangan yang ada. Namun perlu diketahui juga jika sebuah usaha tidak selalu membuahkan hasil yang manis, terkadang kita akan mendapat hal yang pahit nya terlebih dahulu sebelum menghasilkan hasil yang manis tersebut. Berikut kelebohan dan kekurangan dari kewirausahaan yang dilansir dari Nexford University:
- Kesuksesan finansial, Salah satu keuntungan utama menjadi seorang wirausaha adalah kemungkinan kesuksesan finansial. Pengusaha memiliki peluang untuk menciptakan aliran pendapatan mereka sendiri dan membangun bisnis sukses yang  menghasilkan keuntungan besar.
- Mandiri, Kewirausahaan menawarkan kesempatan untuk menjadi bos bagi diri Anda sendiri dan bekerja sesuai keinginan Anda sendiri. Kebebasan dan fleksibilitas ini  sangat menarik bagi orang-orang yang bosan dengan kendala pekerjaan tradisional.
- Kepuasan Kerja, Salah satu keuntungan utama menjadi seorang wirausaha adalah  Anda adalah bosnya dan pada akhirnya berhak memutuskan dengan tepat apa yang Anda lakukan, berapa jam Anda bekerja, dan faktor lainnya. Anda juga mungkin menemukan tujuan dan kepuasan tertinggi dalam menjalankan bisnis Anda sendiri.
Di balik keuntungan tersebut, terdapat juga beberapa kerugian yang bias saja dialami oleh seorang wirasaha dalam berwirausaha, kerugian tersebut meliputi:
- Risiko, Memulai bisnis baru melibatkan  risiko pribadi dan finansial yang signifikan. Tidak ada jaminan keberhasilan, dan pengusaha  menghadapi kerugian finansial yang besar jika  bisnisnya gagal. Wirausahawan perlu mengambil risiko, dan mengetahui risiko apa yang harus diambil bergantung pada pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan wirausaha.
- Jam kerja yang panjang, Memulai dan menjalankan bisnis membutuhkan banyak waktu. Pengusaha sering kali bekerja berjam-jam dan mungkin harus mengorbankan waktu pribadinya agar bisnisnya sukses. Kami menyebutnya  keseimbangan kehidupan kerja yang buruk.
- Stres, Pengusaha mempunyai kebebasan untuk bekerja kapan pun mereka mau, namun mereka bertanggung jawab 100% atas keberhasilan usahanya, yang pada akhirnya berujung pada stres. Tugas pengusaha adalah mengatasi stres ini dan menemukan cara untuk menetralisir dampaknya. Bagaimanapun, ini adalah salah satu kelemahan terbesar dari kewirausahaan, karena dapat berdampak negatif pada kesehatan.
Langkah -- Langkah Memulai Usaha Baru
Menurut data yang dilansir dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia, ada beberapa tahapan dalam memulai sebuah usaha baru. Tahapan tersebut yaitu:
1. Menentukan produk, sebelum memulai sebuah bisnis perlu diperdalam  produk apakah yang akan dijalankan. Karena perencanaan yang matang akan membawa perubahan agar terhindar dari kegagalan. Menentukan produk bisa dilihat dari 3 aspek yaitu berdasarkan keahlian diri, berdasarkan trend, dan berdasarkan peluang.
2. Menentukan target pasar, target pasar sangat penting dalam sebuah usaha/bisnis. Dengan memperhatikan target pasar, maka marketing yang akan dibuat pun akan sesuai dengan target pasara dan bisa menghasilkan pasar yang luas.
3. Menguji kelayaka produk, sebelum memasarkan suatu produk, seorang wirausaha diharuskan untuk menguji kelayakan tersebut terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk menghidari kesan pertama yang buruk dari pelanggan atau konsumen.
4. Strukur Manajemen, manajemen dyang baik diperlukan untuk mengatur jalannya sebuah usaha seperti keuangan, biaya operasional, dan lain sebagainya.
5. Modal, selain uang dalam memulai usaha baru diperluakan modal waktu dan tenaga. Dengan mengerahkan waktu, tenaga, dan uang yang cukup dalam usaha tersebut, maka usaha akan membuahkan hasil yang baik.
Referensi:
Indarto, "Karakterisitik Wirausaha, Karakteristik Usaha dan Lingkungan Udaha Penentu Kesuksesan Usaha Mikro Kecil dan Menengah", Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis, 2020.
Colleart, V., Ansel, F., Crommelink, M. & Vermeire, J., "When Passion Fades: Disentagngling the Temporal Dynamics of Enterpreneurial Passion for Founding", Journal of Management Studies, 2016.
Newman, A., Obschonka, M., Moeller, J. & Chandan, G., "Enterpreneurial Passion: A Review, Synthesis and Agenda for Future Research. Applied Psychology, 2019.
Indyastuti, D.L., "The Relationship between Entreprenurial Passion, Entrepreneurial Self Efficiency, and Entreprenurial Intention in Housewife's Context, Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa, 2021.
Rusdiana, "Kewirausahaan Teori dan Praktek", Bandung, 2014.
Saragih, R., "Membangun Usaha Kreatif, Inovatif, dan Bermanfaat Melalui Penerapan Kewirasausahaan Sosial', Jurnal Kewirausahaan, 2017.
Kementerian Keuangan, "Langkah Awal Membangun Kewirausahaan", Diakses pada 25 Agustus 2024, https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/16092/LANGKAH-AWAL-MEMBANGUN-KEWIRAUSAHAAN.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H