Mohon tunggu...
Nazwa Aisya Fadila
Nazwa Aisya Fadila Mohon Tunggu... Lainnya - 201910501008

Mahasiswa Universitas Jember (Perencanaan Wilayah dan Kota)

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kemiskinan yang Menjadi Akar Permasalahan di Kota Probolinggo

31 Oktober 2020   21:53 Diperbarui: 31 Oktober 2020   21:56 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Sejak tahun 2020 Indonesia dinyatakan bukanlah negara berkembang lagi, melainkan sudah dianggap negara lain bahwa Indonesia adalah negara maju. Hal itu didukung dengan informasi bahwa negara Amerika Serikat telah mengeluarkan Indonesia dari negara berkembang. Walaupun Indonesia telah dikatakan negara maju namun persoalan kemiskinan tetap menjadi masalah yang serius. Kemiskinan adalah masalah sosial di Indonesia yang tidak mudah untuk diatasi dan ditanggulangi oleh pemerintah. Sudah banyak upaya dan program yang dilakukan pemerintah untuk mengatasinya, namun masih saja banyak permukiman masyarakat miskin di hampir setiap sudut kota. Masalah kemiskinan adalah salah satu masalah pokok perkotaan yang hampir dialami seluruh daerah di Indonesia. Dari kemiskinan inilah munculnya masalah-masalah lainnya dalam perkotaan. Salah satu dampak dari kemiskinan yaitu pendirian rumah secara liar di pinggir jalan sehingga mengganggu ketertiban lalu lintas dan pembangunan pemukiman kumuh disekitar pasar.  Masyarakat yang bermukim pada tempat tersebut bukanlah kemauan mereka untuk menjadi sumber masalah bagi kota namun memang keadaan dan kondisi perekonomian yang memaksakan mereka untuk melakukan hal tersebut.

masalah perkotaan hampir dialamai olej diseluruh perkotaan yang ada di Indonesia. Kota Prolinggo menjadi salah satu kota yang sedang mengalami hal tersebut. Kota Probolinggo sendiri adalah kota pesisir yang terletak disebelah Timur dari provinsi Jawa timur, serta daerahnya merupakan dataran rendah ditepi selat Madura. Meskipun Probolinggo merupakan dataran rendah tapi pada latar belakang kota tersebut terletak di pegunungan Tengger dan gunung Bromo. Pada kota Probolinggo terdapat beberapa kasus yang masih belum bisa terselesaikan oleh pemerintah setempat. Meskipun  pemerintah Probolinggo telah berhasil menurunkan angka kemiskinan di Kota Probolinggo, namun tetaplah masalah kemiskinan menjadi masalah pokok dalam sebuah perkotaan  Banyaknya penduduk miskin dapat membawa dampak buruk bagi kota, salah satunya yaitu penduduk miskin yang tidak memiliki suatu keahlian dan kecakapan dalam pekerjaan akan menjadi beban bagi pemerintah yang akhirnya terjadilah tindak kriminalitas.

Dampak yang terjadi dikarenakan kemiskinan berupa meningkatnya angka kriminalitas yang ada di Kota Probolinggo. Hampir setiap harinya selalu ada kasus kriminal yang terjadi di Kota Probolinggo. Dari data Satreskrim Polres Kota Probolinggo mengatakan bahwa ada 500 lebih kasus kriminal yang ditangani sepanjang tahunnya. Angka tersebut terus mengalami kenaikan tiap tahunnya. Ada beberapa kasus baru saja terjadi di kota Probolinggo, yaitu kasus penjambretan dan pembegalan. Pada malam hari sangatlah rawan untuk keluar dikarenakan sudah banyak kasus pembegalan yang terjadi. Bahkan pelaku pembegalan sudah berani melakukan aksinya ditempat yang ramai. Kota Probolinggo bahkan sempat pernah heboh dikarenakan banyaknya kasus begal terjadi. Kasus kriminalitas ini sangat perlu ditanggulangi oleh pemerintah kota Probolinggo. Dengan banyaknya kasus kriminalitas ini membuat masyarakat menjadi khawatir dan resah. Masalah selanjutnya yang terjadi dikarenakan kemiskinan berupa terlihat adanya lingkungan permukiman kumuh yang dihuni oleh masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah.

Terdapat 3 daerah yang memiliki permasalahan pemukiman kumuh di kota Probolinggo, yaitu kawasan kelurahan Sukabumi, timur  pada tempat pembuangan akhir, kawasan Kelurahan Mangunharjo, bekas rel kereta api, dan kawasan Kali Banger. Dari 3 daerah tersebut terdapat masyarakat yang membangun rumah semi permanen bahkan permanen yang tidak terkendali. Hal tersebut sangat berpengaruh pada lingkungan yang menjadi kumuh sehingga menurunkan kualitas lingkungan dan sanitasi masyarakat di Kota Probolinggo. Kota probolinggo juga terdapat sebuah pasar yang dimana pasar tersebut merupakan pasar terbesar di kota Probolinggo dan menjadi pusat pasar sehari-hari masyarakat dengan pendapatan yang paling besar di antara 5 pasar lainnya. Setiap harinya pasar tersebut dipenuhi oleh masyarakat yang melakukan kegiatan jual beli. Lingkungan disekitar pasar sangatlah kumuh dan tidak tertata rapi. Masih banyak penduduk yang bertempat tinggal disekitar pasar yang akhirnya muncul pemukiman baru yang tidak tertata rapi dan tidak sesuai dengan standar dari sebuah pemukiman. Pasar seharusnya bukanlah tempat yang dijadikan pemukiman bagi masyarakat, dari hal itu menunjukkan bahwa telah berpindah alih fungsi kawasan yang awalnya sebagai tempat untuk melakukan kegiatan jual beli menjadi tempat hunian bagi masyarakat. Masyarakat yang bertempat tinggal di pasar tersebut merupakan masyarakat yang tingkat perekonomiannya nya rendah atau kalangan masyarakat bawah. Selain itu banyak pula pedangang pasar tersebut yang tidak menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya. Itulah permasalahan yang dialami hampir disetiap daerah di Indonesia yaitu masih banyaknya sampah berserakan. Jika dibandingkan dengan negara lain, pasar di Indonesia sangatlah kumuh dan berbau tidak sedap. Walaupun pemerintah telah membuat kebijakan dan peraturan mengenai hal tersebut, namun masih banyak saja pedangang yang melakukannya dengan disengaja. Hal itu memanglah sulit untuk dirubah karena sudah menjadi kebiasaan dari orang Indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan kebijakan pemerintah daerah yang membuat peraturan lebih diperketat agar masyarakat memiliki rasa jera untuk melakukan hal itu kembali.

Pada dasarnya kemiskinan dapat ditanggulangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pemerataan, serta peningkatan lapangan pekerjaan. Kualitas dari sumber daya manusiapun perlu ditingkatkan dan dibarengi dengan kualitas dari pendidikan masyarakat. Masalah yang masih belum bisa ditangani oleh pemerintah setempat yaitu kurangnya lapangan pekerjaan yang menyebabkan pengangguran meningkat.  Setelah penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kemiskinan adalah akar dari segala permasalahan yang terjadi di perkotaan. Memang benar bahwa penduduk miskin tidak akan pernah hilang dari suatu daerah. Setiap daerahnya pasti memiliki penduduk yang perekonomiannya rendah. Tetapi dari hal tersebut pemerintah haruslah tetap sigap dalam mengurusi hal tersebut. Pencapaian yang telah dilakukan oleh pemerintah kota Probolinggo dalam keberhasilan menurunkan angka kemiskinan memanglah patut diacungi jempol. Diharapkan pemerintah kota Probolinggo dapat terus menurunkan angka kemiskinan dan menaikkan taraf hidup masyarakat kota Probolinggo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun