Dalam bisik-bisik angin yang menjelma menjadi musafir
Aku tersungkur tanpa tangis getir
Bisikku pada muka semesta,
Untuk dapat tayang dalam luasnya kuasa jagat raya
Kubuka perlahan katupan dua telapak tangan
Ku panjatkan pinta,
Sehabis ku suratkan dalam kata,
Selepas ku siratkan dalam makna
Rupanya, ini hanya pinta sederhana,
Untuk menyertai perjalanan sang perwira
Agar jiwanya tetap terjaga
Agar raganya terus sedia
Demi terinterpretasikannya cinta,
pada kata temu yang akan segera tiba
Demi menjaga dari lelah kala penantian
agar segala keluh dapat segera diusaikan
Demi menyertai sebuah kemestian,
Dalam sepi yang coba ku lerai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H