Mohon tunggu...
Siti NazwaSyairillah
Siti NazwaSyairillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ibu Rumah Tangga/Mahasiswa

Pelukis Aksara, Penulis Segala

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mengenal Hidroponik Sistem Wick, Paling Mudah, Murah dan Minim Risiko untuk Pemula

3 November 2023   21:28 Diperbarui: 4 November 2023   20:18 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://tinyurl.com/3ecz2mm6

Hidroponik merupakan sebuah metode bercocok tanam yang sudah dikenal masyarakat dunia sejak ratusan tahun yang lalu. Metode tanam ini dianggap efektif dan efisien untuk diaplikasikan di lokasi-lokasi dengan tingkat kesuburan tanah rendah atau di wilayah dengan lahan sempit. Hal ini dikarenakan metode tanam hidroponik tidak memakai tanah sebagai media tanamnya. Dalam metode ini, peran tanah digantikan oleh air secara sepenuhnya, sehingga kita tidak memerlukan tanah yang subur untuk dapat menerapkan metode tanam ini.

Metode hidroponik sendiri dinilai cocok untuk diaplikasikan di daerah-daerah perkotaan. Bagi Anda yang ingin memiliki kebun di rumah namun tidak memiliki lahan tanah yang luas, metode ini tentu dapat dicoba. 

Ada banyak macam metode tanam hidroponik seperti hidroponik sistem wick,  aeroponic system,  drip irrigation,  nutrient film technique, flood and drain system, water culture, dan lain-lain. Bagi para pemula, hidropinik sistem wick merupakan rekomendasi paling atas yang dapat dicoba. Hal ini dikarenakan hidroponik sistem wick dapat diaplikasikan dengan mudah, serta minim resiko. 

Alat dan Bahan Metode Tanam Hidroponik Sistem Wick

Untuk menanam tanaman dengan metode hidroponik sistem wick, kita perlu menyiapkan alat dan bahan berikut ini,

Baca juga: Melerai Sepi

https://tinyurl.com/3ecz2mm6
https://tinyurl.com/3ecz2mm6
  • Baskom dan penutup yang sudah diberi lubang (ukuran lubang disesuaikan dengan netpot)
  • Netpot
  • Rockwool
  • Kain Flanel/sejenisnya yang sudah dipotong dengan ukuran panjang sekitar 20-25cm dan lebar 2-3cm
  • Suntikan atau gelas takar untuk mengukur jumlah vitamin
  • Benih tanaman (dapat menanam hampir semua jenis sayuran)
  • Vitamin A dan B
  • Baki/nampan/piring ceper
  • Tusuk gigi/lidi

Alat dan bahan untuk bercocok tanam hidroponik sistem wick ini, bisa didapatkan di toko-toko tanaman baik itu online maupun offline dalam bentuk paket atau set dengan kisaran harga mulai dari 50 ribuan saja. Dengan begitu, para petani hidroponik pemula tidak perlu lagi bingung untuk mengumpulkan alat dan bahan secara terpisah. 

Langkah-langkah Hidroponik Sistem Wick

Berikut ini adalah beberapa langkah mudah untuk memulai kegiatan bercocok tanam dengan metode hidroponik sistem wick. Untuk tahap penanamannya sendiri terbagi ke dalam dua tahap, yakni tahap semai dan tahap tanam atau pemindahan setelah proses semai berhasil. 

  • Tahap Semai

1. Siapkan alat dan bahan 

2. Siapkan rockwool yang sudah dipotong dadu dengan ukuran panjang dan lebar masing-masing 3×3 cm. Penggunaan rockwool sendiri dapat digantikan dengan kapas, arang sekam, dan lainnya. Hal ini dapat disesuaikan dengan kesediaan bahan yang Anda miliki.

3. Lubangi rockwool dengan menggunakan tusuk gigi, lidi atau benda sejenisnya. jumlah lubang sendiri dapat disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan ditanam. Karena, setiap tanaman memiliki jumlah benih yang berbeda untuk dapat tumbuh dalam satu kotak rockwool. Misalnya untuk menanam kangkung, Anda harus mengisi satu kotak rockwool dengan 7 biji benih kangkung,  alhasil, dalam satu kotak rockwool Anda harus menyiapkan 7 lubang. Adapun selada, Anda harus menyiapkan 2-3 biji benih untuk setiap kotak rockwool.

4. Setelah dilubangi, masukan benih pada tiap lubang (masing-masing lubang diisi dengan satu benih). Pastikan benih masuk dengan benar ke dalam lubang, jangan sampai terlalu dalam atau terlalu dangkal. 

5.  Simpan rockwool di dalam wadah ceper atau datar (dapat berupa nampan, piring dll)

6. Siram rockwool dengan air, (sebaiknya menggunakan semprotan) jumlah air diusahakan sesuai, dan tidak terlalu basah. 

7.  Simpan rockwool di  tempat yang teduh cenderung gelap selama sekitar 2-3 hari sampai benih pecah dan berkecambah. Tetap perhatikan kadar air pada rockwool, jangan sampai rockwool kering.

8. Setelah benih pecah dan berkecambah, pindahkan rockwool ke tempat yang terkena sinar matahari, kemudian jemur selama  4 jam sehari. Pastikan kadar air pada rockwool tetap stabil (tidak terlalu basah dan tidak telalu kering) dan pastikan rockwool terkenai cukup sinar matahari, supaya tidak terjadi benih kutilang (kurus tinggi langsing) atau perkembangan benih yang terhambat.

9. jika sudah muncul daun sejati atau tiga helai daun pertama dari tanaman maka iu tandanya tanaman sudah siap untuk dipindahkan.

  • Tahap Tanam/Pemindahan

1. Siapkan baskom atau wadah air.

2. Isi baskom dengan 6-7 liter air. Untuk mengukur jumlah air sendiri Anda dapat menggunakan gelas takar khusus atau jika tidak ada, Anda dapat menggunakan gelas belimbing atau gelas biasa yang ada di rumah untuk mengukur air, dengan asumsi satu gelas belimbing adalah sama dengan 250ml air, maka jika Anda ingin mengisi baskom dengan 7 liter air Anda dapat memasukan 28 gelas air ke dalam baskom.

3. Campurkan vitamin A dan B ke dalam air. Takarannya adalah 5ml/1liter air. artinya, jika Anda memasukan 7 liter air, maka Anda perlu memasukan 35ml vitamin A dan 35ml vitamin B ke dalam air. Untuk menakar jumlah vitamin sendiri Anda dapat menggunakan suntikan atau gelas takar. 

4. Tutup baskom dengan penutup yang sudah diberi lubang. Pastikan air dan vitamin tercampur rata, jangan sampai ada endapan di bagian bawah baskom

5. Siapkan netpot, kemudian pasangkan kain flanel atau sejenisnya yang sebelumnya telah dipotong ke dalam netpot. Pastikan kain flanel menggantung ke bawah sebab nantinya ia akan berfungsi sebagai sumbu yang akan mengantarkan air dari dalam baskom kepada tanaman.

6.  Masukkan netpot yang telah dipasangkan kain ke dalam lubang-lubang penutup baskom dan pastikan kain flanel menyentuh air. 

7. Pindahkan tiap kotak rockwool ke dalam lubang netpot, masing-masing netpot diisi oleh satu kotak rockwool, kemudian  pastikan rockwool menyentuh kain flanel supaya tetap basah. 

8. Simpan tanaman di area yang terkena sinar matahari. Jika hujan, Anda dapat memindahkannya ke area yang tidak terkenai hujan, supaya nutrisi yang terkandung dalam tanaman tetap seimbang dan tidak tercampuri air hujan.

9. Proses penanaman selesai. Selanjutnya Anda hanya perlu mengecek setiap hari apakah nutrisi yang terkandung di dalam air mengendap atau tidak. Jika terlihat ada endapan di bagian bawah air, Anda dapat mengaduknya secara perlahan. 

10. setelah 2-3 minggu, tanaman sudah dapat dipanen dan Anda dapat menikmati hasil tanaman Anda. 

 Setelah mengetahui langkah-langkah metode hidroponik, Anda dapat memulai aktivitas penanaman di rumah. pastikan Anda menggunakan alat bahan yang tepat serta mengikuti langkah-langkah dengan baik, supaya hasil yang didapat bisa lebih maksimal 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun