Mohon tunggu...
Nazwa Pritha HI UPNYK
Nazwa Pritha HI UPNYK Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPNYK

Topik konten favorite: Brunei Darussalam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Brunei Darussalam dalam Mengatasi Kecanduannya terhadap Minyak dan Gas Bumi

30 April 2023   22:48 Diperbarui: 30 April 2023   23:06 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Brunei Darussalam merupakan negara kesultanan monarki Islam yang terletak di Asia Tenggara, tepatnya di pantai utara Pulau Kalimantan, Indonesia. Brunei Darussalam termasuk negara kecil, yang meski demikian, memiliki posisi ke-54 dari 191 negara dalam Indeks Pembangunan Manusia (2020).

Walaupun luas wilayah Brunei Darussalam hanya sekitar 5.765 km persegi, namun sumber daya alam yang terdapat di dalam wilayahnya seperti minyak dan gas bumi cukup banyak hingga mampu berperan sebagai sumber pendapatan utama.

Sejarah Pemanfaatan Minyak dan Gas Bumi di Brunei Darussalam:

Sejarah mencatat, Brunei Darussalam telah memanfaatkan sumber daya minyak dan gas bumi nya sejak awal abad ke-20. Lebih tepatnya pada tahun 1929, Royal Dutch Shell menemukan deposit minyak pertama di Brunei Darussalam, sehingga produksi minyak di Brunei Darussalam dimulai pada tahun 1932. 

Sejak saat itu, produksi minyak dan gas bumi di Brunei Darussalam terus meningkat, membuat sektor ini menjadi kontributor utama bagi perekonomian negara; apalagi pada tahun 1959, Brunei Darussalam menandatangani perjanjian dengan Royal Dutch Shell untuk membentuk perusahaan patungan bernama Brunei Shell Petroleum Company yang bertanggung jawab atas produksi minyak dan gas bumi Brunei Darussalam hingga saat ini.

Sektor minyak dan gas bumi telah dimanfaatkan sejak tahun 1932 dan tetap menjadi sumber pendapatan utama bagi Brunei Darussalam hingga saat ini. Brunei Darussalam memiliki cadangan minyak dan gas bumi yang besar serta masih terus dimanfaatkan sebagai sumber energi dan sumber pendapatan utama. 

Minyak dan Gas Bumi di Brunei Darussalam Dewasa Ini:

Berdasarkan data dari Oil and Gas Journal, analisis cadangan minyak di Brunei Darussalam pada akhir 2020 mencapai sekitar 1,2 miliar barel. Di samping itu, analisis cadangan gas bumi di Brunei Darussalam mencapai 14,6 triliun kaki kubik (TCF) pada akhir 2020 pula.

Kekayaan minyak dan gas bumi tersebut memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Brunei Darussalam. Sektor minyak dan gas bumi berkontribusi dalam menyumbang sebagian besar PDB Brunei Darussalam, sehingga membuatnya menjadi salah satu eksportir minyak dan gas bumi terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Sektor minyak dan gas bumi menjadi kontributor utama terhadap perekonomian Brunei Darussalam, yang menjadikan negara ini telah lama menjalin hubungan kerja sama dalam sektor perdagangan dengan negara-negara di Asia Tenggara dan Asia Timur untuk mengekspor minyak dan gas bumi. 

Sebagian besar ekspor minyak dan gas bumi Brunei Darussalam diarahkan ke pasar Asia; terutama Korea Selatan, Jepang, India, dan Cina. Berdasarkan data yang ditinjau dari Departemen Statistik Dagang Internasional Brunei Darussalam pada tahun 2020, berikut adalah negara-negara tujuan ekspor minyak dan gas bumi Brunei Darussalam selama beberapa dekade terakhir:

1. Korea Selatan: 30,4% 

2. Jepang: 35,9%

3. India: 5,2% 

4. Cina: 21,6%

5. Thailand: 3,3%

6. Filipina: 0,7%

7. Singapura: 0,6%

8. Malaysia: 0,5%

9. Taiwan: 0,4%

10. Negara lainnya: 1,4%

Tantangan Cadangan Minyak dan Gas Bumi di Brunei Darussalam:

Berdasarkan data terakhir pada tahun 2020 yang telah dicantumkan sebelumnya, meski cadangan minyak dan gas bumi Brunei Darussalam disinyalir masih signifikan, namun selaku sumber pendapatan utama yang telah diekstrasi selama beberapa dekade, membuat kedua SDA tersebut berpotensi menipis dan habis. Kenyataan bahwa kedua SDA tersebut yang tidak dapat diperbaharui menjadi tantangan bagi Brunei Darussalam dewasa ini.

Brunei Darussalam pun mengambil langkah-langkah dalam mengurangi ketergantungannya pada minyak dan gas bumi. Beberapa upaya yang dilakukan oleh Brunei Darussalam antara lain:

1. Diversifikasi sektor ekonomi: Brunei Darussalam berupaya me-diversifikasi ekonominya dengan mengembangkan sektor-sektor non-minyak serta gas bumi, seperti pariwisata, manufaktur, dan teknologi informasi; agar tercipta kesempatan kerja, pertumbuhan ekonomi jangka panjang, serta menciptakan sumber pendapatan yang beragam untuk negara.

2. Investasi asing: Pemerintah Brunei Darussalam memutuskan untuk membuka pintu bagi investor asing dalam membangun bisnis di Brunei Darussalam. Investasi asing di sektor non-minyak dan gas bumi mampu membantu menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang mumpuni.

3. Mengembangkan energi terbarukan: Brunei Darussalam juga tengah berupaya memperkuat sektor energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga surya dan tenaga angin; selaku alternatif dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.  

4. Memperkuat pendidikan dan pelatihan: Pemerintah Brunei Darussalam tengah berupaya memperkuat sistem pendidikan serta pelatihan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja dan mempersiapkan SDM untuk sektor-sektor baru yang tengah dikembangkan.

5. Promosi pariwisata: Brunei Darussalam tengah mempromosikan pariwisata sebagai sektor penting di dalam ekonomi negara. Mengandalkan banyak tempat wisata menarik yang dimiliki, serta beragam budaya yang dapat menarik wisatawan dari berbagai negara, menjadi upaya jitu Brunei Darussalam saat ini.

Upaya-upaya yang dilakukan Brunei Darussalam tersebut bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Brunei Darussalam terhadap minyak dan gas bumi yang telah dimanfaatkan selama beberapa dekade terakhir. Selain itu, upaya-upaya tersebut ditujukan pula untuk meningkatkan keberagaman ekonomi di Brunei Darussalam.

Dengan berinovasi menciptakan beragam alternatif untuk PDB negara, Brunei Darussalam tidak hanya menyelamatkan ekonomi negara, melainkan pula masyarakatnya deng an menghadirkan berbagai lapangan pekerjaan baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun