perilaku manusia. Agar tercapai sistem pengendalian manajemen yang baik maka hal tersebut akan mempengaruhi perilaku sehingga memiliki tujuan yang selaras: artinya tindakan-tindakan individu yang dilakukan untuk meraih tujuan-tujuan pribadi juga akan membantu untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi."
"Sistem pengendalian manajemen mempengaruhiDalam topik "Dinamika Perilaku dalam Organisasi: Kunci Sukses Sistem Pengendalian Manajemen," ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mencapai tujuan:
PENGANTAR DINAMIKA ORGANISASI
- Definisi dan Ruang Lingkup Dinamika Perilaku dalam Konteks Organisasi
Dinamika perilaku dalam organisasi diartikan sebagai pola perubahan, interaksi, dan respons individu serta kelompok dalam suatu lingkungan kerja. Ini mencakup berbagai aspek, termasuk motivasi, konflik, budaya organisasi, kepemimpinan, dan komunikasi. Dinamika ini memainkan peran kunci dalam membentuk budaya organisasi dan kinerja kolektif. Dalam konteks sistem pengendalian manajemen, pemahaman terhadap dinamika perilaku menjadi esensial untuk merancang dan mengimplementasikan sistem yang efektif.
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Individu dan Kelompok dalam Suatu Organisasi
a. Budaya Organisasi
Pengaruh budaya organisasi terhadap nilai, norma, dan perilaku anggota organisasi yang meliputi keyakinan bersama, nilai-nilai hidup yang dianut, norma-norma perilaku, serta asumsi-asumsi yang secara implisit diterima dan yang secara eksplisit dimanifestasikan di seluruh jajaran organisasi.
b. Kepemimpinan
Peran gaya kepemimpinan dalam membentuk dinamika organisasi. Pada umumnya, sikap-sikap bawahan mencerminkan apa yang mereka anggap sebagai sikap atasan mereka. Dengan katanlain, "Sebuah institusi adalah perpanjangan bayangan seseorang."
c. Komunikasi
Komunikasi adalah tulang punggung suksesnya setiap organisasi. Pentingnya komunikasi yang efektif dalam membentuk pemahaman bersama dan koordinasi. Karena untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi, para manajer operasi harus mengetahui tujuan dan tindakan-tindakan yang harus diambil untuk mencapainya. Mereka menerima informasi dari berbagai jalur baik itu formal maupun informal.
Memahami faktor-faktor tersebut menjadi dasar penting untuk mengevaluasi dan meningkatkan dinamika perilaku dalam suatu organisasi, khususnya dalam konteks sistem pengendalian manajemen.
JENIS-JENIS ORGANISASI
Jenis struktur akan mempengaruhi rancangan sistem pengendalian manajemen organisasi. Meskipun kualitas dan ukuran organisasi sangat beragam, setidaknya ada beberapa organisasi yang bisa dikelompokkan ke dalam tiga kategori umum:
1. Struktur Fungsional, di dalamnya peran setiap manajer bertanggung jawab atas fungsi-fungsi yang terspesialisasi seperti halnya produksi dan pemasaran. Namun terdapat sejumlah kelemahan pada struktur fungsional. Pertama, dalam sebuah organisasi fungsional terdapat ketidakjelasan dalam menentukan efektivitas manajer fungsional secara terpisah seperti manajer produksi dan manajer pemasaran. Kedua, jika organisasi terdiri dari beberapa manajer yang bekerja dalam satu fungsi yang melapor ke beberapa manajer pada tingkat yang lebih tinggi dari fungsi tersebut maka perselisihan antar para manajer dari fungsi-fungsi berbeda hanya dapat diselesaikan di tingkat atas.
2. Struktur Unit Bisnis, di dalamnya para unit manajer memiliki tanggung jawab atas aktivitas-aktivitas dari masing-masing unit, dan unit bisnis berfungsi sebagai bagian yang semi-independen dari perushaan. Sebagai contoh, memastikan agar rencana departemen pemasaran bisa disesuaikan dengan kemampuan produksi dan untuk menyelesaikan perselisihan yang mungkin timbul di antara fungsi-fungsi ini.
3. Struktur Matriks, di dalamnya unit-unit fungsional memiliki tanggung jawab ganda.
FUNGSI KONTROLER
Kontroler sebutan untuk orang yang bertanggung jawab dalam merancang dan mengoperasikan sistem pengendalian manajemen. Kontroler biasanya menjalankan fungsi-fungsi seperti:
1. Merancang dan mengoperasikan informasi serta sistem pengendalian.
2. Menyiapkan pernyataan keuangan dan laporan keuangan kepada para pemegang saham dan pihak-pihak eksternal lainnya.
3. Menyiapkan dan menganalisis laporan kinerja, meng-interpretasikan laporan-laporan untuk para manajer, menganalisis program dan proposal-proposal anggaran dari berbagai segmen perusahaan serta meng-konsolidasikannya ke dalam anggaran tahunan secara keseluruhan.
4. Melakukan supervisi audit internal dan mencatat prosedur-prosedur pengendalian untuk memastikan validitas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI