Harapan untuk Perawatan yang Lebih Peka Gender
Penelitian ini juga menyoroti pentingnya pendekatan yang lebih peka gender dalam merawat pasien hemodialisis. "Setiap pasien memiliki kebutuhan yang unik, tergantung pada gender dan kondisi psikologis mereka. Kita harus memahami ini agar bisa memberikan perawatan yang lebih baik," ujar Nur Aini.
Dengan memahami perbedaan gender dalam pengalaman pasien, para peneliti berharap bahwa tenaga medis dapat menciptakan lingkungan perawatan yang lebih inklusif dan mendukung. "Tidak cukup hanya memberikan perawatan medis; pasien juga butuh dukungan emosional, spiritual, dan sosial," tambah Lilis Setyowati.
Menjadikan Penelitian Sebagai Tonggak Perubahan
Melalui penelitian ini, para dosen UMM berharap dapat membuka mata banyak pihak tentang pentingnya perhatian terhadap perbedaan gender dalam dunia kesehatan. "Kita semua memiliki peran untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi pasien. Mulai dari keluarga, masyarakat, hingga tenaga medis, harus bersama-sama mendukung mereka," tutup Ollyvia Freeska Dwi Marta.
Penelitian ini menjadi langkah awal untuk meningkatkan kualitas hidup pasien gagal ginjal di Indonesia. Karena pada akhirnya, setiap pasien adalah manusia yang layak mendapatkan dukungan dan perhatian sepenuh hati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H