Media promkes kedua yang kami temukan di Transmart Kota Malang yakni banner yang diletakkan pada wastafel di depan pintu masuk. Umumnya, ruang-ruang publik hanya menyediakan wastafel saja sebagai sarana mencuci tangan, tanpa memberikan pesan-pesan atau edukasi pada penggunanya. Lain halnya dengan Transmart Malang yang menyediakan wastafel sebagai tempat untuk mencuci tangan sekaligus sebagai media promosi kesehatan. Banner ini ditempel dan dijadikan sebagai cover pada tiga sisi wastafel dengan ukuran 60 x 60 x 160 cm. Di bagian depan tertulis langkah-langkah mencuci tangan. Kemudian di sisi kanan dan kiri berisi cara-cara mencegah penularan Covid-19. Sehingga ini juga dapat menjadi salah satu best practice media promkes untuk diterapkan di tempat-tempat lainnya.
 Â
Namun jika diamati secara detail terdapat beberapa kekurangan kecil, seperti noda-noda pada media, ujung media yang mulai mengelupas, serta kotak tisu yang tidak diisi ulang. Selain itu, sebaiknya meja dan kursi tidak diletakkan di samping wastafel karena akan mengganggu fokus pengunjung yang ingin membaca pesan kesehatan yang tertera.
Di sisi lain, banyak juga kelebihan yang dapat dilihat dari media promkes yang ada di Transmart. Penempatan media promkes berupa poster pada kaca dan banner pada wastafel di depan pintu masuk merupakan langkah yang tepat. Hal ini dikarenakan posisi tersebut sangat strategis di mana setiap pengunjung pasti akan melewatinya. Kemudian, pemilihan desain yang sederhana, jenis huruf, ukuran, kombinasi warna yang pas (tidak terlalu mencolok dan tidak pudar), serta dilengkapi gambar-gambar animasi pendukung juga menjadi kelebihan tersendiri yang akan membuat pengunjung tertarik untuk membaca pesan kesehatan tersebut. Selain itu, pemilihan kata yang pas dan tidak bertele-tele membuat pesan yang ingin disampaikan dapat langsung dipahami oleh pengunjung.
Jadi, promosi kesehatan dapat dilakukan di mana saja, termasuk pada tempat belanja. Untuk itu, diperlukanlah media yang tepat dalam melakukan promosi kesehatan, contohnya yaitu menggunakan poster dan banner. Pemilihan kata, desain, warna, gambar, penempatan, serta sarana pendukung perlu diperhatikan guna tercapainya tujuan dari promosi kesehatan, yakni mengubah perilaku individu atau kelompok guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.Â
Sumber Referensi
Sadirman, A. S., Rahardjo, R., Haryono, A. & Harjito, 2006. Media pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Cetakan Pertama. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Susilowati, D., 2016. Promosi Kesehatan. Cetakan Pertama. Jakarta Selatan: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Penyusun
1. Nazwa Nisella Salsabila
2. Rinda Wahyuningtyas