"Baiklah, semua sudah lengkap aku siap berangkat," Baran telah mengecek kembali peralatan yang ia butuhkan untuk bertahan disana kelak, setelah selesai ia lanjut mengecek Speedboat Spy 200x yang akan di tungganginya. Baran menolehkan kepala saat merasakan sebuah tangan singgah di pundaknya,
"Sebelum kau pergi ada hal yg harus ku beritahu padamu," hanya jengkitan alis yang diterima Gibran sebagai jawaban,
"Alderan memiliki penjagaan yang ketat, aku tidak yakin kau bisa singgah disana dengan aman, jadi jika bisa kau harus berkompromi dengan penjaga disana, kau jelaskan kedatangan baik mu kesana dan buat mereka percaya denganmu.Â
Dengan begitu akan mudah menjalankan tugasmu nanti, jadi lakukan lah dengan baik disana," Pada dasarnya Gibran merupakan rekan yang pengertian, dalam lubuk hati nya ia menaruh rasa khawatir pada teman masa kecil nya ini.Â
Bagaimana tidak? Teman bodohnya ini akan pergi ke Si Lembah Sakral julukan legendaris yg melekat pada Planet Alderan. Planet tersebut banyak memakan korban jiwa, konon katanya tak pernah ada yang bisa melewati tumbuhan berduri yang terdapat disana kecuali satu orang, seseorang yang berhasil melewati tumbuhan tersebut namun nahas, keberhasilannya hanya sampai disana sebelum ia kembali menjadi orang yang kurang waras.
Lalu bagaimana ia bisa kembali?
Salah satu anggota Cyber yg sedang berpatroli menemukannya mengambang di luar jalur angkasa, ia hampir mati tertubruk Asteroid, sebelum diajukan ke kantor keamanan Planet 0045fZ, orang tersebut meracau aneh, sebelum benar benar kehilangan kewarasannya ia sempat meracau bahwa ia melihat sosok yang begitu menyilaukan mata, begitu panjang dengan dua bola hijau menyala begitu terang.
 Begitu ungkap sang korban sebelum tidak sadarkan diri dan segera dilarikan kerumah sakit. Setelah tersebarnya rumor tersebut banyak yang mengatakan bahwa sosok tersebut merupakan penjaga Alderan, Guaritor .Â
Namun hal tersebut tidak membuat para makhluk yang haus akan kuasa gentar, justru mereka semakin gencar untuk mendapatkan jantung Alderan, apalagi berita mengenai Alderan yg mulai melemah, menyebabkan Alderan banyak disinggahi para Blackbon maupun Bajak Laut luar Angkasa.
"Maksud mu Guaritor? kau gila? Dimana otak udang mu itu? Apa pindah ke anus?"
Baran menjawab sarkas ajuan yg dilempar oleh Gibran untuknya