PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA UNTUK MENINGKATKAN SEMANGAT NASIONALISME DI ERA GLOBALISASI
Oleh : Nazwa (6092201143)
Pendahuluan
Salah satu permasalahan yang sedang dihadapi bangsa Indonesia ialah meredupnya semangat nasionalisme dan patriotisme. Hal ini disebabkan oleh dominasi budaya asing yang masuk ke negara ini. Dengan masuknya budaya asing, banyak generasi muda yang melupakan budayanya sendiri karena beranggapan bahwa budaya luar jauh lebih modern dibanding budayanya sendiri. Akibatnya nilai-nilai luhur bangsa Indonesia banyak terabaikan.
Lima dasar yang dibentuk oleh para pendiri bangsa yang diberi nama Pancasila, berfungsi sebagai dasar dan ideologi negara. Sebagai dasar negara, Pancasila menjadi acuan negara dalam menghadapi berbagai tantangan di era globalisasi. Pancasila memiliki peran penting dalam menjaga eksistensi kepribadian bangsa Indonesia, karena dengan adanya globalisasi batasan-batasan diantara negara seakan tak terlihat, hal ini memudahkan budaya asing untuk dapat masuk ke dalam masyarakat Indonesia. Hadirnya globalisasi tentu memberikan dua sisi berbeda, jika kita dapat memfilter globalisasi tersebut dengan baik tentunya akan membawa dampak positif, seperti memperluas wawasan mengenai budaya asing serta mempererat hubungan antar negara di dunia. Selain itu, globalisasi juga dapat memberikan dampak negatif berupa rusaknya moral, kepribadian, serta budaya setempat.
Berbicara mengenai Globalisasi, Achmad Suparman berpendapat bahwa globalisasi merupakan suatu proses yang menjadikan suatu benda atau perilaku sebagai ciri dari setiap individu di dunia tanpa dibatasi oleh wilayah. Pendapat lain datang dari Anthony Giddens yang mengutarakan bahwa globalisasi ialah proses peningkatan hubungan sosial ke tahap dunia yang lebih luas dari suatu tempat lokal ke tempat lain yang lebih jauh atau lebih dekat. Giddens juga menyebutkan bahwa globalisasi merupakan konsekuensi dari hasil modernitas. Dari pengertian tersebut, globalisasi bisa dikatakan sebagai kemajuan modern yang mengantarkan sudut pandang baru mengenai “Dunia Tanpa Batas” dimana sampai saat ini sudah terealisasikan dan berpengaruh secara substansial terhadap transformasi baru.
Untuk menghadapi ancaman yang disebabkan oleh hadirnya globalisasi, semangat Nasionalisme sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena merupakan wujud kecintaan dan kehormatan terhadap bangsa sendiri, sehingga masyarakat Indonesia terutama generasi muda dapat menjaga keutuhan bangsa serta meningkatkan martabat bangsa di hadapan dunia. Ketika globalisasi datang dan memudarkan semangat nasionalisme, maka ketahanan nasional akan menjadi lemah dan dapat dengan mudah ditembus oleh pihak luar. Maka dari itu, Pancasila memiliki peran penting untuk membantu mewujudkan semangat Nasionalisme masyarakat Indonesia terutama generasi muda.
Pembahasan
Hadirnya Pancasila sering kali dianggap sebelah mata oleh masyarakat. Hal ini disebabkan, karena adanya penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan pemerintah yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Penyimpangan yang sering terjadi serta belum dapat diselesaikan dengan baik ialah mengenai KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) yang seolah-olah menjadi kasus yang umum sekarang ini. KKN terjadi karena kurangnya rasa nasionalisme dan tidak berfungsinya nilai Pancasila dengan baik dan benar. Sebagai warga negara yang baik seharusnya dapat menentukan mana perbuatan yang baik dan mana yang buruk, serta sesuai dengan nilai Pancasila. Selain itu, bangsa yang baik harus dapat menempatkan diri serta mengutamakan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi dan kepentingan kelompok atau golongan.
Pancasila dijadikan sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa seharusnya direalisasikan dengan menjadikannya pedoman bagi bangsa Indonesia dalam setiap hal yang kita lakukan dalam lingkup masyarakat, bangsa, dan negara. Pancasila yang mulai kehilangan pamornya di kalangan generasi muda diharapkan dapat mencapai titik kejayaannya kembali dengan mengajak para generasi muda untuk sadar serta memahami fungsi Pancasila dan pelaksanaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Penurunan semangat nasionalisme dan patriotisme dapat dilihat dari banyaknya generasi muda yang lebih bangga terhadap budaya asing dibanding budaya sendiri. Hal ini tercermin dari cara bersikap, berpakaian, berbicara, hingga pola hidup yang cenderung meniru budaya asing. Jika kita beranggapan hal ini hanya terjadi di kota-kota besar, nyatanya hal ini telah merambah hingga ke pelosok-pelosok desa.
Akhir-akhir ini banyak diadakan sebuah wadah berupa seminar dan lokakarya yang membahas pentingnya nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, semangat nasionalisme dan patriotism, dan bagaimana Pancasila menghadapi tantangan globalisasi. Semua kegiatan tersebut melibatkan generasi muda yang diharapkan tidak hanya memberikan peran dan kontribusinya hanya ketika kegiatan tersebut berlangsung, tetapi juga diharapkan pada masa yang akan datang bisa ikut berperan menjadi aktor dan pelaku pembangunan nasional.
Menurut Rajasa (2007) generasi muda mengembangkan karakter nasionalisme melalui tiga proses, yaitu :
1. Pembangunan Karakter (character builder), yaitu generasi muda berperan membangun karakter positif bangsa melalui kemauan keras, untuk menjunjung nilai-nilai moral serta menginternalisasikannya pada pola kehidupan nyata.
2. Pemberdayaan Karakter (character enabler), yaitu generasi muda menjadi role model dari pengembangan karakter bangsa yang positif, dengan berinisiatif membangun kesadaran kolektif dengan kohesivitas tinggi.
3. Perekayasa Karakter (character engineer), yaitu generasi muda berperan dan berprestasi dalam ilmu pengetahuan dan kebudayaan, serta terlibat dalam proses pembelajaran dalam pengembangan karakter positif bangsa sesuai perkembangan zaman.
Dari konsep yang dikemukakan oleh Rajasa tersebut dapat disimpulkan bahwa generasi muda sebagai pilar bangsa memiliki peran yang sangat penting. Masa depan bangsa tergantung bagaimana para generasi muda berperilaku dan bertindak. Menjunjung nilai-nilai Pancasila serta menumbuhkan rasa nasionalisme dikalangan generasi muda ialah hal yang menjadi fokus untuk memperbaiki negara ini. Rasa nasionalisme yang ditumbuhkan harus bersifat luas, maksudnya ialah nasionalisme yang menjunjung tinggi bangsa dan negara sendiri tetapi tetap menghargai bangsa dan negara lain.
Peran Pancasila dalam menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi muda sangatlah penting. Pancasila yang memiliki lima sila yang antara satu sila dengan sila lainnya saling menjiwai dan dijiwai serta menunjukkan kesatuan yang utuh. Hal inilah yang membuat Pancasila menjadi suatu landasan untuk kita bertindak dan berperilaku. Walaupun terdapat ideologi-ideologi lain yang ingin menyingkirkannya, tetapi hal tersebut tidak menggoyahkan Pancasila untuk tetap berdiri.
Di era globalisasi ini, kita tidak bisa menolak serta menutup diri terhadap perubahan berupa masuknya budaya-budaya negara lain. Hal yang dapat kita lakukan, ialah menyaring budaya-budaya tersebut lalu memilah budaya mana yang sesuai dengan nilai dan norma Pancasila. Kita harus bisa bertindak dan bersikap tegas menolak budaya-budaya asing yang berlawanan dengan nilai Pancasila dan dapat merusak tata nilai budaya nasional.
Seringkali kita mendengar kejadian demonstrasi anarkis yang dilakukan mahasiswa mengatasnamakan perjuangan untuk rakyat yang pada akhirnya merusak fasilitas umum, mengganggu ketertiban, membakar mobil, dan lain sebagainya. Terjadinya tawuran antar pelajar serta yang baru saja terjadi ialah kerusuhan pertandingan sepak bola yang dilakukan oleh suporter masing-masing yang terima dengan kekalahannya. Melihat kasus-kasus tersebut, terdapat persamaan pokok permasalahan yang memicu terjadinya kejadian tersebut berupa pembelaan apa yang dicintai. Mahasiswa berdemonstrasi karena cinta terhadap bangsanya serta ingin membela rakyat dari kebijakan yang dinilai tidak adil dan merugikan masyarakat. Suporter bola ingin membela timnya karena merasa bahwa wasit bersikap tidak adil, tidak jauh berbeda dengan kegiatan tawuran yang terjadi, mereka melakukannya dengan alasan “membela apa yang mereka cintai”.
Seandainya rasa cinta tersebut diungkapkan dengan cara yang benar, maka tidak akan terjadi kerusuhan-kerusuhan yang meresahkan warga. Rasa nasionalisme atau rasa cinta terhadap tanah air harus diungkapkan dengan benar, sesuai dengan kaidah dan norma Pancasila. Nasionalisme yang kita jalankan harus sesuai dengan peran Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, serta ideologi negara. Selain itu, nasionalisme yang kita jalankan harus bersifat luas yang artinya kita cinta terhadap tanah air, tetapi kita tidak menolak secara terang-terangan. Semua budaya yang masuk hanya perlu kita saring dahulu dengan menggunakkan nilai-nilai Pancasila.
Kesimpulan
Nasionalisme merupakan paham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi atas setiap pribadi harus diserahkan kepada negara kebangsaan. Selain itu, nasionalisme dapat diartikan sebagai tingkah laku individu yang menunjukkan loyalitas serta pengabdian yang tinggi terhadap bangsa dan negaranya.
Sikap nasionalisme dapat dimulai dengan hal-hal kecil seperti menaati peraturan yang ada di masyarakat, menggunakan produk lokal atau produk dalam negeri, melestarikan budaya Indonesia, serta ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Jika sikap nasionalisme mulai pudar, menyebabkan semakin dekatnya bangsa Indonesia dengan keterpurukan.
Untuk menjadi bangsa yang besar, Indonesia harus menanamkan sikap nasionalisme sejak dini. Hal ini dapat berupa mewajibkan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi, menyelenggarakan seminar mengenai nasionalisme, serta memberikan penyuluhan kepada seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya nasionalisme terhadap masa depan bangsa. Selain itu, sikap nasionalisme yang diajarkan harus didefinisikan sebagai upaya untuk membangun keunggulan kompetitif dan bukan didefinisikan sebagai upaya menutup diri terhadap budaya asing.
DAFTAR PUSTAKA
Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai-Nilai Nasionalisme - PDF Free Download. (2022). Diakses pada 18 Oktober 2022, dari https://docobook.com/download/pengaruh-globalisasi-terhadap-nilai-nilai-nasionalisme.html
Susanti, I. (2022). MEMUDARNYA NASIONALISME DI KALANGAN MASYARAKAT INDONESIA. Diakses pada 18 Oktober 2022, dari https://core.ac.uk/display/290056117
Sumiatie S.Pd., M. (2022). Kegiatan Membangun Kembali Semangat Nasionalisme Generasi Muda Pada Era Globalisasi. Diakses pada 19 Oktober 2022, dari https://www.academia.edu/36298426/Kegiatan_Membangun_Kembali_Semangat_Nasionalisme_Generasi_Muda_Pada_Era_Globalisasi
(2022). Diakses pada 19 Oktober 2022, dari https://widyagama.ac.id/iwan-nugroho/2011/07/generasi-muda-dan-pancasila-2/
Nilai-Nilai Pancasila Untuk Meningkatkan Nasionalisme di Era Global. (2022). Diakses pada 19 Oktober 2022, dari https://journal.actual-insight.com/index.php/konstruksi-sosial/article/view/239/193
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI