Dampak Psikologis dan Sosial dari Aktivitas Sasaeng di Media Sosial

Nazwa Prima Ainurrochma

183231066 / PDB 116

DEFINISI DAN KARAKTERISTIK SASAENG

Sasaeng adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penggemar yang obsesif dan seringkali melanggar privasi idola k-pop mereka. Kata sasaeng berasal dari bahasa Korea yang secara harfiah berarti penggemar pribadi yang lebih tepatnya diartikan sebagai penggemar yang sangat melampaui batas privasi dan norma sosial.  Sasaeng fans memiliki tingkat ketertarikan emosional yang tidak sehat dengan idola mereka sehingga mendorong mereka untuk melakukan tindakan yang tidak etis dan seringkali ilegal untuk mendapatkan perhatian atau Informasi pribadi tentang idola mereka.
Perbedaan antara fans biasa dan sasaeng tentunya sangat jelas. Fans biasa mendukung idola mereka dengan membeli album, menghadiri konser dan berpartisipasi dalam komunitas penggemar secara online. Mereka menghargai privasi dan kehidupan pribadi idola mereka dan berusaha untuk menunjukkan cinta dan dukungan mereka dengan cara-cara yang positif dan menghormati batasan. Sebaliknya, sasaeng fans tidak mengenal batasan, mereka terobsesi untuk mengetahui step detail kehidupan pribadi idola mereka yang seringkali melanggar hukum dan etika.
Salah satu perilaku yang paling umum adalah menguntit aktivitas online idola mereka secara obsesif. Sasaeng fans seringkali membuat banyak akun palsu untuk memata-matai atau berinteraksi dengan idola mereka tanpa diketahui. Mereka juga terkenal karena menyebarkan Informasi pribadi idola yang diperoleh melalui cara-cara ilegal.
Selain itu, sasaeng fans menggunakan media sosial untuk mengorganisir dan berbagi informasi tentang keberadaan idola mereka. Tindakan dari usaha yang fans tidak hanya mengganggu kehidupan pribadi idola tetapi juga membahayakan keselamatan mereka. Kasus yang lebih berbahaya lagi adalah sasaeng mencoba menyusup ke akun pribadi untuk memantau komunikasi mereka bahkan mengambil kendali penuh untuk membuktikan hal-hal yang tidak diinginkan.

PENGARUH PRIVASI IDOL
Salah satu bentuk pelanggaran privasi yang paling umum adalah menguntit, seorang sasaeng mengikuti Idola mereka ke berbagai tempat. Mereka biasanya menggunakan taktik yang sangat mengganggu atau bahkan menyusup. Dampak dari pengawasan dan penguntitan digital juga sangat merusak. Sasaeng di era digital menggunakan berbagai alat teknologi untuk melacak dan mengintai idola mereka.
Contoh kasus terkenal yang melibatkan sasaeng menunjukkan betapa seriusnya masalah ini. Salah satu kasus yang sangat menonjol adalah yang dialami oleh Baekhyun, anggota boy group EXO. Baekhyun pernah mengalami insiden di mana sasaeng mendapatkan akses ke nomor telepon pribadinya dan terus-menerus menelepon serta mengirim pesan meskipun sudah berulang kali diminta untuk berhenti.  
Bahkan, dalam beberapa kejadian, sasaeng menelepon Baekhyun selama ia melakukan siaran langsung, mengganggu interaksinya dengan penggemar lain dan membuatnya sangat tidak nyaman. Kasus lain yang terkenal adalah yang dialami oleh Jungkook dari BTS. Ia pernah berbagi pengalaman mengerikan di mana sasaeng fans menyusup ke ruang pribadinya dan meninggalkan barang-barang aneh sebagai tanda keberadaan mereka.  
Sasaeng juga sering kali mengikuti jadwal penerbangan para anggota BTS dan membeli tiket yang sama hanya untuk bisa berada dekat dengan mereka di pesawat, yang membuat para anggota merasa sangat tidak nyaman dan terancam. Selain itu, sasaeng juga dikenal sering kali menunggu di luar gedung kantor atau rumah para idola selama berjam-jam hanya untuk mendapatkan sekilas pandang atau interaksi dengan idola mereka.
TINDAKAN PENCEGAHASAN DAN SOLUSI
Agensi hiburan yang mengelola idola k-pop untuk meningkatkan langkah keamanan untuk melindungi artis mereka. Salah satu langkah adalah memperketat pengamanan di tempat tinggal idola baik itu memasang sistem keamanan canggih maupun menyewa petugas keamanan. Selain itu, agensi juga harus sering mengubah jadwal dan rute perjalanan idola untuk memastikan keselamatan mereka. Agensi bekerja sama dengan pihak berwenang untuk melaporkan kasus sasaeng.
Komunitas penggemar yang saya dapat menjadi garis pertahanan pertama terhadap perilaku obsesif dan merusak. Fans yang peduli dan bertanggung jawab akan mengambil inisiatif untuk mengedukasi sesama penggemar tentang batasan-batasan yang harus dihormati dalam mendukung idola. Fans dan komunitas dapat menggunakan platform media sosial mereka untuk menyebarkan pesan positif dan mengampanyekan perlindungan pribadi dan idola.

DAFTAR PUSTAKA

Efathania, V. N. (2019). Hubungan antara Big Five Personality Trait dengan Celebrity Worship pada Dewasa Muda Penggemar K-Pop di Sosial Media. Jurnal Ilmiah Psikologi MIND SET, 10(01), 1-16.
Fauziah, E. (2022). PENGARUH INTERAKSI PARASOSIAL TERHADAP PERILAKU CELEBRITY WORSHIP PENGGEMAR NCT (NCTZEN) MELALUI APLIKASI BUBBLE LYSN.
Juniarti, I., & Primanita, R. Y. (2023). Hubungan Kontrol Diri dengan Celebrity Worship pada Penggemar Kpop. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 5(2), 4294-4302.
Maulida, A., Viridanda, W. Y., Nisa, H., & Sari, N. (2021). Tingkat pemujaan selebriti pada komunitas penggemar k-pop di Aceh. Seurune: Jurnal Psikologi Unsyiah, 4(1), 48-74.
Wardani, E. P., & Kusuma, R. S. (2021). Interaksi parasosial penggemar k-pop di media sosial (studi kualitatif pada fandom army di twitter). Bricolage: Jurnal Magister Ilmu Komunikasi, 7(2), 243-260.