Mohon tunggu...
Nazwa Nisella Salsabila
Nazwa Nisella Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

Ilmu Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Promosi Kesehatan di Tempat Belanja? Bagaimana, Ya?

22 Maret 2023   10:00 Diperbarui: 23 Maret 2023   16:17 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika membicarakan tentang promosi kesehatan, mungkin hal yang terpintas dalam bayangan adalah sosialisasi, puskesmas, atau rumah sakit. Namun, pernahkah Anda terbayang bahwa promosi kesehatan dilakukan di tempat belanja? Bagaimana caranya? Yuk, simak ulasan berikut ini!

Apa Itu Promosi Kesehatan?

Promosi kesehatan, yang selanjutnya disebut promkes, adalah program yang dirancang untuk memberikan perubahan di bidang kesehatan terhadap manusia, organisasi, masyarakat, dan lingkungan yang bertujuan guna mengubah perilaku individu atau masyarakat di bidang kesehatan (Susilowati, 2016).

Bagaimana Cara Promosi Kesehatan?

Promosi kesehatan dapat dilakukan menggunakan media perantara. Pemilihan media yang tepat sangat diperlukan di dalam pelaksanaan promosi kesehatan. Hal ini dikarenakan media yang tepat dapat mempermudah dalam penyampaian informasi, memperjelas informasi, mempermudah pengertian, serta menghindari kesalahan persepsi. Terdapat empat media yang dapat digunakan untuk mempromosikan kesehatan, salah satunya yaitu media cetak berupa poster dan banner.

Poster merupakan suatu bentuk gambar dan teks yang dipasang pada dinding atau permukaan lainnya. Sedangkan banner dapat diartikan sebagai media promosi atau publikasi yang dicetak dengan print digital dengan ukuran tertentu yang berbentuk potrait atau landscape. Menurut Sadirman dkk. (2006), poster tidak hanya berfungsi untuk mengomunikasikan pesan-pesan tertentu, tetapi juga dapat memberikan pengaruh dan motivasi pada perilaku orang yang melihatnya. Karakteristik media promkes cetak yang baik adalah sederhana, mampu menggambarkan satu ide yang mengarah pada satu tujuan utama, memiliki warna menarik, serta tulisan yang mudah dibaca.

Promosi Kesehatan di Tempat Perbelanjaan?

Penggunaan media promkes sudah tidak asing lagi bagi masyarakat terutama sejak pandemi Covid-19 melanda. Masyarakat mulai terbiasa dengan adanya beragam pesan dari media promkes yang dipublikasikan di berbagai platform dan ruang publik. Bahkan tempat perbelanjaan pun kini dapat menjadi tempat untuk melakukan promosi kesehatan. Salah satunya adalah Transmart Kota Malang. Berada di Jalan Veteran No.8, Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Transmart yang merupakan salah satu tempat perbelanjaan terbesar di kota ini rupanya juga turut menyampaikan pesan-pesan kesehatan.

Berdasarkan hasil observasi, kami menemukan dua media promkes di Transmart Kota Malang. Pertama yakni poster yang bertuliskan "Area Wajib Menggunakan Masker". Poster ini dapat menjadi salah satu best practice media promkes untuk diterapkan di tempat-tempat lainnya. Poster ini didesain dengan sederhana namun langsung menunjukkan inti pesan yang ingin disampaikan, disertai dengan gambar animasi pendukung. Poster ini tercetak dalam selembar kertas foto A2 (42 x 59,4 cm) dan dilaminating sehingga tidak mudah rusak. Poster tersebut ditempel pada kaca pintu masuk Transmart.

Gambar 2. Poster Area Wajib Menggunakan Masker (Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar 2. Poster Area Wajib Menggunakan Masker (Sumber: Dokumen Pribadi)

Media promkes kedua yang kami temukan di Transmart Kota Malang yakni banner yang diletakkan pada wastafel di depan pintu masuk. Umumnya, ruang-ruang publik hanya menyediakan wastafel saja sebagai sarana mencuci tangan, tanpa memberikan pesan-pesan atau edukasi pada penggunanya. Lain halnya dengan Transmart Malang yang menyediakan wastafel sebagai tempat untuk mencuci tangan sekaligus sebagai media promosi kesehatan. Banner ini ditempel dan dijadikan sebagai cover pada tiga sisi wastafel dengan ukuran 60 x 60 x 160 cm. Di bagian depan tertulis langkah-langkah mencuci tangan. Kemudian di sisi kanan dan kiri berisi cara-cara mencegah penularan Covid-19. Sehingga ini juga dapat menjadi salah satu best practice media promkes untuk diterapkan di tempat-tempat lainnya.

   

Gambar 3. Banner pada Wastafel Tampak Depan (Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar 3. Banner pada Wastafel Tampak Depan (Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar 4. Banner pada Wastafel Tampak Samping Kiri (Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar 4. Banner pada Wastafel Tampak Samping Kiri (Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar 5. Banner pada Wastafel Tampak Samping Kanan (Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar 5. Banner pada Wastafel Tampak Samping Kanan (Sumber: Dokumen Pribadi)

Namun jika diamati secara detail terdapat beberapa kekurangan kecil, seperti noda-noda pada media, ujung media yang mulai mengelupas, serta kotak tisu yang tidak diisi ulang. Selain itu, sebaiknya meja dan kursi tidak diletakkan di samping wastafel karena akan mengganggu fokus pengunjung yang ingin membaca pesan kesehatan yang tertera.

Di sisi lain, banyak juga kelebihan yang dapat dilihat dari media promkes yang ada di Transmart. Penempatan media promkes berupa poster pada kaca dan banner pada wastafel di depan pintu masuk merupakan langkah yang tepat. Hal ini dikarenakan posisi tersebut sangat strategis di mana setiap pengunjung pasti akan melewatinya. Kemudian, pemilihan desain yang sederhana, jenis huruf, ukuran, kombinasi warna yang pas (tidak terlalu mencolok dan tidak pudar), serta dilengkapi gambar-gambar animasi pendukung juga menjadi kelebihan tersendiri yang akan membuat pengunjung tertarik untuk membaca pesan kesehatan tersebut. Selain itu, pemilihan kata yang pas dan tidak bertele-tele membuat pesan yang ingin disampaikan dapat langsung dipahami oleh pengunjung.

Jadi, promosi kesehatan dapat dilakukan di mana saja, termasuk pada tempat belanja. Untuk itu, diperlukanlah media yang tepat dalam melakukan promosi kesehatan, contohnya yaitu menggunakan poster dan banner. Pemilihan kata, desain, warna, gambar, penempatan, serta sarana pendukung perlu diperhatikan guna tercapainya tujuan dari promosi kesehatan, yakni mengubah perilaku individu atau kelompok guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 

Sumber Referensi

Sadirman, A. S., Rahardjo, R., Haryono, A. & Harjito, 2006. Media pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Cetakan Pertama. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Susilowati, D., 2016. Promosi Kesehatan. Cetakan Pertama. Jakarta Selatan: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Penyusun

1. Nazwa Nisella Salsabila

2. Rinda Wahyuningtyas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun