gunung tidar. Gunung tidar berada di kota Magelang dengan ketinggian 503 mdpl. Gunung tidar memiliki legenda misteri yang kuat, masyarakat jawa meyakini bahwa gunung tidar adalah paku bumi di tanah jawa konon katanya dahulu pulau jawa berbentuk seperti perahu yang selalu terombang ambing oleh laut dan sewaktu waktu bisa terbawa oleh arus laut lalu dewa kayangan manancapkan paku bumi yang berubah menjadu gunung tidar.Â
Kali ini saya menjelaskan suatu fenomena yang terjadi di dua daerah, yaitu Magelang dan Temanggung Jawa Tengah. Mari kita awali dengan mengetahui sejarahLalu sejak saat itu pulau jawa di huni oleh bangsa jin, manusia yang tinggal di sekitarnya tidak ada yang berani atau mendekat diatasnya katanya takut di mangsa oleh raksasa dan gendruwo atau bangsa jin lainnya. Bahkan muncul sebuah anggapan bahwa penamaan tidar berasal dari gabungan kata mati dan modar yang dimaksud tidak ada yang bisa turun hidup-hidup jika naik ke atas sana. Karena begitu kuatnya kepercayaan masyarakat jawa saat itu banyak ulama-ulama agama islam gagal dalam menyebarkan agama islam di tanah jawa, kemudian muncullah seorang tokoh bernama syekh subakir beliau adalah ulama yang datang dari persia, kedatangnya bersama dengan rombongan wali songo yang diutus oleh sultan muhammad 1 dari istanbul turki yang hendak mensucikan pulau jawa dari kemusyrikan bangsa jin dan menyebarkan dakwah islam di tanah jawa pada tahun 1404.Â
Syekh subakir datang dengan muridnya pertama kali datang ke desa trunan setelah beberapa hari rombongan tersebut tertarik dan melihat puncak gunung yang sepi tanpa adanya penghuni baik manusia maupun binatang hutan. Hal tersebut menurut syekh subakir di sebabkan oleh keberadaan makhluk gaib syekh subakir bersama rombongan yaitu murid-muridnya menyusuri tebing lalu baik menuju ke puncak gunung. Rombongan bermaksud akan tinggal untuk sekian hari supaya mengetahui mengapa puncak gunung ini tidak bisa di huni oleh manusia maupun binatang satupun.
 Penunggu gunung tersebut menyebabkan murid syekh subakir mengalami gangguan jiwa dan akhirnya mereka sakit lalu meninggal satu persatu dikarnakan mereka tidak kuat menghadapi gangguan para jin yang menunggu gunung tersebut. Akhirnya tinggal syekh subakir sendirian yang berada di puncak gunung tersebut syekh subakir memang tokoh ulama sakti yang mampu bertahan dan memohon petunjuk pada tuhan. Ia mendapat petunjuk bahwa ada pusaka yang di tanam di atas puncak gunung tersebut. Pertempuran terjadi antara syekh subakir dengan jin yang ada di puncak hingga pada akhirnya pertempuran di menangkan oleh syekh subakir dengan cara tombak saktinya atau paku bumi
ditancapkan ke puncak gunung . Akhirnya jin tersebut meninggalkan puncak gunung tersebut lalu para jin lari mencari keselamatan menuju gunung merbabu merapi, sumbing, sindoro bahkan ada yang lari ke sungai progo dan laut selatan. Hal itu membuat mbah semar ia adalah seorang jun yang menguasai gunung sekaligus pemimpin para jin di gunung tidar, akhirnya mbah semar bernegoisasi dengan syekh subakir dan berjanji bahwa tanah jawa akan bebas dari gangguan jin dan memiliki tanah yang subur. Paku bumi tersebut menandai titik tengah pulau jawa dan juga membantu menyeimbangkan dari hantaman laut dan ancaman lain.
Cerita yang berkembang itulah yang meninggalkan kesan mistis pada gunung tidar hingga masih banyak yang masih memegang suatu keyakinan dan bersembayang di gunung tidar hingga saat ini gunung tidar setiap tahunnya selalu mengadakan ruwat bumi, ruwat bumi sendiri di mulai acara bersih bersih gunung tidar, wayangan semalam, diadakan tari caraka walik tari tersebut mempunyai maksud tolak bala dengan pedoman sedulur papat limo pancer kepercayaan orang jawa terhadap empat saudara yang ditugaskan menemani seseorang dimana saja dan bersedia membantu selama orang tersebut hidup. Lalu kirab budaya pada hari terakhir, perwakilan kelurahan memulai iringannya dari gerbang masuk gunung tidar masing masing partisipan membawa tampah berisi tumpeng dan ingkung lalu sesaji bunga mawar, kelapa muda yang ikut dibawa naik keatas. Setelah itu diadakan doa bersama untuk para leluhur dan keselamatan masyarakat sekitar Hal itu di lakukan setahun sekali jika tidak dilakukan akan terjadi bala atau bencana seperti contoh kekeringan sehingga gagal panen dan lain lain.
Lalu kisah selanjutnya yaitu di kota temanggung kecamatan kranggan mitos tersebut bermula ketika wetan dan kulon tidak diperbolehkan menikah, dikarnakan terhalang suatu bukit kalangan, kalangan sendiri artinya halangan atau terhalang dan jika hal itu dilanggar salah satu dari mereka menikah atau bersatu antara wetan dan kulon akan terjadi suatu malapetaka dan akhirnya salah satu pasangan tersebut akan meninggal.Â
Dusun yang berada dikulon atau barat terdiri dari dusun gentan, dusun sejarak, dusun dempel, dusun nguwet, dusun kranggan, dusun ngerowo, dusun galombo selanjutnya dusun yang berada di wetan atau timur terdiri dari dusun traju, dusun sampon, dusun karang anyar, dusun kalimundu, dusun karang mulyo, dan dusun mangut. Hal itu itu sangat menjadi pantangan dan di percaya oleh masyarakat setempat karena pernah terjadi ada salah satu dari mereka yang melanggar karena saling cinta setelah acara pernikahan tidak lama keluarga itu mendapat musibah yaitu ekonomi mereka menjadi jatuh dan selang beberapa bulan istrinya jatuh sakit dan mengalami kanker tenggorokan lalu meninggal. Rata rata yang akan meninggal adalah dari pihak perempuan dan awal mula sakitnya adalah kanker tenggorokan.
Dari dua kasus tersebut yang beredar di masyarakat hingga saat ini sesuai dengan pemahaman filsuf auguste comte yaitu bahwa semua gejala dihasilkan oleh tindakan langsung dari hal supernatural.
Nama: Nazwa Amalia AzzahraÂ
Nim: 1512300059