Setelah mengirimkan saldo, bukannya menerima hasil insentif, saya justru malah diarahkan untuk menghubungi admin berikutnya yang berinisial K. Admin K kemudian memberi saya misi yang disebutnya sebagai misi "paling akhir" yang harus dilaksanakan sebagai syarat pencairan uang. Disinilah saya baru menyadari bahwa saya sudah benar-benar kena tipu. Pasalnya, misi paling akhir ini justru malah kembali meminta saya untuk membeli paket kamar dengan jumlah yang lebih besar dari sebelumnya.Â
Saya yang tidak yakin kemudian mencari tahu dari internet, dan ternyata hal ini terbukti sebagai salah satu modus PENIPUAN yang mengatasnamakan Traveloka. Di sana saya juga baru menyadari bahwa anggota yang sebelumnya mengirim bukti mutasi saldo masuk adalah bagian dari oknum. Saya kemudian mengirim pesan protes kepada Admin, meskipun saya tahu hal itu tidak akan bisa mengembalikan saldo saya yang sebelumnya sudah saya transferkan kepada mereka. Saat itu saya hanya ingin tahu bagaimana respon dari mereka.
Tak lama setelah percakapan di atas terjadi, semua grup seketika dibubarkan dan nomor admin semua off dan tidak dapat dihubungi. Saat itu saya merasa sangat menyesal karena mau mengikuti rasa penasaran untuk mengikuti misi-misi bodoh yang telah mereka buat. Semoga hal ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua pengguna sosial medi supaya bisa lebih selektif dan berhati-hati. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H