Mohon tunggu...
Nazwatul Mufidha
Nazwatul Mufidha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya Prodi S1 Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Biasa dipanggil Nazwa, memiliki hobi menyanyi dan bercerita, menyukai apapun yang berkaitan dengan coklat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tes RIASEC, Agar Nanti Tidak Salah Jurusan

13 Juni 2023   13:46 Diperbarui: 13 Juni 2023   14:10 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Masa kuliah merupakan periodesasi transisi yang berada di antara masa remaja dan masa dewasa, terutama bagi mereka yang kuliah di luar kota, proses pembelajarannya sangat berat, tidak hanya mencakup materi perkuliahan, tetapi juga melibatkan pembelajaran tanggung jawab. 

Sayangnya, tidak semua orang berhasil melewati masa perkuliahan dengan lancar. banyak di antara mereka yang terpaksa menghentikan studi di tengah jalan. Tak jarang juga yang merasa bahwa mereka telah salah memilih jurusan. 

Tidak cermat dalam memilih jurusan dapat berakibat pada pilihan yang salah atau kurangnya kepuasan selama menempuh masa kuliah. Menurut Irene Guntur, seorang ahli Psikologi Pendidikan dari Integrity Development Flexibility (IDF), sebanyak 87 persen mahasiswa di Indonesia mengalami kesalahan dalam memilih jurusan. Lalu mengapa seseorang bisa mengalami salah jurusan?

  • Kurangnya pemahaman dan riset sebelum memilih jurusan

Salah satu alasan yang sering menyebabkan kekecewaan atau perasaan salah jurusan adalah ketidaksesuaian antara ekspektasi yang kita miliki dengan kenyataan di lapangan. 

Banyak orang terburu-buru dalam memilih jurusan tanpa sepenuhnya memahami apa yang akan mereka pelajari dan apa yang diharapkan dari program studi tersebut. Akibatnya, mereka seringkali menghadapi kesulitan dalam memahami mata kuliah yang mereka ambil, karena kurangnya pemahaman yang mendalam tentang bidang tersebut. 

  • Kurangnya pemahaman mengenai minat dan bakat

Alasan selanjutnya yakni ketidakpahaman mengenai minat. Kurangnya pengetahuan tentang minat membuat kita terkejut jika akhirnya memilih jurusan yang salah. 

Minat adalah panduan yang efektif dalam menentukan pilihan jurusan di perguruan tinggi, karena minat adalah sumber semangat untuk belajar hal-hal baru. 

Selain minat, bakat juga menjadi faktor penting dalam menentukan pilihan jurusan. Dengan memahami minat dan mengasah bakat, kita dapat meningkatkan kesadaran diri dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang jurusan yang cocok. Kombinasi antara minat dan bakat yang diperoleh melalui eksplorasi dan percobaan akan membantu kita mengambil keputusan yang lebih tepat dalam memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat. 

  • Terpengaruh teman atau terjebak dalam tren lingkungan sekitar

Tak jarang juga seseorang memilih jurusan kuliah hanya karena mengikuti teman-teman mereka tanpa mempertimbangkan pilihan secara sungguh-sungguh. 

Dampaknya, ketika sudah kuliah, mereka baru menyadari bahwa telah memilih jurusan yang salah. Selain itu, juga dapat disebabkan karena kurangnya pendirian dalam menentukan pilihan jurusan, hanya mengikuti arus dan membiarkan teman-teman mereka yang menentukan pilihan jurusan. 

Akibatnya, mereka kehilangan pengarahan yang jelas dan gagal mengembangkan tujuan untuk masa depan. Maka dari itu, penting untuk memiliki pandangan yang lebih matang dan mandiri dalam memilih jurusan kuliah. 

Tidak hanya berfokus pada hubungan sosial dengan teman-teman, tetapi juga mempertimbangkan minat, bakat, dan tujuan pribadi mereka sendiri.

  • Adanya tuntunan orang tua atau keluarga

Fenomena umum yang banyak terjadi adalah keinginan banyak keluarga, terutama orang tua, untuk mendorong anak mereka masuk jurusan tertentu. Hal ini menciptakan situasi di mana mahasiswa merasa terikat dengan pilihan jurusan yang tidak sepenuhnya sesuai dengan minatnya. 

Mereka merasa terpaksa untuk menjalani masa kuliah dengan beban yang tidak diinginkan, berdasarkan harapan dan desakan dari lingkungan keluarga mereka. Dalam kondisi seperti ini, kesenangan dan semangat dalam belajar bisa berkurang dan mahasiswa mungkin menghadapi kesulitan dalam mengejar keberhasilan akademik.

Kesalahan dalam memilih jurusan bisa menimbulkan beberapa hal buruk atau bahkan masalah besar dikemudian hari, lho! Diantaranya seperti :

  • Sulit mencapai prestasi akademik

Hal buruk yang jelas bagi mereka yang salah dalam memilih jurusan dapat diamati melalui prestasi akademiknya selama empat semester pertama. Jika nilai-nilai mereka tidak mengalami perubahan signifikan bahkan cenderung menurun, maka kemungkinan besar mereka tidak merasa terlibat sepenuh hati dalam aktivitas perkuliahan dan kurang menikmatinya.

  • Merasa bosan ketika menjalankan kuliah

Akibat negatif lainnya dari memilih jurusan yang salah adalah kehilangan semangat dalam menjalani proses pembelajaran di perguruan tinggi. Mereka tidak termotivasi untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan aktivitas perkuliahan mereka hanya menjadi rutinitas yang monoton. 

Akhirnya, mereka cenderung mengikuti pola rutinitas kuliah - tidur - makan tanpa adanya rasa semangat atau minat yang nyata. Akibatnya, mereka cenderung sering bolos kuliah dan mengabaikan kewajiban akademik mereka.

  • Materi yang sulit dicerna menyebabkan stres

Meskipun telah berusaha menjalani proses perkuliahan, bagi mereka yang slah jurusan, akan mengalami kesulitan dalam mencerna dan memahami materi yang disampaikan oleh dosen. 

Dampaknya, mereka mungkin akan mengalami stres berkepanjangan dan merasa terbebani dengan pilihan yang mereka ambil saat ini. Hal ini dapat berpotensi menyebabkan gangguan mental.

  • Waktu dan uang terbuang sia-sia

Ketika memilih jurusan yang tidak sesuai, uang yang telah diinvestasikan akan terbuang percuma. Ini karena mereka mungkin tidak merasakan nilai yang maksimal dari biaya kuliah yang telah dibayarkan. 

Selain itu, waktu yang berharga juga akan terbuang sia-sia. Mereka akan melewatkan kesempatan untuk menghabiskan masa muda mereka secara produktif, yang dapat mencakup pengembangan keterampilan, pengalaman kerja, dan memperluas jaringan kontak yang berguna untuk masa depan mereka.

Melihat penyebab dan bahaya dari salah jurusan diatas, lalu bagaimana agar nantinya kita tidak sampai merasa 'salah memilih jurusan' ketika menempuh studi lanjutan?

Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam memilih jurusan adalah dengan mengetahui minat dan bakat yang sesuai karakteristik kepribadian kita. Untuk mengetahui hal tersebut bisa dengan melakukan tes psikologi, yakni Tes RIASEC.

Apa itu tes RIASEC?

Tes RIASEC merupakan salah satu jenis tes yang sering digunakan untuk mengidentifikasi profesi atau pekerjaan yang paling cocok dengan seseorang. Selain itu, tes RIASEC juga dapat digunakan untuk menentukan jurusan kuliah yang terbaik sesuai dengan minat dalam bidang pekerjaan yang diminati. Tes ini didasarkan pada teori kepribadian yang dikembangkan oleh John Holland, seorang psikolog di Amerika. 

Menurut Holland, setiap individu memiliki satu jenis kepribadian yang dominan dan jenis kepribadian tersebut dapat memberikan perkiraan tentang pekerjaan yang cocok dan lingkungan kerja yang sesuai dengan individu tersebut.

Kepribadian seseorang memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan kita, termasuk dalam pemilihan karier dan bidang pendidikan yang sesuai. Sebagai contoh, jika kita memiliki kecenderungan suka berpikir, kemampuan analitis yang baik, dan kurang antusias dalam bekerja dengan banyak orang, maka kita dapat memilih jurusan yang relevan dengan minat tersebut, seperti bisnis dan manajemen. Setelah lulus, dengan latar belakang pendidikan di bidang bisnis dan manajemen, kita dapat mencari pekerjaan yang sesuai di industri tersebut.

Tes RIASEC ini berisi beberapa pertanyaan dengan pilihan jawaban suka atau tidak suka. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menggambarkan kepribadian seseorang. Hasil dari tes ini dapat diketahui kecenderungan kepribadian seseorang dalam enam tipe kepribadian Holland dan melalui tes ini pula akan ditunjukkan dua atau tiga kepribadian yang dimiliki seseorang, namun akan ada satu tipe kepribadian yang paling dominan sedangkan tipe kepribadian lainnya akan memberikan gambaran tentang lingkungan kerja yang sesuai dengan kepribadian seseoran. Adapun enam tipe kepribadian tersebut adalah :

  • Realistic

Tipe realistic cenderung berorientasi pada penerapan yang teratur dan sistematis, memiliki minat pada keterampilan fisik dan kekuatan otot. Namun, kurang mahir dalam hal keterampilan sosial dan kurang peka terhadap lingkungan dan orang lain, sehingga cenderung menghindari pekerjaan yang melibatkan interaksi dengan banyak orang seperti kerja tim dan menyukai pekerjaan yang kompleks dan membutuhkan kecermatan.

- Jurusan yang cocok : teknik

- Pekerjaan yang cocok : ahli kelistrikan, operator mesin, teknologi informasi, arsitektur, konstruksi, dan lain sebagainya.

  • Investigative

Tipe investigative menemukan kepuasan dalam tugas-tugas yang bersifat abstrak dan membutuhkan tingkat kecerdasan dan kreativitas yang tinggi. Memiliki kemampuan yang baik dalam mengamati dan mencari solusi untuk masalah yang kompleks, terampil dalam pemecahan masalah dan memiliki tingkat keingintahuan yang tinggi. Tipe kepribadian ini cenderung memilih pekerjaan yang memiliki sifat akademik dan intelektual, melibatkan ide dan pemikiran untuk mencari fakta terkait suatu masalah. Namun, kurang menyukai aktivitas fisik atau peran yang membutuhkan pengaturan orang lain. 

- Jurusan yang cocok : sastra dan bahasa, pendidikan, kesehatan

- Pekerjaan yang cocok : ahli biologi, ahli fisika, antropologi, hukum, keselamatan publik dan keamanan, dan lain sebagainya.

  • Artistic

Tipe artistic merasa tertarik dengan tugas-tugas yang melibatkan interpretasi atau kreativitas melalui perasaan dan imajinasi. Cenderung memiliki preferensi untuk menjalin hubungan dengan orang lain secara tidak langsung, dan juga mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri. Tipe kepribadian ini memiliki minat pada pekerjaan yang berhubungan dengan ekspresi seni, seperti akting, musik, seni, dan desain. Cenderung menghindari pekerjaan yang mengharuskan keteraturan dan interaksi sosial yang intens.

- Jurusan yang cocok : seni & budaya, design, perfilman dan teater

- Pekerjaan yang cocok : pencipta lagu, pelukis, designer, dan lain sebagainya.

  • Social

Tipe social sangat menikmati kegiatan sosial dan kegiatan yang berhubungan dengan kepentingan orang banyak. Suka membangun hubungan dengan berbagai orang dan memiliki kelebihan dalam komunikasi. 

Sering dijuluki sebagai "helpers" karena memiliki kecenderungan untuk membantu orang lain dan menangani masalah interpersonal. Tipe kepribadian ini menyukai pekerjaan yang melibatkan interaksi langsung dengan orang lain serta kegiatan yang bersifat kemanusiaan, merasa senang dalam mengajar, memberikan nasihat, memberikan bantuan, dan melayani orang lain.

- Jurusan yang cocok : hubungan masyarakat

- Pekerjaan yang cocok : konselor, guru, pekerja sosial, dan lain sebagainya.

  • Enterprising

Tipe enterprising cenderung menikmati berbagai aktivitas persuasif untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan mampu menyampaikan ide dan pikiran dengan tepat. 

Memiliki motivasi yang tinggi, ambis yang besar, keberanian, dan kepercayaan diri. Tipe kepribadian ini memiliki minat pada pekerjaan yang terkait dengan proyek bisnis, memiliki keahlian dalam bernegosiasi, kepemimpinan, pengambilan keputusan, dan bersedia mengambil risiko demi mencapai keuntungan.

- Jurusan yang cocok : psikologi, acting, bisnis

- Pekerjaan yang cocok : penjual, manajer, perusahaan, politikus, dan lain sebagainya.

  • Conventional

Tipe conventional cenderung menikmati kegiatan yang teratur dan terstruktur, menikmati rutinitas yang jelas dan memiliki jadwal yang teratur, sangat peduli dan mengutamakan akurasi serta detail. Tipe kepribadian ini cenderung menikmati pekerjaan yang mengikuti prosedur dan rutinitas yang telah ditentukan, pekerjaan yang membutuhkan ketelitian, keteraturan, dan organisasi yang baik. Selain itu, memiliki keahlian yang handal dalam pekerjaan yang melibatkan angka dan tugas administratif lainnya. 

- Jurusan yang cocok : akuntansi, bisnis, dan manajemen

- Pekerjaan yang cocok : pegawai kantor, pegawai bank, statistika, dan lain sebagainya.

Itulah sekilas mengenai penyebab dan bahaya ketika kita salah jurusan, serta langkah alternatif yang bisa kita lakukan agar nantinya tidak sampai salah jurusan. Ketika kita bekerja dan menempuh pendidikan kuliah di bidang yang sejalan dengan kepribadian, minat, dan bakat akan memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan dan ringan. Selain itu, kita akan dapat menguasainya dengan lebih cepat. Kita akan merasa bahwa kita bisa menjadi diri yang sebenarnya tanpa perlu memaksakan diri pada hal-hal yang tidak kita sukai. 

Tetap Semangat :))

See You!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun