3. Al-Biruni
Abu Rayhan Muhammad ibn Ahmad al-Biruni lahir pada tahun 973 di provinsi Khurasan, di Timur Laut Persia. Al-Biruni juga memelopori bidang geologi. Karena ia berhasil mengumpulkan, menganalisis, dan menyusun ratusan logam dan permata. Ia mampu menggambarkan sifat-sifat mereka. Bagaimana mereka dibuat, dan di mana benda-benda itu dapat ditemukan. Bukunya yang mengkaji tentang permata menjadi standar untuk memahami batu berharga selama ratusan tahun.
Al-Biruni terus mengecap pencapaian yang luar biasa hingga awal tahun 1000-an. Ia melakukan penelitian ke bidang-bidang seperti:
Bagaimana bumi berputar pada porosnya.
Bagaimana sumur dan sumber-sumber air membawa air ke permukaan.
Menggabungkan statika dan dinamika ke dalam studi mekanika.
Mencatat garis lintang dan bujur dari ribuan kota sehingga memungkinkannya untuk menentukan arah kiblat setiap kota.
Meneliti sifat optik dari bayangan yang berguna untuk menghitung atau memperkirakan kapada masuk waktu shalat-shalat yang lima waktu.
Membuat pemisahan (deferensiasi) astronomi ilmiah dari astrologi takhayul.
(sumber:Â https:://www.kisahmuslim.com)