Mohon tunggu...
NAZWA
NAZWA Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi

Mahasiswi Unpar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Nilai-nilai Pancasila untuk Meningkatkan Semangat Nasionalisme di Era Globalisasi

20 Oktober 2022   15:17 Diperbarui: 22 Oktober 2022   09:26 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Akhir-akhir ini banyak diadakan sebuah wadah berupa seminar dan lokakarya yang membahas pentingnya nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, semangat nasionalisme dan patriotism, dan bagaimana Pancasila menghadapi tantangan globalisasi. Semua kegiatan tersebut melibatkan generasi muda yang diharapkan tidak hanya memberikan peran dan kontribusinya hanya ketika kegiatan tersebut berlangsung, tetapi juga diharapkan pada masa yang akan datang bisa ikut berperan menjadi aktor dan pelaku pembangunan nasional.

Menurut Rajasa (2007) generasi muda mengembangkan karakter nasionalisme melalui tiga proses, yaitu :

1. Pembangunan Karakter (character builder), yaitu generasi muda berperan membangun karakter positif bangsa melalui kemauan keras, untuk menjunjung nilai-nilai moral serta menginternalisasikannya pada pola kehidupan nyata.

2. Pemberdayaan Karakter (character enabler), yaitu generasi muda menjadi role model dari pengembangan karakter bangsa yang positif, dengan berinisiatif membangun kesadaran kolektif dengan kohesivitas tinggi.

3. Perekayasa Karakter (character engineer), yaitu generasi muda berperan dan berprestasi dalam ilmu pengetahuan dan kebudayaan, serta terlibat dalam proses pembelajaran dalam pengembangan karakter positif bangsa sesuai perkembangan zaman.

Dari konsep yang dikemukakan oleh Rajasa tersebut dapat disimpulkan bahwa generasi muda sebagai pilar bangsa memiliki peran yang sangat penting. Masa depan bangsa tergantung bagaimana para generasi muda berperilaku dan bertindak. Menjunjung nilai-nilai Pancasila serta menumbuhkan rasa nasionalisme dikalangan generasi muda ialah hal yang menjadi fokus untuk memperbaiki negara ini. Rasa nasionalisme yang ditumbuhkan harus bersifat luas, maksudnya ialah nasionalisme yang menjunjung tinggi bangsa dan negara sendiri tetapi tetap menghargai bangsa dan negara lain.

Peran Pancasila dalam menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi muda sangatlah penting. Pancasila yang memiliki lima sila yang antara satu sila dengan sila lainnya saling menjiwai dan dijiwai serta menunjukkan kesatuan yang utuh. Hal inilah yang membuat Pancasila menjadi suatu landasan untuk kita bertindak dan berperilaku. Walaupun terdapat ideologi-ideologi lain yang ingin menyingkirkannya, tetapi hal tersebut  tidak menggoyahkan Pancasila untuk tetap berdiri.

Di era globalisasi ini, kita tidak bisa menolak serta menutup diri terhadap perubahan berupa masuknya budaya-budaya negara lain. Hal yang dapat kita lakukan, ialah menyaring budaya-budaya tersebut lalu memilah budaya mana yang sesuai dengan nilai dan norma Pancasila. Kita harus bisa bertindak dan bersikap tegas menolak budaya-budaya asing yang berlawanan dengan nilai Pancasila dan dapat merusak tata nilai budaya nasional.

Seringkali kita mendengar kejadian demonstrasi anarkis yang dilakukan mahasiswa mengatasnamakan perjuangan untuk rakyat yang pada akhirnya merusak fasilitas umum, mengganggu ketertiban, membakar mobil, dan lain sebagainya. Terjadinya tawuran antar pelajar serta yang baru saja terjadi ialah kerusuhan pertandingan sepak bola yang dilakukan oleh suporter masing-masing yang terima dengan kekalahannya. Melihat kasus-kasus tersebut, terdapat persamaan pokok permasalahan yang memicu terjadinya kejadian tersebut berupa pembelaan apa yang dicintai. Mahasiswa berdemonstrasi karena cinta terhadap bangsanya serta ingin membela rakyat dari kebijakan yang dinilai tidak adil dan merugikan masyarakat. Suporter bola ingin membela timnya karena merasa bahwa wasit bersikap tidak adil, tidak jauh berbeda dengan kegiatan tawuran yang terjadi, mereka melakukannya dengan alasan “membela apa yang mereka cintai”.

Seandainya rasa cinta tersebut diungkapkan dengan cara yang benar, maka tidak akan terjadi kerusuhan-kerusuhan yang meresahkan warga. Rasa nasionalisme atau rasa cinta terhadap tanah air harus diungkapkan dengan benar, sesuai dengan kaidah dan norma Pancasila. Nasionalisme yang kita jalankan harus sesuai dengan peran Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup, serta ideologi negara. Selain itu, nasionalisme yang kita jalankan harus bersifat luas yang artinya kita cinta terhadap tanah air, tetapi kita tidak menolak secara terang-terangan. Semua budaya yang masuk hanya perlu kita saring dahulu dengan menggunakkan nilai-nilai Pancasila.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun