Aku jatuh cinta padamu, di 9 tahun yang lalu.Â
Ternyata dulu aku sudah mengenalmu dari seseorang. Hanya saja kita tidak pernah bersua sapa. Aku dengan duniaku, dan kamu dengan duniamu.Â
Saat itu, aku masih sangat remaja. Kamu dibicarakan oleh banyak orang karena menjadi sosok yang sempurna. Tampan, cerdas dan berbakat. Kamu juga seseorang yang memiliki banyak kawanan. Sehingga tidak heran semakin banyak orang yang mengenalmu.Â
Tapi saat itu pula aku tidak tertarik denganmu. Kenapa ya? Entah.Â
Kamu hanyalah seseorang dibelahan sisi duniaku. Kamu hanyalah salah satu seseorang yang rupawan. Begitu menurutku dulu.Â
Namun saat ini, aku menyukai dirimu di 9 tahun yang lalu. Bukan, aku baru menyukaimu setelah 9 tahun. Â
Sederhana.Â
Aku mengetahui semua tentangmu baru hari ini. Kamu yang dulu dicintai banyak orang ternyata memiliki luka yang begitu dalam. Kamu yang memilki senyum manis itu ternyata menahan semua emosi. Kamu yang terlihat urakan itu ternyata memiliki hati yang terlalu rapuh.Â
Perlahan aku mulai tertarik, aku mulai penasaran.Â
'siapa sebenarnya kamu?'
'kenapa lukamu sepedih itu?'
'apakah hatimu dari baja?'
'bagaimana kamu melewati hidup 9 tahun terakhir?'
Hanya dalam 1 hari, kamu berhasil membuatku jatuh cinta.Â
Kamu juga mengingatkanku pada diriku sendiri. Bertahan di lingkungan yang tidak sehat sungguh melelahkan dan berat. Berjuang dengan 1 butir tablet setiap hari itu tidak mudah. Melawan banyak kekhawatiran hingga tidak kehabisan nafas. Serta mencari cara untuk tetap hidup.Â
Kamu menjadi pengingatku. Tidak alasan untuk menyerah tapi, aku hanya perlu beristirahat. Tidak peduli seberapa lama kamu beristirahat. Tidak menghiraukan orang-orang dengan setiap kalimatnya. Tidak membuat kepala berisik saling bertengkar. Hanya saja, tetap fokus menjadi pribadi yang layak dicintai.Â
Sialan. Aku semakin suka kamu.Â
Baiklah, semoga kamu mendengarkan dengan baik. Mari hidup lebih lama bersama. Bukan karena satu alasan, tapi karena seribu alasan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H