Mohon tunggu...
Nazwa Salsabila
Nazwa Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Selalu tertarik pada isu-isu terkini, dan senang berbagi pemikiran lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengubah Waktu Peluang Jadi Cuan: Kisah Ibu Rumah Tangga Mengembangkan Bisnis Reseller

29 Oktober 2024   22:43 Diperbarui: 29 Oktober 2024   23:10 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ibu irna reseller.2022/Dok. pri

ibu irna reseller.2022/Dok. pri
ibu irna reseller.2022/Dok. pri

ibu irna reseller.2022/Dok. pri
ibu irna reseller.2022/Dok. pri

Dengan peran utama mengurus keluarga dan rumah, banyak ibu rumah tangga yang berpikir ulang untuk terjun ke dunia bisnis. Namun, kini, semakin banyak yang berhasil mengembangkan bisnis dari rumah dengan memanfaatkan waktu luang, salah satunya sebagai reseller produk kecantikan seperti skincare, parfum, dan lipstik. Berkat kemajuan teknologi dan pesatnya penggunaan media sosial, ibu rumah tangga yang ingin mencoba peruntungan di bisnis kecantikan kini memiliki peluang besar untuk mendapatkan penghasilan tambahan tanpa harus meninggalkan rumah.

Ibu rumah tangga ini memulai bisnis reseller dengan tujuan sederhana, menambah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, terutama dalam situasi ekonomi yang serba tidak pasti. Tanpa pengalaman bisnis sebelumnya, ibu irna memilih untuk menjadi reseller karena bisnis ini cenderung minim risiko dan tidak membutuhkan modal besar. Dengan menjadi reseller, ibu irna hanya perlu fokus pada pemasaran dan penjualan produk, sementara stok produk, pengemasan, dan pengiriman sudah ditangani oleh supplier atau distributor.

Ibu irna memulai dengan produk skincare, parfum, dan lipstik karena permintaan pasar yang tinggi serta minat pribadinya dalam dunia kecantikan. Dengan modal awal yang terjangkau, ibu irna membeli beberapa produk sampel dan mencoba sendiri untuk memastikan kualitasnya. Setelah merasa yakin, ibu irna mulai memasarkan produk tersebut kepada teman, tetangga, dan anggota keluarga. Selain itu, ibu irna menggunakan media sosial untuk menjangkau calon pelanggan lebih luas.

Setelah beberapa waktu, bisnisnya mulai menarik perhatian. Ibu irna menyadari bahwa membangun hubungan personal dengan pelanggan adalah kunci keberhasilan di bisnis reseller. Dengan memberikan pelayanan yang ramah dan konsultasi pribadi tentang produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit pelanggan, ibu irna berhasil menarik pelanggan setia. Para pelanggan merasa dihargai dan kembali membeli produk darinya karena merasa mendapatkan lebih dari sekadar produk---mereka mendapatkan pengalaman belanja yang hangat dan konsultasi yang bermanfaat.

Ibu irna juga mengumpulkan testimoni positif dari pelanggan dan membagikannya di media sosial, yang secara efektif membantu membangun kepercayaan calon pelanggan. Usaha ini, walaupun tampak sederhana, sangat berpengaruh dalam membangun citra bisnisnya. Secara konsisten, ia menekankan kualitas produk yang ibu irna tawarkan dan selalu siap membantu pelanggan memilih produk yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.

"Awalnya, mamah hanya mencoba beberapa produk untuk diri sendiri. Namun, karena saya sering membagikan pengalaman saya dengan teman-teman dekat, mereka tertarik dan mulai memesan produk yang saya rekomendasikan," jelas Ibu Irna. 

"Mamah awalnya memang fokus ke orang-orang sekitar. Saya ingin membangun kepercayaan dulu. Mereka juga puas dengan pelayanan saya, yang membuat mereka merekomendasikan produk kepada teman-teman mereka," ujar Ibu Irna. "Selain itu, saya memberikan layanan konsultasi bagi mereka yang butuh bantuan memilih produk sesuai jenis kulit atau selera parfum."

Tentu saja, mengelola bisnis di sela-sela aktivitas rumah tangga bukanlah hal mudah. Tantangan terbesar yang dihadapi ibu rumah tangga ini adalah membagi waktu antara mengurus keluarga dan menjalankan bisnis. Di sini, manajemen waktu menjadi kunci keberhasilannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun